- Di balik data korban tragedi mushola ambruk di Ciomas, tersimpan cerita pilu Irni, Wulan, dan Yati.
- Mereka adalah ibu, sahabat, dan tetangga yang pergi untuk beribadah namun tak pernah kembali.
Suara.com - Angka hanyalah angka sampai kita mendengar cerita di baliknya. Tiga korban meninggal dan puluhan luka-luka dalam tragedi ambruknya Mushola Majlis Ta'lim Asobiyah di Ciomas, Bogor, Jawa Barat bukan sekadar statistik bencana.
Mereka adalah Irni, Wulan, dan Yati para ibu, istri, dan sahabat yang meninggalkan rumah dengan senyum untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW Munggu 7 September 2025, namun takdir berkata lain.
Minggu pagi seharusnya menjadi hari yang penuh berkah. Namun, di Kampung Sukamakmur, hari itu terukir sebagai memori duka yang mendalam.
Bagi keluarga Irni, kepergiannya terasa begitu tiba-tiba. Pagi itu, seperti ibu-ibu lainnya di kampung, ia bersemangat menyiapkan diri untuk menghadiri pengajian Maulid.
Mengenakan busana terbaiknya, ia pamit kepada suami dan anak-anaknya. Tak ada yang menyangka itu adalah pamitan terakhir.
"Biasanya juga selalu paling semangat kalau ada acara majelis taklim. Pagi itu masih sempat menyuapi anak sarapan, bilang mau ngaji dulu sebentar," kenang seorang kerabat dekat sambil menahan tangis.
Irni dikenal sebagai sosok yang ramah dan aktif di lingkungan. Kehadirannya di majelis taklim bukan hanya untuk beribadah, tetapi juga untuk bersilaturahmi.
Ia adalah salah satu korban yang menghembuskan napas terakhirnya saat dalam penanganan medis di RS Medical Dramaga. Kepergiannya meninggalkan lubang besar di hati keluarga dan para sahabatnya.
Kisah Wulan dan Yati adalah cerita tentang persahabatan yang dibawa hingga akhir hayat.
Baca Juga: Tragedi Maulid! Mushola di Ciomas Bogor Ambruk Saat Pengajian, 3 Orang Tewas dan Puluhan Luka-Luka
Keduanya dikenal tak terpisahkan dalam setiap kegiatan keagamaan di kampung.
Pagi itu, mereka berangkat bersama menuju mushola, saling berbagi tawa di sepanjang jalan, tak menyadari maut mengintai di tempat mereka hendak memanjatkan doa.
"Mereka itu selalu bareng ke mana-mana, kayak saudara. Kalau satu tidak berangkat ngaji, yang satunya pasti menyusul ke rumahnya," ujar seorang tetangga.
Saat bangunan berlantai dua itu runtuh, keduanya termasuk di antara puluhan jemaah yang tertimpa. Tim penyelamat berpacu dengan waktu untuk mengevakuasi mereka.
Namun, takdir berkata lain. Wulan dinyatakan meninggal dunia di RS PMI Kota Bogor, sementara Yati menyusul di RSUD Kota Bogor. Persahabatan mereka di dunia berakhir dalam sebuah tragedi yang sama.
Di antara duka, ada kisah perjuangan mereka yang selamat. Siti Aminah (bukan nama sebenarnya), salah satu korban luka, menceritakan detik-detik mencekam saat langit-langit mushola runtuh menimpa mereka.
Tag
Berita Terkait
-
Tragedi Maulid! Mushola di Ciomas Bogor Ambruk Saat Pengajian, 3 Orang Tewas dan Puluhan Luka-Luka
-
Maulid Nabi Bukan Sekadar Seremoni: Menag Ajak Renungkan Akhlak Rasulullah dalam Kehidupan Nyata
-
Ragunan Dipadati 18 Ribu Pengunjung di Hari Pertama Libur Maulid Nabi
-
Sambut Maulid Nabi: 10 Untaian Doa Terbaik untuk Ungkapkan Cinta dan Rindu pada Rasulullah
-
Kumpulan Doa Maulid Nabi, Amalkan Malam Ini Agar Hidup Penuh Berkah
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui