News / Internasional
Kamis, 11 September 2025 | 19:41 WIB
Demo Nepal. (X/nepalsrhinoarmy)

3. Pemberlakuan reformasi sistem politik dan pemerintahan yang stabil

Amarah masyarakat juga berawal dari ketidakstabilan politik yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Mereka menilai bahwa kondisi politik di Nepal sudah tidak kondusif dan jauh dari kata transparan.

4. Pejabat dan aparat yang terlibat dalam represi dan kekerasan harus dihukum

Diketahui bahwa represi dari polisi sepanjang demonstrasi berlangsung mengakibatkan banyak korban jiwa. Beberapa laporan menyebutkan jumlah korban luka mencapai lebih dari 1.000 orang.

Informasi terbaru dari berbagai kanal juga mencatat ada 31 orang tewas, termasuk tiga narapidana yang tewas dalam bentrokan dengan petugas keamanan saat mencoba kabur dari penjara.

5. Penciptaan lapangan kerja terutama untuk kaum muda

Demonstran yang terdiri atas mayoritas kaum muda juga jenuh melihat lapangan pekerjaan yang tak kunjung dijanjikan. Angka pengangguran di Nepal menjadi 'bahan bakar' amarah publik lantaran pemerintah dinilai tak komitmen memberikan lapangan kerja.

Presiden dan Perdana Menteri mundur: Tak kuasa memenuhi tuntutan rakyat

Presiden Nepal Ram Chandra Poudel mengundurkan diri menyusul Perdana Menteri KP Sharma Oli.

Keduanya urung sempat memenuhi kelima poin tuntutan masyarakat tersebut.

Baca Juga: Fenomena 'NepoKids' Bikin Murka Gen Z Nepal, Ini 5 Fakta Demo Brutal yang Paksa PM Mundur

Istri KP Sharma Oli bahkan sempat tewas dalam demonstrasi usai rumahnya dibakar demonstran.

Adapun dalam surat pengunduran dirinya, Sharma Oli menyebut "mengingat situasi luar biasa yang sedang terjadi di negara ini, dan untuk memfasilitasi upaya lebih lanjut menuju solusi politik konstitusional dan penyelesaian masalah."

Oli juga menuding ada kelompok yang memiliki kepentingan yang memiliki tujuan tersembunyi dalam demonstrasi tersebut.

Kontributor : Armand Ilham

Load More