News / Nasional
Senin, 22 September 2025 | 19:25 WIB
ARSIP-Gunung Semeru erupsi dengan tinggi letusan 700 meter di atas puncak pada Minggu (14/9/2025) pukul 07.33 WIB [Suara.com/ANTARA/HO-PVMBG]
Baca 10 detik
  • Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik, dengan erupsi terbaru pada 22 September 2025 yang melontarkan abu setinggi 500 meter di atas puncak.

  • Status Gunung Semeru berada pada Level II (Waspada), dan PVMBG mencatat 70 gempa letusan/erupsi dalam satu hari, menunjukkan aktivitas magma yang tinggi.

  • Masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 8 kilometer di sektor tenggara dan 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena potensi awan panas dan lahar.

Suara.com - Gunung Semeru, yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik. Hashtag gunung meletus di media sosial jadi salah satu yang meningkat imbas aktivitas ini.

Erupsi terbaru terjadi pada Senin (22/9/2025) pukul 16.18 WIB, dengan tinggi kolom abu mencapai 500 meter di atas puncak. Ini adalah erupsi ke-8 yang tercatat dalam sepekan terakhir.

Berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, kolom abu yang diamati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, bergerak ke arah barat daya dan barat.

Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 milimeter dan durasi 124 detik.

Pemantauan Kegempaan dan Imbauan Kewaspadaan

PVMBG menetapkan status Gunung Semeru pada Level II atau Waspada. Data kegempaan yang tercatat pada 22 September 2025 dari pukul 00.00–23.59 WIB menunjukkan aktivitas signifikan, antara lain:

  • 70 kali gempa letusan/erupsi.
  • 3 kali gempa guguran.
  • 14 kali gempa hembusan.

Aktivitas vulkanik ini menandakan bahwa dapur magma gunung masih sangat aktif.

Untuk menjamin keselamatan masyarakat, PVMBG mengeluarkan sejumlah imbauan penting.

Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan, dalam radius 8 kilometer dari puncak gunung.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Dahsyat, PVMBG Imbau Warga Waspadai Banjir Lahar

Di luar zona tersebut, masyarakat juga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena adanya potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak.

Erupsi Harian dan Data Historis

Erupsi pada Senin (22/9/2025) bukanlah yang pertama. Sejak pagi hari, Gunung Semeru telah erupsi beberapa kali. Erupsi tertinggi terjadi pada pukul 05.28 WIB, dengan kolom letusan mencapai sekitar 700 meter di atas puncak.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, melaporkan bahwa erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo 22 mm dan durasi 139 detik.

Selain itu, tiga erupsi lain juga tercatat pada pukul 00.54 WIB, 02.43 WIB, dan 04.44 WIB, dengan tinggi kolom letusan yang bervariasi.

Menurut data MAGMA Indonesia, Gunung Semeru menjadi gunung api yang paling sering erupsi di Indonesia sepanjang 2025, dengan total 2.474 letusan yang tercatat.

Secara keseluruhan, MAGMA Indonesia telah merekam 6.272 letusan dari seluruh gunung api di Indonesia selama tahun 2025, yang menunjukkan tingginya aktivitas vulkanik di tanah air.

Load More