- Pengantin wanita digendong menyeberangi jembatan sebagai bagian dari tradisi tolak bala di Brebes, Jawa Tengah.
- Tradisi ini melambangkan perlindungan dan penolakan energi negatif saat melewati batas wilayah sakral.
- Aksi tersebut menuai pujian warganet dan jadi simbol kuatnya pelestarian budaya lokal di tengah modernisasi
Suara.com - Sebuah video yang memperlihatkan momen unik dalam prosesi pernikahan di Brebes, Jawa Tengah, viral di media sosial.
Dalam video tersebut, seorang pengantin wanita bertubuh sintal atau gemoy tampak digendong oleh seorang pria untuk menyeberangi sebuah jembatan panjang yang ramai lalu lintas.
Usut punya usut, aksi ini bukanlah sekadar sensasi, melainkan bagian dari adat istiadat turun-temurun yang masih dijaga ketat oleh masyarakat setempat.
Dalam rekaman yang beredar luas, terlihat rombongan pengantin, termasuk pengantin pria yang mengenakan busana adat Jawa berwarna putih, berhenti sejenak di mulut jembatan yang diketahui adalah Jembatan Pemali.
Sang pengantin wanita, yang tampil anggun dengan kebaya putih dan sanggul paes ageng khas Jawa, kemudian bersiap untuk digendong oleh seorang pria dari pihak keluarga.
Pria yang bertugas menggendong pun dengan sigap memposisikan diri dan mengangkat sang pengantin di punggungnya.
Aksi ini sontak menarik perhatian pengguna jalan lain yang melintas. Terdengar suara perekam video yang berbicara dalam bahasa Jawa dialek Brebes.
"Tradisina angel temen... nyebrang jembatan kudune digendong. Lemunen, mantene wadone abot nemen (Adatnya sulit sekali, menyeberang jembatan harus digendong. Gemuk sekali, pengantin wanitanya berat sekali)," kata si perekam.
Meskipun dengan perjuangan yang terlihat jelas, dua pria tersebut dengan gigih berjalan melintasi jembatan, sementara rombongan keluarga mengiringi di belakang sambil membawa payung peneduh untuk kedua mempelai.
Baca Juga: Janji Pinjamkan Rp 200 Juta ke Ibu Paruh Baya, Kenapa Ivan Gunawan Malah Ingkar?
Momen ini menggambarkan betapa kuatnya komitmen masyarakat setempat untuk melestarikan warisan budaya leluhur mereka, tak peduli seberapa berat tantangannya.
Makna di Balik Tradisi Menggendong Pengantin
Tradisi menggendong pengantin wanita saat melintasi jembatan atau sungai di beberapa daerah di Jawa, termasuk Brebes, merupakan sebuah ritual simbolis yang dikenal sebagai 'tolak bala'.
Menurut kepercayaan yang diwariskan secara turun-temurun, jembatan atau sungai dianggap sebagai batas wilayah yang sakral sekaligus rawan akan gangguan gaib atau energi negatif.
Pengantin wanita, yang berada dalam keadaan suci saat prosesi pernikahan, dianggap rentan terhadap gangguan tersebut.
Oleh karena itu, ia harus diselamatkan dengan cara digendong saat melintasi batas tersebut.
Berita Terkait
-
Janji Pinjamkan Rp 200 Juta ke Ibu Paruh Baya, Kenapa Ivan Gunawan Malah Ingkar?
-
Potret Pilu Guru Honorer: Belasan Tahun Mengabdi, Gaji Hanya Puluhan Ribu Rupiah!
-
Viral Brimob Ejek TNI Latihan : Netizen Pertanyakan Proses Seleksi Anggota Polri!
-
Viral Kisah Cewek Miskin Hidup di Desa, Mirip Drama China: Ternyata Ayahnya CEO Kaya Raya
-
Patah Hati Ekstrem, Pria di Blitar Nangis Histeris Tidur di Tengah Jalan Raya
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Hasil Rapat Evaluasi Merekomendasikan Perpanjangan Masa Tanggap Darurat Bencana di Sumut
-
Jika Terbukti Lalai, Pemilik dan Pengelola Gedung Maut Kemayoran Bisa Kena Sanksi Pidana
-
Jika Terbukti Lalai, Pemilik dan Pengelola Gedung Maut Kemayoran Bisa Kena Sanksi Pidana
-
Gelombang Panas Ekstrem Kini Jadi Ancaman Baru Bagi Pekerja Dunia, Apa yang Mesti Dilakukan?
-
Buntut Kebakaran Maut Kemayoran, Mendagri Usulkan Uji Kelayakan Gedung Rutin
-
Mendagri: Alat Pemadam Kebakaran Gedung Terra Drone Tidak Mencukupi
-
Perkuat Newsroom di Era Digital, Local Media Community, Suara.com dan Google Gelar TOT AI Jurnalis
-
DPR Buka Revisi UU Kehutanan, Soroti Tata Kelola Hutan hingga Dana Reboisasi yang Melenceng
-
Peringati Hari HAM, Pemimpin Adat Papua Laporkan Perusahaan Perusak Lingkungan ke Mabes Polri
-
Pasang Badan Lindungi Warga dari Runtuhan Kaca, Kapolsek Kemayoran Dilarikan ke Meja Operasi