Suara.com - Enam dekade berlalu sejak peristiwa 1965, namun bagi Uchikowatie Fauzia, luka dan stigma yang menempel tak pernah benar-benar pudar.
Selama puluhan tahun, ia dan banyak penyintas tragedi '65 lainnya harus diam, membungkam cerita, dan menyembunyikan identitas diri dari orang-orang terdekat.
Hal itu terpaksa dilakukan demi keselamatan diri serta keluarganya akibat stigma yang masih menempel pada orang-orang yang dituduh terlibat dalam Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Sejak tahun '65 sampai dengan reformasi, kami dibungkam, tidak berani bicara, tidak berani mengungkapkan identitas kami, baik terhadap tetangga kanan-kiri," cerita Uchi saat acara diskusi Refleksi Kemerdekaan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Baginya, “bahaya laten” yang saban September dihidupkan kembali menjadi momok menakutkan.
Uchikowatie, yang beragama Kristen, bahkan tak berani bercerita pada pendetanya identitas dan masa lalu dirinya.
"Kebetulan saya Kristen, saya tidak berani mengungkapkan jati diri saya, identitas saya kepada pendeta. Sehingga suatu saat pada tahun 2005, ketika peristiwa itu 40 tahun, saya memberanikan diri untuk bercerita kepada pendeta siapa diri saya," kenang Uchi.
Pada saat itu juga Uchi terlibat bersama teman-teman penyintas tragedi '65 lainnya untuk menulis buku antologi cerpen dan puisi tentang tragedi kemanusiaan 1965.
Proses kreatif itulah yang membuka celah keberanian dalam dirinya untuk bercerita.
Baca Juga: Kehadiran Habib Rizieq Berujung Bentrokan di Pemalang, FPI Tuding 'Neo PKI' Jadi Biang Kerok!
Kebersamaan sesama penyintas itu yang membuat ia juga jadi tetap semangat menjalani hidup.
"Jadi sesudah reformasi itu baru berani untuk berkumpul," kenang Uchi.
Berita Terkait
-
Dokumen CIA Terbongkar: Benarkah AS Dalang G30S PKI?
-
Arti Kabir yang Digaungkan PKI dalam Sejarah G30S Ketika Melakukan Pembunuhan
-
Lubang Buaya: Simbol Sejarah Gelap Pemberontakan G30S PKI
-
3 Teori Konspirasi Tentang Alasan Soeharto Tak Jadi Target Penculikan G30S PKI
-
Tidak Masuk Daftar Target Penculikan, Benarkah Soeharto Terlibat G30S PKI?
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal