- Interflour Indonesia dan Sekolah Vokasi IPB resmi menjalin kerja sama
- Kerja sama ini diwujudkan melalui berbagai kegiatan praktis
- Mahasiswa IPB mendapatkan pengetahuan eksklusif mengenai tren dekorasi kue artistik 2025
Suara.com - Produsen tepung terigu, Interflour Indonesia, mengambil langkah strategis dengan menggandeng Program Studi Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi (MIJMG) dari Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB). Kolaborasi ini diresmikan melalui penandatanganan kerja sama pada Sabtu (13/9/2025), yang bertujuan untuk mencetak talenta-talenta unggul di dunia kuliner Tanah Air.
Kerja sama ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah sinergi nyata untuk menjembatani dunia industri dengan akademisi. Interflour berkomitmen penuh untuk mendukung proses belajar-mengajar melalui serangkaian kegiatan positif, mulai dari kuliah umum, baking demo, hingga menghadirkan praktisi sebagai dosen tamu (guest lecturer).
Wakil Dekan Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Sekolah Vokasi IPB, Dr. Ir. Rina Martini, M.Si, menyambut hangat kolaborasi ini. Menurutnya, langkah ini sejalan dengan visi institusinya untuk menjadi lembaga pendidikan vokasi terdepan yang berkelas internasional.
“Sesuai dengan visi sekolah Vokasi IPB, yaitu menjadi sekolah vokasi yang terdepan dan berkelas internasional, dalam memperkokoh martabat bangsa melalui pendidikan tinggi terapan yang unggul dan berkarakter," ujarnya.
“Maka kami berkolaborasi dengan Interflour Indonesia menyiapkan insan terdidik untuk bisa memiliki pengetahuan dan keterampilan yang unggul, professional dan berkarakter kewirausahaan. Pendidikan vokasi di IPB bertujuan menyiapkan lulusan yang profesional, kompetitif, dan adaptif sesuai kebutuhan industri melalui kurikulum berbasis kompetensi dan kerja sama strategis dengan mitra,” ulas Rina Martini, di Kampus IPB Gunung Gede, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/9/2025).
Sebagai realisasi kerja sama, digelar acara sharing session bertajuk ‘Kreasi Kuliner Bersama Tepung Terigu Kompas’. Dalam sesi ini, mahasiswa tidak hanya mendapat teori, tetapi juga pengalaman langsung melalui baking demo pembuatan pizza dan cupcake yang dipandu oleh chef profesional.
Marketing Manager Interflour Indonesia, Dewi Ayu Putri, menjelaskan bahwa acara ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung yang berharga bagi para mahasiswa.
“Kegiatan acara ini adalah kuliah umum dalam format event yang memberikan pengetahuan dan pengalaman langsung kepada para mahasiswa termasuk sesi baking demo yang dipandu oleh chef profesional, yang memberikan penjelasan tentang berbagai jenis dan aplikasi bahan baku, seperti protein tinggi, sedang, dan rendah. Peserta mengikuti demo pembuatan pizza dan cupcake, serta berpartisipasi dalam aktivitas menghias sebagai bagian dari challenge activity yang seru dan interaktif,” papar Marketing Manager Interflour Indonesia, Dewi Ayu Putri, di lokasi dan kegiatan yang sama.
Tidak hanya itu, Interflour juga memberikan dukungan berupa bahan baku tepung terigu untuk kegiatan praktikum mahasiswa, serta membahas isu sustainability dalam industri pangan yang kini menjadi perhatian global.
Baca Juga: Hutan Rakyat Jadi Penyelamat Pasokan Kayu, Tapi Masih Dianaktirikan Negara
Bocoran Tren Dekorasi Kue Artistik 2025
Dalam sesi tersebut, Interflour juga membagikan wawasan mengenai tren dekorasi kue yang diprediksi akan populer pada tahun 2025. Pengetahuan ini menjadi bekal penting bagi mahasiswa untuk bisa beradaptasi dengan selera pasar di masa depan. Beberapa tren yang diangkat antara lain:
Satu Lapisan dengan Desain Minimalis: Kue satu lapis yang besar dengan sentuhan seni dekorasi premium akan menjadi primadona, menggantikan kue bertumpuk yang rumit.
Elemen Alam: Penggunaan bunga yang dapat dimakan (edible flowers) seperti mawar dan lavender, serta buah-buahan segar akan semakin digemari untuk memperkuat rasa dan aroma.
Teknik Dekorasi Inovatif: Teknik seperti buttercream berombak, fondant bertekstur, dan piping 3D akan populer untuk menciptakan tampilan kue yang unik dan modern.
Kitsch-cool: Gaya retro dengan piping kuno, ceri glasir, dan hiasan pita akan kembali menjadi tren, memberikan sentuhan unik dan anggun.
Berita Terkait
-
Hutan Rakyat Jadi Penyelamat Pasokan Kayu, Tapi Masih Dianaktirikan Negara
-
Bagaimana Lebah Madu Bisa Jadi Alarm Alami Polusi Udara?
-
AI Saja Tidak Cukup: Peneliti IPB Tekankan Kolaborasi Lapangan untuk Cegah Karhutla
-
Kolaborasi GEF SGP Indonesia dan IPB Dorong Inovasi Komoditas Berbasis Masyarakat
-
Cerita Dua Guru Besar IPB Digugat Rp364 M oleh PT KLM: Lagi-lagi Teror itu datang
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?