- DPRD mengingatkan agar rencana IPO untuk PAM Jaya tidak dilakukan secara tergesa-gesa.
- DPRD DKI Jakarta terbelah terkait rencana IPO PAM Jaya.
- Setiap langkah BUMD harus menghindari potensi kerugian negara.
Suara.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Basri Baco, mengingatkan agar rencana Initial Public Offering (IPO) untuk PAM Jaya tidak dilakukan secara tergesa-gesa. Berkaca pada pengalaman Bank DKI, ia menekankan bahwa setiap langkah harus melalui kajian yang matang untuk menghindari potensi kerugian negara.
Baco menceritakan bahwa Bank DKI (kini Bank Jakarta) sebenarnya sudah memiliki persiapan matang untuk melantai di bursa saham beberapa tahun lalu. Namun, rencana tersebut akhirnya dibatalkan setelah analisis akhir menunjukkan saham BUMD perbankan itu justru berisiko anjlok jika dilepas ke pasar saat itu.
"Saya masih ingat... ketika Bank DKI mau IPO. Kajiannya bagus, selesai rapi. Tapi analisa terakhir, kalau hari itu dilepas, saham turun. Dan kalau saham turun, kerugian negara. Siapa yang tanggung? Ini pidana," kata Baco dalam diskusi di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Ia menegaskan, risiko serupa juga berlaku untuk PAM Jaya. Menurutnya, rencana IPO membutuhkan kajian berlapis sebelum bisa diputuskan.
"Jadi, PAM Jaya juga enggak segampang itu nanti kita mau lepas," ujarnya.
DPRD Terbelah, Kepentingan Rakyat Jadi Prioritas
Baco mengakui bahwa dinamika di DPRD DKI Jakarta terkait rencana ini masih terbelah. Ada fraksi yang menolak mentah-mentah, ada yang menerima dengan catatan, dan ada pula yang mendukung penuh.
"Ini hal yang lumrah dan saya syukuri bahwa ada dinamika di Dewan kita," katanya.
Namun, ia memastikan bahwa DPRD akan tetap mengedepankan kepentingan rakyat dalam mengambil keputusan akhir.
Baca Juga: Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
"Apa yang terbaik bagi rakyat pasti akan disetujui," tuturnya.
Rencana perubahan status Perumda PAM Jaya menjadi Perseroan Terbatas (Perseroda) memang memicu perdebatan sengit dalam rapat paripurna DPRD pada Senin (8/9/2025). Belum ada suara bulat untuk mendukung rencana tersebut.
- Fraksi yang Menolak Keras: Fraksi PKS menyoroti kinerja PAM Jaya yang dinilai belum memuaskan, sementara Fraksi PAN khawatir IPO akan berujung pada privatisasi air bersih.
- Fraksi yang Minta Tunda: Fraksi Gerindra, PSI, dan Demokrat-Perindo menyuarakan agar perubahan status ditunda hingga ada kajian yang lebih komprehensif.
- Fraksi yang Mendukung dengan Catatan: Fraksi PDIP dan Golkar pada prinsipnya setuju, namun meminta Pemprov DKI melengkapi seluruh kajian risiko dan memastikan transisi tetap menjunjung prinsip keadilan sosial, bukan sekadar mengejar keuntungan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU