* Haidar Alwi menyebut Sufmi Dasco Ahmad sebagai "penjaga arah" bangsa. * Dasco berperan menjaga stabilitas politik Indonesia secara senyap. * Gaya kepemimpinan Dasco dibandingkan dengan filosofi Mahapatih Gajah Mada.
Suara.com - R Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Institute, menilai Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad yang berani mewakili seluruh legislator meminta maaf kepada rakyat, adalah titik balik yang menentukan dalam kerusuhan sepanjang akhir bulan Agustus lalu.
Dia mengatakan, pernyataan maaf tersebut, disertai langkah-langkah konkret Dasco untuk 'mereformasi' DPR mampu meredam gejolak dan mengembalikan stabilitas nasional.
Bahkan, dia menilai Dasco menjalankan kepemimpinan senyap sebagai "penjaga arah" bangsa, yang ia analogikan dengan filosofi Mahapatih Gajah Mada di era modern.
Haidar Alwi meyakini bahwa sebuah bangsa yang besar ditopang oleh pemimpin yang tidak mengejar panggung, melainkan menjaga keseimbangan sistem.
"Negara ini butuh pemimpin yang mampu meredam, bukan membakar. Butuh pemimpin yang mampu menjembatani, bukan menajamkan jurang, dan Dasco adalah salah satunya,” kata Haidar Alwi, Selasa (23/9/2025).
Ia mengamati, di balik hiruk-pikuk politik di permukaan, Indonesia tetap stabil karena adanya tokoh kunci seperti Dasco.
Sebagai Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Dasco disebut memainkan peran ganda sebagai penghubung antara eksekutif dan legislatif, serta berbagai elemen bangsa lainnya.
Semua itu ia lakukan dengan ketenangan dan pengaruh yang tidak gegap gempita.
“Gaya kepemimpinan seperti ini terbilang jarang muncul di era politik modern yang penuh pencitraan," kata dia.
Baca Juga: Dipimpin Puan Maharani, DPR RI Bakal Sahkan APBN 2026 dan Prolegnas dalam Rapat Paripurna
Namun, "Justru di situlah letak kekuatan Dasco. Ia bukan hanya memahami sistem, tetapi juga tahu kapan harus bicara dan kapan harus bekerja dalam senyap."
Haidar Alwi menarik paralel antara kepemimpinan Dasco dengan filosofi Mahapatih Gajah Mada yang dikenal sebagai pemersatu tanpa ambisi pribadi.
Menurutnya, Gajah Mada tidak duduk di takhta, tetapi arah kerajaan berjalan sesuai kompas yang ia jaga.
Dalam konteks kekinian, Haidar melihat Dasco menapaki jalan serupa. Tanpa perlu mengucapkan sumpah seperti Sumpah Palapa, Dasco dinilai bekerja mempersatukan kekuatan politik, meredam kegaduhan, dan memastikan Indonesia tidak terpecah oleh dinamika kekuasaan.
“Pemimpin sejati itu tidak selalu ada di puncak kekuasaan, tapi seringkali justru berada di bawahnya, untuk memastikan agar puncak itu tidak roboh. Peran semacam itulah yang dijalankan Dasco dengan konsistensi luar biasa,” tegas Haidar.
Peran sebagai "penjaga arah" ini, lanjutnya, menjadi semakin vital di tengah tantangan global seperti tekanan geopolitik dan disrupsi ekonomi.
Tag
Berita Terkait
-
Dipimpin Puan Maharani, DPR RI Bakal Sahkan APBN 2026 dan Prolegnas dalam Rapat Paripurna
-
Astrid Kuya Jadi Perisai Uya Kuya: Jatuh Bersama Bangkit Bersama Till Jannah
-
Dasco Dukung Stop Tot Tot Wuk Wuk: Pengawal Seharusnya Tak Perlu Terlihat
-
Akhir Tragis Nasir di Yalimo: Hilang Saat Kerusuhan, Ditemukan Tewas Mengenaskan Penuh Anak Panah
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Kapolri Update Ledakan SMAN 72: 29 Siswa Masih Dirawat, Total Korban 96 Orang
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Uang Rp 1000 Jadai Rp 1, Apa Maksudnya?
-
Jokowi Dukung Gelar Pahlawan, Gibran Puji-puji Jasa Soeharto Bapak Pembangunan
-
Polisi Temukan Serbuk Diduga Bahan Peledak di SMAN 72, Catatan Pelaku Turut Disita
-
Ledakan SMAN 72: Jejak TikTok Terduga Pelaku 8 Jam Sebelum Kejadian Ungkap Hal Mengejutkan!
-
Polisi Dalami Motif Ledakan SMAN 72, Dugaan Bullying hingga Paham Ekstrem Diselidiki
-
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Meninggal Dunia, Pimpinan KPK Melayat
-
Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Adalah Siswa Sendiri, Kapolri Ungkap Kondisinya