- Kopda FH, seorang prajurit TNI aktif
- Kejahatan ini didasari oleh motif uang
- Pelaku lapangan (Eras) mengaku tidak mengetahui korban akan dibunuh
Suara.com - Misteri pembunuhan sadis terhadap Kepala Cabang Pembantu bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37), menemui titik terang yang mengejutkan. Seorang oknum prajurit TNI, Kopda FH, terungkap bukan hanya terlibat, tetapi menjadi otak atau perencana utama di balik penculikan dan eksekusi keji tersebut.
Motif dari aksi pembunuhan itu pun terbilang dingin, yakni demi sejumlah uang.
Keterlibatan Kopda FH sebagai dalang dikonfirmasi langsung oleh Pusat Penerangan (Puspen) TNI. Ia disebut menerima bayaran untuk mengatur seluruh operasi, mulai dari merekrut eksekutor hingga memastikan korban berhasil diculik.
“Dari hasil pemeriksaan sementara, motifnya yang bersangkutan menerima sejumlah uang,” ujar Kapuspen TNI Brigjen (Mar) Freddy Ardianzah kepada wartawan, Sabtu (13/9/2025).
Kasus ini berawal dari penemuan jenazah pria tanpa identitas di sebuah area persawahan di Kampung Karangsambung, Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis pagi (21/8/2025). Kondisinya sangat mengenaskan: kedua tangan dan kaki terikat, mata dilakban rapat, serta ditemukan luka mematikan akibat hantaman benda tumpul di leher dan dada.
Hasil autopsi dari RS Bhayangkara kemudian memastikan korban, yang teridentifikasi sebagai Mohamad Ilham, meninggal dunia karena hipoksia atau kegagalan napas akibat kekerasan fisik brutal.
Jejak kejahatan ini terekam jelas oleh kamera CCTV di Lotte Grosir Pasar Rebo sehari sebelum mayat ditemukan, Rabu (20/8/2025). Dalam rekaman tersebut, Ilham yang sedang berjalan menuju mobilnya tiba-tiba disergap oleh sekelompok pria dari mobil putih yang telah menunggunya. Ia ditarik paksa masuk ke dalam mobil pelaku yang langsung tancap gas.
Peran Sentral Kopda FH
Penyelidikan mendalam mengungkap peran sentral Kopda FH sebagai perencana utama. Ia tidak turun langsung ke lapangan, melainkan bertindak sebagai penghubung dan pengendali operasi. Tugas pertamanya adalah mencari orang yang bersedia melakukan penculikan.
Baca Juga: Ustaz Felix Siauw Tanggapi Penembakan Charlie Kirk: Pesan di Balik Tragedi yang Mengguncang Amerika
Pilihannya jatuh pada EW alias Eras. Pertemuan pertama untuk membahas "pekerjaan" ini terjadi di sebuah kantin di kawasan Cijantung pada Selasa (19/8/2025). Di sanalah Kopda FH secara gamblang menawarkan pekerjaan untuk menculik Ilham kepada Eras.
Sehari kemudian, pada Rabu pagi (20/8/2025), rencana dimatangkan dalam pertemuan kedua di Kafe Kungkung, Cempaka Putih. Setelah menerima informasi posisi korban dari tim pengintai, Kopda FH langsung memberi komando kepada Eras dan timnya untuk bergerak ke Lotte Grosir Pasar Rebo.
Sekitar pukul 16.00 WIB, Ilham berhasil diculik. Korban kemudian diserahkan oleh tim Eras kepada oknum aparat lain di kawasan Kemayoran pada pukul 18.55 WIB. Setelah tugasnya selesai, Eras menerima imbalan uang tunai sebesar Rp 45 juta dari Kopda FH di Arcici Sport Center, Cempaka Putih Barat.
Ironisnya, eksekutor lapangan justru mengaku tidak tahu menahu bahwa korban akan dihabisi. Kuasa hukum Eras, Adrianus Agal, menyebut kliennya sangat terkejut saat polisi menunjukkan foto jenazah Ilham.
“Eras sangat syok mendengar korban meninggal,” kata Adrianus Agal.
Akibatnya, Eras kini mengajukan diri sebagai justice collaborator ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dengan harapan dapat membongkar seluruh fakta di balik pembunuhan berencana ini.
Berita Terkait
-
Ustaz Felix Siauw Tanggapi Penembakan Charlie Kirk: Pesan di Balik Tragedi yang Mengguncang Amerika
-
5 Fakta Pembunuhan Keji Gadis Cilik 4 Tahun di Konawe Selatan, Motif Pelaku Terungkap
-
Tewas usai Dicabuli, Jejak Pembunuh Mayat Bocah dalam Karung Terungkap Berkat Anjing Pelacak!
-
FBI Rilis Foto Penembak Charlie Kirk! Imbalan Rp 1,6 Miliar Menanti!
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Polisi Gadungan Bersenpi Peras Korban di ATM Pondok Gede, Motor dan Uang Rp 4,2 Juta Raib!
-
Jimly Asshiddiqie Sebut Cuma Ada Tiga Pejabat Berwenang yang Bisa Batalkan Perpol 10/2025
-
Pengembang Dibuat 'Panas Dingin', Apa Alasan Sebenarnya KDM Setop Sementara Izin Perumahan di Jabar?
-
Lumpur Setinggi 2 Meter Mustahil Disingkirkan? Ini Solusi Manfaatkan Kayu Gelondongan Sisa Banjir
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?