Suara.com - Video viral seorang pria diduga jagal kucing dan menjual dagingnya ke warga bikin heboh jagat media sosial. Peristiwa itu terjadi di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan (Sumsel).
Pelaku bernama Sujady (55) akhirnya ditangkap polisi dalam waktu kurang dari 24 jam setelah video tersebut menyebar di media sosial.
Kapolres Pagar Alam, AKBP Januar Kencana Setia, mengatakan penangkapan dilakukan pada Rabu (3/9/2025) siang di Hotel Telaga Biru, Kota Pagar Alam.
"Tidak butuh lama kurang dari 24 jam, Polres Pagar Alam berhasil mengamankan seorang pria bernama Sujady, diamankan sedang berada di hotel Telaga Biru," ujarnya kepada wartawan, Kamis (4/9/2025).
Dalam penangkapan tersebut, polisi juga menyita barang bukti berupa seekor kucing jenis anggora dan dua senjata tajam jenis pisau tanpa izin. Pelaku diketahui merupakan warga Kecamatan Tanjung Sakti Pumi, Kabupaten Lahat.
"Berdasarkan keterangan saksi, pelaku sempat menjual daging kucing tersebut ke masyarakat," jelas Januar.
Sujady mengaku telah melakukan aksinya selama empat bulan terakhir. Selama periode itu, ia sudah menyembelih lebih dari 100 ekor kucing.
Hewan-hewan tersebut ia dapatkan dengan cara mencuri maupun menangkap kucing liar yang berkeliaran di pemukiman warga.
“Penyidik menerapkan pasal berlapis. Pertama, Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang senjata tajam pasal 2 ayat 1 dengan ancaman 10 tahun penjara. Kedua, pasal 363 tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman 7 tahun penjara. Selain itu juga pasal 302 ayat 2 KUHP tentang kekerasan terhadap hewan,” tambah Januar.
Berikut fakta-fakta pria jagal kucing di Sumsel.
1. Ditangkap Kurang dari 24 Jam
Video viral jagal kucing cepat ditindaklanjuti oleh polisi. Dalam waktu kurang dari satu hari, Sujady berhasil diamankan di sebuah hotel di Pagar Alam.
2. Barang Bukti Disita Polisi
Polisi menemukan satu ekor kucing anggora yang diduga hendak disembelih, serta dua bilah pisau tajam tanpa izin yang digunakan pelaku dalam aksinya.
3. Daging Kucing Dijual ke Warga
Berita Terkait
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
Mengapa Kucing dan Anjing Makan Rumput? Ini Penjelasan Ilmiahnya
-
Mengapa Kucing Lebih Sering Mengeong ke Pemilik Pria?
-
Sengkarut Tanah Tol: Kisah Crazy Rich Palembang di Kursi Pesakitan
-
Dari Warung Gelap Jadi Regulasi Ketat: Mengapa Jakarta Melarang Konsumsi Anjing dan Kucing?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah