Suara.com - Baca 10 detik
- Roy menjelaskan bahwa isu terkait ijazah Gibran sebenarnya bukan hal baru
- Permasalahan ini semakin serius setelah seorang warga bernama Subhan mengajukan gugatan ke PN Jakarta Pusat
- Dalam biografi resmi, Gibran disebut menempuh pendidikan di Orchard Secondary School di Singapura.
Polemik dugaan ijazah palsu Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali mencuat ke publik.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, ikut angkat bicara dan membeberkan sejumlah temuan yang menurutnya janggal.
Hal ini ia sampaikan dalam perbincangan di kanal YouTube milik Bambang Widjojanto yang diunggah Senin (8/9/2025), berjudul "Vice President Gibran's Bachelor's Degree Deemed Fake, Roy Suryo: IQ Just as Low, Did He Buy a Fa...".
Dalam video tersebut, Roy menjelaskan bahwa isu ini sebenarnya bukan hal baru. Bahkan, kata Roy, sudah pernah ia singgung sejak beberapa waktu lalu ketika ramai kasus yang ia sebut sebagai "fufufafa".
"Sebenarnya temuannya sudah lama. Waktu kita ngobrol tentang fufufafa, bahkan tahun lalu, saya sudah spill-spill sedikit bahwa sekolahnya (Gibran) nggak jelas," ujar Roy Suryo.
Menurut Roy, permasalahan ini semakin serius setelah seorang warga bernama Subhan mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Gugatan tersebut terdaftar pada Agustus lalu dan mulai disidangkan pada 8 September 2025.
Diketahui, Subhan menggugat dugaan ketidaksahan syarat Gibran sebagai calon wakil presiden, khususnya terkait keabsahan ijazahnya.
Baca Juga: Fathian Pujakesuma Ogah Gibran Naik Jadi Presiden Jika Prabowo Lengser
Roy menjelaskan bahwa dalam aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU), seorang calon wakil presiden diwajibkan memiliki ijazah setingkat SMA atau sederajat, seperti Madrasah Aliyah (MA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Namun, Roy menyebut Subhan menilai ada kejanggalan dalam hal ini.
"Kalau menurut Pak Subhan, nggak ada definisi luar negeri. Yang jelas, harus lulusan SMA atau sederajat," kata Roy.
Di sinilah, menurut Roy, muncul perdebatan. Dalam biografi resmi, Gibran disebut menempuh pendidikan di Orchard Secondary School di Singapura.
Namun, Roy menyebut ada kesaksian dan bukti yang menunjukkan bahwa Gibran justru bersekolah di Solo.
"Banyak yang bersaksi bahwa dia sebenarnya sempat sekolah di SMA Santo Yosef Solo. Bahkan ada akun-akun yang saya kumpulkan, mereka mengaku teman sekelasnya," ungkap Roy.
Roy juga mengungkapkan, dalam salah satu pernyataan Gibran terdahulu, ia pernah menyebut sering makan steak di Solo saat masih SMA. Hal ini, kata Roy, memperkuat dugaan bahwa Gibran memang menempuh pendidikan di Solo, bukan di Singapura seperti yang tertulis di biografinya.
Berita Terkait
-
Gugat Gibran Rp125 Triliun Gegara Ijazah, Subhan: Nanti Harus Dibagi ke Seluruh Rakyat Indonesia!
-
Penggugat Gibran dan KPU Jelaskan Alasan di Balik Permintaan Uang Rp125 Triliun
-
Dibalik Polemik Suksesi, Fathian Ungkap Siapa Saja yang Dukung Gibran Jadi Presiden
-
Fathian Pujakesuma Ogah Gibran Naik Jadi Presiden Jika Prabowo Lengser
-
Sindiran Fathian: Prabowo Turun, yang Naik Justru Gibran, Bukan Anies
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Menhub Siapkan Diskon Tiket Pesawat dan Tol serta Mudik Gratis untuk Nataru, Ini Rinciannya
-
Darurat yang Tak Bisa Lagi Diabaikan: Kekerasan di Sekolah Terus Berulang, Siapa yang Lalai?
-
Lumpur Rendam RSUD Aceh Tamiang: Momen Pilu Dokter Menangis di Tengah Obat-obatan yang Rusak Parah
-
Menhub: 119,5 Juta Pemudik Siap Bergerak, Puncak Mudik Nataru Diprediksi H-1 Natal
-
Amarah Prabowo di Rapat Bencana: Bupati Umrah Saat Daerahnya Tenggelam
-
Perlindungan Anak di Medsos: Menkomdigi Tegaskan Sanksi untuk Platform, Bukan Orang Tua
-
Ratusan Korban Datangi Rumah Bos WO di Jaktim, Polisi: Situasi Sempat Memanas
-
DPR 'Sentil' Komdigi: Bantuan Triliunan Rupiah Pemerintah Jangan Kalah Viral dari Donasi Rp10 M!
-
Iqbal PKS Desak Pemerintah Tetapkan Status Bencana Nasional: Jangan Hitung-hitungan dengan Rakyat
-
Perusahaan Didesak Alihkan Dana CSR untuk Korban Banjir, Tapi Jangan Ada Iklan Terselubung