- Tiga nama besar yang menjadi sorotan utama sebagai calon Menko Polkam
- Muncul skenario alternatif yang menempatkan Jenderal Dudung Abdurachman
- Pengamat menekankan bahwa Menko Polkam pilihan Prabowo harus merupakan sosok yang kredibel
Suara.com - Kursi Menteri Koordinator Bidang Politik, dan Keamanan (Menko Polkam) menjadi sorotan utama pasca-reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto terhadap Budi Gunawan. Sejumlah nama besar dari kalangan militer dan kepolisian kini santer diperbincangkan publik sebagai kandidat kuat untuk mengisi salah satu posisi paling strategis di pemerintahan tersebut.
Pengamat pertahanan dan keamanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES), Khairul Fahmi, memetakan beberapa figur yang memiliki potensi besar. Nama pertama yang paling menonjol adalah Sjafrie Sjamsoeddin, yang saat ini tidak hanya menjabat sebagai Menteri Pertahanan, tetapi juga dipercaya sebagai Menko Polkam ad interim. Kedekatan dan kepercayaan dari Presiden Prabowo menjadi modal utamanya.
"Pak Sjafrie Sjamsuddin, Menteri Pertahanan saat ini, adalah figur senior yang sangat dekat dengan Presiden Prabowo, dan sedang diberi kepercayaan menjabat ad interim," kata Khairul dalam keterangannya, dikutip, Senin (15/9).
Selain Sjafrie, nama Hadi Tjahjanto juga kembali mengemuka. Pengalamannya sebagai mantan Panglima TNI dan pernah menjabat Menko Polhukam di era Presiden Joko Widodo dianggap sebagai keunggulan signifikan. Hadi dinilai sudah sangat familiar dengan dinamika dan tantangan di pos tersebut.
"Beliau mantan Panglima TNI sekaligus mantan Menteri ATR/BPN era Presiden Jokowi, bahkan pernah menjabat Menko Polhukam. Artinya, beliau sudah sangat memahami ritme kerja dan koordinasi di pos ini," terang Fahmi.
Kandidat kuat lainnya adalah Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Dengan rekam jejak sebagai Kapolri dan kini memasuki periode kedua sebagai Mendagri, Tito dianggap memiliki pemahaman mendalam mengenai politik dalam negeri, birokrasi, hingga keamanan nasional.
"Pak Tito Karnavian yang kini menjalani periode kedua sebagai Menteri Dalam Negeri, jelas punya pengalaman mendalam di bidang politik dalam negeri, birokrasi, dan keamanan," kata Khairul.
Di tengah persaingan nama-nama besar tersebut, muncul skenario lain yang tak kalah menarik.
Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, memprediksi adanya potensi pergeseran posisi yang melibatkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman. Menurutnya, faktor senioritas bisa menjadi pertimbangan utama.
Baca Juga: Anggaran Kemendagri Tahun Depan Tembus Rp7,8 Triliun, Naik 62 Persen
"Saat ini posisi Menko Polkam sudah diisi Sjafrie Sjamsoeddin sebagai ad interim, yang lebih senior dan saat ini juga menjabat menteri pertahanan. Karena itu, ada kemungkinan Syafrie Syamsuddin akan di plot jadi Menko Polkam dan Dudung mengisi posisi menteri pertahanan," kata Jamiluddin, melalui keterangannya, Kamis (11/9).
Siapapun yang nantinya dipilih, Khairul Fahmi menekankan pentingnya kriteria fundamental yang harus dimiliki oleh seorang Menko Polhukam.
Sosok tersebut tidak hanya harus kredibel, tetapi juga wajib memiliki kemampuan komunikasi publik yang mumpuni untuk menjaga stabilitas dan menciptakan suasana kondusif di masyarakat.
"Siapa pun yang dipilih nanti, kriterianya jelas, yakni harus kredibel, komunikatif, dan punya kedekatan politik yang memberi otoritas penuh dalam menjalankan fungsi koordinasi dan komunikasi publik di bidang politik dan keamanan," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Disorot Publik, Mendagri Tito Minta Tunjangan Perumahan DPRD Dievaluasi
-
Anggaran Kemendagri Tahun Depan Tembus Rp7,8 Triliun, Naik 62 Persen
-
Mendagri Tito Ingatkan Pemda Serius Identifikasi Kemiskinan: Bansos Harus Tepat Sasaran
-
Sejarah Siskamling, Mendagri Siap Aktifkan Lagi di Tingkat RT/RW
-
Mendagri Tito Minta Pemda Gandeng Swasta Demi Tingkatkan PAD
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri
-
Cukai Minuman Manis Ditunda, Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kesehatan Anak?
-
Sekolah Kembali Normal, Gubernur DKI Pastikan Korban Kecelakaan Mobil MBG Ditangani Maksimal
-
Kerugian Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Ditanggung Asuransi, Pramono Pastikan Pasokan Pangan Aman
-
Tak Ambil Pusing Perpol Dianggap Kangkangi Putusan MK, Ini Kata Kapolri
-
Sengkarut Tanah Tol: Kisah Crazy Rich Palembang di Kursi Pesakitan
-
MIND ID Komitmen Perkuat Tata Kelola Bisnis Berintegritas dengan Berbagai Program Strategis
-
DPR Ajak Publik Kritisi Buku Sejarah Baru, Minta Pemerintah Terbuka untuk Ini...
-
Mengurai Perpol 10/2025 yang Dinilai Tabrak Aturan, Dwifungsi Polri Gaya Baru?