Suara.com - Misteri penemuan potongan tubuh manusia yang menggegerkan kawasan hutan Pacet, Mojokerto, akhirnya terungkap. Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Mojokerto berhasil membongkar kasus mutilasi sadis dengan total 310 potongan tubuh korban ditemukan.
Di balik kengerian ini, terkuak sebuah siasat dingin seorang kekasih yang berusaha melenyapkan jejak kejahatannya dengan memilih lokasi terpencil.
Pelaku, Alvi Maulana (AM), ditangkap setelah diidentifikasi sebagai pembunuh kekasihnya sendiri, TAS.
Kepala Polres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, dalam konferensi pers pada Senin (8/9/2025), membeberkan alasan utama pelaku memilih Pacet sebagai 'kuburan' bagi ratusan potongan tubuh korban. Siasatnya sederhana namun mengerikan: memanfaatkan kondisi alam untuk menghilangkan jejak secara sempurna.
"Salah satunya alasan pelaku AM memilih kawasan Pacet, Mojokerto, Jawa Timur sebagai lokasi pembuangan potongan tubuh korban karena lokasinya sepi," ujar AKBP Ihram sebagaimana dilansir kantor berita Antara.
Pacet, yang dikenal sebagai wilayah pegunungan dengan jalanan berkelok, jurang-jurang dalam, dan suasana sunyi senyap di malam hari, dianggap sebagai lokasi ideal oleh pelaku. Ia meyakini, dengan menyebar potongan tubuh di area tersebut, kejahatannya tidak akan pernah terendus. Namun, perhitungannya salah besar.
Kebrutalan AM dimulai di sebuah kamar kos di Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya, pada Minggu (31/8) malam. Di sanalah nyawa TAS dihabisi dengan sebilah pisau dapur. Untuk meredam suara dan kecurigaan, pelaku melakukan aksi kejinya di dalam kamar mandi.
"Agar tidak terdengar tetangga, tersangka memutilasi korban di dalam kamar mandi," kata Kapolres.
Dengan menggunakan berbagai alat, mulai dari pisau dapur, pisau besar, palu, hingga gunting baja, AM memotong tubuh kekasihnya menjadi ratusan bagian. Potongan-potongan mengerikan itu kemudian ia masukkan ke dalam sebuah tas merah dan beberapa kantong plastik. Berbekal sepeda motor, ia melaju menuju Mojokerto, menjalankan misi membuang jejak. Di sepanjang Jalan Raya Pacet–Batu yang gelap dan sepi, ia mulai menyebar potongan tubuh satu per satu.
Baca Juga: Ada Peran Makhluk Berbulu Beri Petunjuk Lokasi Korban Mutilasi di Pacet Mojokerto
“Cara pelaku membuang sambil berjalan membawa tas, kemudian dilempar dan dicecer di pinggir jalan," ujar AKBP Ihram.
Pilihan Pacet bukanlah tanpa alasan. Pengetahuan pelaku tentang daerah itu yang terkenal sepi pada dini hari membuatnya yakin aksinya tidak akan terlihat oleh siapa pun. Ironisnya, lokasi yang ia anggap aman justru menjadi titik awal terbongkarnya seluruh kebiadaban yang ia lakukan.
Upaya polisi untuk mengumpulkan bukti tidaklah mudah. Puluhan personel, dibantu Unit Satwa K-9 dari Ditsamapta Polda Jatim, dikerahkan untuk menyisir lokasi. "Penyisiran dilakukan hingga radius 200 meter, sampai akhirnya seluruh bagian tubuh TAS ditemukan," kata Kapolres.
Dari temuan itulah, penyelidikan intensif mengarah pada penangkapan Alvi Maulana. Kini, siasatnya untuk menghilangkan jejak telah gagal total. Ia dijerat dengan pasal berlapis yang mengancamnya dengan hukuman maksimal.
"Pelaku dijerat dengan Pasal 338 dan 340 KUHP dengan ancaman hukuman seumur hidup atau pidana mati," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Porong, Komisaris Polisi (Kompol) dr. Zaid, mengonfirmasi kengerian kasus ini dari sisi forensik. "Potongan tubuh terduga korban itu kami terima secara bertahap. Setiap bagian yang kami terima langsung kami lakukan otopsi dan tes DNA untuk memastikan kondisi dan identitas korban," kata Zaid.
Kasus ini juga menjadi catatan kelam bagi wilayah Pacet. AKBP Ihram Kustarto mengungkapkan keprihatinannya karena lokasi ini kerap dijadikan tempat pembuangan jenazah. "Selama satu tahun saya bertugas di sini, sudah empat kali terjadi di wilayah Pacet. Saya pastikan semua pelaku akan kami tangkap," katanya.
Berita Terkait
-
Ada Peran Makhluk Berbulu Beri Petunjuk Lokasi Korban Mutilasi di Pacet Mojokerto
-
Apa Motif Pelaku Mutilasi di Mojokerto?
-
Siapa Korban Mutilasi Mojokerto dan Kenapa Dibunuh Pacar Sendiri?
-
Duduk Perkara Mutilasi Mojokerto, Begini Pengakuan Pelaku
-
65 Potongan Tubuh di Jurang Mojokerto: Terkuaknya Kisah Cinta Beracun yang Berakhir di Ujung Pisau
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara