News / Metropolitan
Jum'at, 12 September 2025 | 13:48 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan kasus campak di Jakarta tidak meningkat. [Suara.com/Fakhri]

Suara.com - Baca 10 detik

  • Pramono memastikan kalau kasus campak di Jakarta tidak meningkat.
  • Pemprov Jakarta telah melakukan upaya untuk mencegah penularan campak meluas.
  • Kasus campak di Jakarta terpantau di dua wilayah, yakni Cilincing, Jakarta Utara dan Cengkareng, Jakarta Barat.
[batas-kesimpulan]

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memastikan kalau kasus campak di Jakarta tidak meningkat, seperti yang terjadi di provinsi lain.

Pramono menyebutkan kalau kasus campak di Jakarta terpantau di dua wilayah, yakni Cilincing, Jakarta Utara, dan Cengkareng, Jakarta Barat.

Dari pantauan yang dilakukan, jumlah kasus campak di dua daerah itu juga relatif sama seperti tahun lalu.

“Jakarta saat ini hal yang berkaitan dengan campak sebenarnya tidak ada sesuatu peningkatan seperti yang terjadi di provinsi-provinsi lain. Sehingga dengan demikian untuk persoalan yang menyangkut campak di Jakarta ini benar-benar tidak seperti yang dikhawatirkan,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat (12/9/2025).

Dia menegaskan kalau Pemprov Jakarta telah melakukan upaya untuk mencegah penularan campak meluas, salah satunya dengan meningkatkan vaksin MR pada anak-anak.

Kendati begitu, Pramono menekankan kepada masyarakat juga harus waspada, terutama potensi penularan dari luar Jakarta.

“Kalau melihat sampai dengan hari ini memang yang terjadi campak yang kami khawatirkan kalau kemudian dari luar masuk ke Jakarta. Tetapi kalau per hari ini di Jakarta tidak ada peningkatan,” kata dia.

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta sebelumnya mencatat ada peningkatan jumlah kasus campak pada awal September 2025, yakni 218 kasus campak dan 63 kasus rubella yang terkonfirmasi.

Baca Juga: Dikritik Tak Turun Saat Rusuh, Gubernur Pramono: Saya Mantan Demonstran, Tak Mau Ambil Panggung

Kepala Dinkes DKI Ani Ruspitawati memastikan tidak ada korban jiwa akibat lonjakan kasus tersebut.

Peningkatan kasus campak itu terjadi juga dibeberapa provinsi lain sejak pertengahan Agustus lalu.

Kementerian Kesehatan mengonfirmasi adanya peningkatan kasus campak di Indonesia akibat turunnya cakupan imunisasi rutin lengkap dalam beberapa tahun terakhir.

Kejadian Luar Biasa (KLB) campak kembali muncul, salah satunya di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Direktur Imunisasi Kemenkes, dr. Prima Yosephine, menyebutkan cakupan imunisasi rutin lengkap di Indonesia pernah mencapai 92 persen pada 2018, namun turun menjadi hanya 87,8 persen pada 2023.

Load More