- Politikus PSI Ade Armando mencurigai tiga kekuatan politik besar berada di balik isu ijazah palsu Jokowi
- Analisa Ade Armando juga meluas hingga kemungkinan adanya keterlibatan kekuatan asing seperti Amerika Serikat dan kelompok aktivis 'Social Justice Warriors' (SJW)
- Meskipun memaparkan banyak kemungkinan, Ade Armando mengakui tidak memiliki bukti pasti dan menantang pihak penuduh
Suara.com - Polemik lawas mengenai keaslian ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memanas, dan kali ini politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando, melemparkan analisa tajam yang menyeret nama-nama besar di panggung politik nasional.
Dalam sebuah diskusi panas, Ade membeberkan sejumlah pihak yang ia curigai menjadi motor penggerak di balik isu yang terus digulirkan untuk mendelegitimasi kepala negara.
Analisa Ade Armando tidak main-main. Ia secara terbuka menunjuk tiga kekuatan politik utama yang berpotensi memiliki motif kuat untuk terus menghidupkan kontroversi ini.
Yang pertama dan paling mengejutkan adalah PDI Perjuangan, partai yang pernah menjadi rumah politik bagi Jokowi dan putranya, Gibran Rakabuming Raka. Ade mensinyalir adanya "dendam politik" pasca-Pilpres 2024 yang menjadi bahan bakar utama.
"Saya mau bilang satu yang bisa disebut sebagai, yang banyak disebut sebagai kemungkinan di belakang ini semua kalau betul ini semua adalah sesuatu yang saling berhubungan adalah, satu kemungkinan PDIP," kata Ade dalam program Bola Liar di Kompas TV, Jumat (20/9/2025) pekan lalu.
Kecurigaan tidak berhenti di situ. Ade juga mengarahkan telunjuknya kepada kelompok yang terafiliasi dengan rival politik Jokowi dan Prabowo, yakni Anies Baswedan. Kelompok ini, menurutnya, memiliki rekam jejak dalam mengkritik pemerintah dan berpotensi menggunakan isu ijazah sebagai amunisi politik.
"Kedua, kelompok yang disebut sebagai kelompok 212, terkait sama Anies Baswedan," lanjutnya.
Nama ketiga yang masuk dalam radar analisa Ade Armando adalah Partai Demokrat, yang ia kaitkan dengan aktivitas vokal dari politikusnya, Roy Suryo, yang selama ini paling getol mempersoalkan ijazah Jokowi. Keterlibatan Roy Suryo dianggap sebagai representasi dari kepentingan politik partainya.
"Ketiga adalah kelompoknya Roy Suryo yang orang menyebut bahwa jangan-jangan di sini adalah Partai Demokrat," ujar Ade.
Baca Juga: Roy Suryo: Jangan Sampai Jaksa Agung Dikatai Ayam Sayur, Penjarakan Silfester Matutina Sekarang!
Dari Aktivis Demokrasi hingga Campur Tangan Asing
Analisa Ade Armando semakin liar ketika ia memperluas spektrum "terduga" hingga ke level internasional dan kelompok masyarakat sipil. Ia menyebut adanya kemungkinan keterlibatan kekuatan negara adidaya seperti Amerika Serikat yang memiliki kepentingan tertentu di Indonesia.
"Kemudian disebut pula ada yang mengatakan bahwa di belakang ini ada sebuah kekuatan besar misalnya negara Amerika Serikat," ungkapnya.
Selain itu, Ade juga menyinggung peran kelompok aktivis yang ia sebut sebagai 'Social Justice Warriors' (SJW). Menurutnya, kelompok ini bergerak atas dasar kepedulian terhadap demokrasi dan mungkin melihat isu ijazah sebagai cara untuk menunjukkan perlawanan terhadap rezim yang dianggap bermasalah.
"Kemudian ada pula yang mengatakan bahwa ini teman-teman, Anda pernah dengar istilah SJW, Social Justice Warriors ini lagi bergerak untuk menunjukkan bahwa kami peduli pada demokrasi," kata Ade.
Meski telah memaparkan serangkaian nama dan kelompok besar, Ade Armando mengakui bahwa analisanya masih sebatas hipotesis. Ia tidak bisa menunjuk dengan pasti siapa dalang utamanya. Namun, ia memberikan tantangan terbuka, khususnya kepada Roy Suryo, untuk berhenti bermain di ranah opini dan segera menyajikan bukti yang valid secara hukum.
Berita Terkait
-
Roy Suryo: Jangan Sampai Jaksa Agung Dikatai Ayam Sayur, Penjarakan Silfester Matutina Sekarang!
-
Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Dito Ariotedjo 'Nyeletuk' soal Ijazah di Depan Roy Suryo, Erick Thohir Cuma Bisa Senyum
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
Terkini
-
Kapolri Bentuk Tim Reformasi Polri, Apa Target Awal yang Dibenahi?
-
Roy Suryo: Jangan Sampai Jaksa Agung Dikatai Ayam Sayur, Penjarakan Silfester Matutina Sekarang!
-
Danpuspom TNI: Hanya Dua Anggota Kopassus Terlibat Pembunuhan Bankir Ilham Pradipta
-
Oknum Mengaku Anggota lagi-lagi Berulah, Orang Rumah Zaskia Adya Mecca Menjadi Korban
-
Ingatkan Pemerintah Soal Pemborosan, Legislator PKS: Perlu Dijelaskan Apa Itu Ibu Kota Politik
-
Digoyang Isu Pencopotan Terkait Wacana Reformasi Polri, Kapolri Listyo Dibela Buruh KSPSI, Mengapa?
-
Aturan Baru Penebusan Pupuk Bersubsidi Mulai Disosialisasikan Pupuk Indonesia
-
KPU Dituding Ubah Data Pendidikan Gibran di Tengah Gugatan Rp 125 Triliun
-
Cak Imin Akui 'Nyerah' Bersaing Politik, Puji Prabowo Presiden Paling Serius Perhatikan Petani
-
Ribuan Siswa Keracunan, FKBI Nilai Program MNG Telah Langgar Hak Konsumen Anak