3. Pemberlakuan reformasi sistem politik dan pemerintahan yang stabil
Amarah masyarakat juga berawal dari ketidakstabilan politik yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Mereka menilai bahwa kondisi politik di Nepal sudah tidak kondusif dan jauh dari kata transparan.
4. Pejabat dan aparat yang terlibat dalam represi dan kekerasan harus dihukum
Diketahui bahwa represi dari polisi sepanjang demonstrasi berlangsung mengakibatkan banyak korban jiwa. Beberapa laporan menyebutkan jumlah korban luka mencapai lebih dari 1.000 orang.
Informasi terbaru dari berbagai kanal juga mencatat ada 31 orang tewas, termasuk tiga narapidana yang tewas dalam bentrokan dengan petugas keamanan saat mencoba kabur dari penjara.
5. Penciptaan lapangan kerja terutama untuk kaum muda
Demonstran yang terdiri atas mayoritas kaum muda juga jenuh melihat lapangan pekerjaan yang tak kunjung dijanjikan. Angka pengangguran di Nepal menjadi 'bahan bakar' amarah publik lantaran pemerintah dinilai tak komitmen memberikan lapangan kerja.
Presiden dan Perdana Menteri mundur: Tak kuasa memenuhi tuntutan rakyat
Presiden Nepal Ram Chandra Poudel mengundurkan diri menyusul Perdana Menteri KP Sharma Oli.
Keduanya urung sempat memenuhi kelima poin tuntutan masyarakat tersebut.
Baca Juga: Fenomena 'NepoKids' Bikin Murka Gen Z Nepal, Ini 5 Fakta Demo Brutal yang Paksa PM Mundur
Istri KP Sharma Oli bahkan sempat tewas dalam demonstrasi usai rumahnya dibakar demonstran.
Adapun dalam surat pengunduran dirinya, Sharma Oli menyebut "mengingat situasi luar biasa yang sedang terjadi di negara ini, dan untuk memfasilitasi upaya lebih lanjut menuju solusi politik konstitusional dan penyelesaian masalah."
Oli juga menuding ada kelompok yang memiliki kepentingan yang memiliki tujuan tersembunyi dalam demonstrasi tersebut.
Kontributor : Armand Ilham
Berita Terkait
-
Fenomena 'NepoKids' Bikin Murka Gen Z Nepal, Ini 5 Fakta Demo Brutal yang Paksa PM Mundur
-
Nepal Mencekam: 20 Tewas dan PM Mundur, Sekjen PBB Antonio Guterres Turun Tangan
-
Protes Gen Z di Nepal: Refleksi Kritis tentang Empati dan Keadilan Sosial
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Terinspirasi Indonesia? 7 Fakta Demo Nepal Dipicu Pejabat Korupsi Gila-gilaan dan Doyan Flexing
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina