- Selembar foto menunjukkan DN Aidit dan petinggi PKI sedang berdoa.
- PKI di bawah DN Aidit merangkul kelompok agama sebagai strategi politik.
- Paham komunisme tidak selalu identik dengan ateisme.
- Marxisme oleh Gen Z kekinian dianggap semakin relevan.
Suara.com - Selembar foto hitam-putih dari masa lampau kembali mengundang diskusi. Di dalamnya, tampak dua tokoh sentral Partai Komunis Indonesia atau PKI duduk di meja rapat.
Pria di sisi kiri, dengan rambut tersisir rapi, adalah Dipa Nusantara Aidit, Ketua Comite Central (CC) PKI.
Sementara di sebelahnya, mengenakan peci, adalah MH Lukman, Wakil Ketua Pertama CC PKI.
Namun, bukan posisi mereka yang mencuri perhatian, melainkan gestur keduanya.
DN Aidit dan MH Lukman terlihat khusyuk menengadahkan kedua tangan, sebuah pose yang identik dengan aktivitas berdoa dalam tradisi Islam.
Sedangkan belakang mereka, sebuah patung pemimpin revolusi Rusia yang termasyhur, VI Lenin, menjadi saksi bisu momen tersebut.
Bagi generasi yang tumbuh di bawah narasi tunggal Orde Baru, pemandangan ini mungkin terasa janggal, bahkan mustahil.
Propaganda selama puluhan tahun secara sistematis menanamkan citra bahwa PKI adalah partai anti-Tuhan, ateis, dan musuh seluruh umat beragama.
Foto ini, bagaimana pun, membuka jendela ke realitas sejarah yang jauh lebih kompleks.
Baca Juga: 11 Buku Pendemo Disita, Dandhy Laksono Kritik: Bukti Polisi Tidak Membaca
Strategi Merangkul, Bukan Memusuhi
Foto Aidit dan Lukman berdoa bukanlah anomali, melainkan cerminan dari strategi politik PKI di bawah kepemimpinan Aidit.
Sadar bahwa basis massa terbesar di Indonesia adalah kaum tani dan buruh yang religius, PKI tidak memposisikan diri sebagai musuh agama.
Sebaliknya, mereka berusaha merangkul dan mencari titik temu antara ajaran komunisme dengan nilai-nilai keagamaan yang berpihak pada kaum tertindas.
PKI pada era Demokrasi Terpimpin aktif mendekati kelompok-kelompok agama. Mereka kerap mengutip ayat-ayat suci yang berbicara tentang keadilan sosial, perlawanan terhadap penindasan, dan pembelaan terhadap fakir miskin.
Tujuannya jelas: menunjukkan bahwa perjuangan kelas yang diusung komunisme sejalan dengan semangat keagamaan untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.
Berita Terkait
-
11 Buku Pendemo Disita, Dandhy Laksono Kritik: Bukti Polisi Tidak Membaca
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
Simbol Palu Arit PKI Ditemukan di Kampus Unmul, Pihak Rektorat: Itu Peraga Pembelajaran
-
Logo PKI dan Bir Mahal Jadi Barang Bukti Demo Polres Samarinda, Panen Cibiran publik
-
Penyintas Tragedi 1965 : Puluhan Tahun Dibungkam, Tak Berani Ungkap Identitas ke Publik
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
Melaju Kencang di Tikungan Tajam, 7 Fakta Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans di Exit Tol Semarang
-
Sentil Pejabat yang 'Flexing', Rocky Gerung Sebut Prabowo Perlu Sosok Jujur untuk Kendalikan Bencana
-
Punya Harta Rp 79 Miliar, Asal-Usul 29 Bidang Tanah Bupati Bekasi Jadi Sorotan
-
Akhir Pelarian Kasidatun HSU: Bantah Tabrak KPK, Diduga Terima Aliran Dana Rp1 Miliar
-
Drama Berakhir di Polda: Erika Carlina Resmi Cabut Laporan terhadap DJ Panda
-
4 Kritik Tajam Dino Patti Djalal ke Menlu Sugiono: Ferrari Kemlu Terancam Mogok
-
Habiburokhman: KUHAP Baru Jadi Terobosan Konstitusional Reformasi Polri
-
Mekanisme Khusus MBG Saat Libur Nataru: Datang ke Sekolah atau Tak Dapat
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, Polda Metro Jaya Siagakan 5.044 Personel Gabungan!
-
Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam