News / Metropolitan
Selasa, 23 September 2025 | 17:53 WIB
Komplotan Pembunuh Kacab Bank BUMN Incar Rekening Dormant Rp70 M: Polisi Buru Sosok S, Apa Perannya? (ANTARA)
Baca 10 detik
  • Terungkap motif di balik kasus pembunuhan MIP diduga terkait rekening dormant yang diduga mencapai Rp70 miliar. 
  • Polisi kini sedang memburu sosok S yang berperan sebagai informan terkait rekening dormant yang diduga mencari incaran para pelaku. 
  • Namun, polisi enggan membeberkan lokasi persembuyian S karena khawatir perburuan akan terendus. 

Suara.com - Terungkap fakta baru jika motif di balik pembunuhan MIP (37), kepala cabang (kacab) bank BUMN di Jakarta mengincar rekening dormant alias tidak aktif yang ditaksir mencapai Rp70 miliar. Kekinian polisi masih memburu  sosok S, informan tersangka C alias Ken yang memberitahukan keberadaan rekening dormant tersebut. 

"Masih kita dalami, (sosok S) masih kita cari," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra di Jakarta, Selasa.

Dia menyebutkan sosok S belum ditetapkan sebagai salah satu pelaku dalam kasus penculikan berujung kematian MIP. Dengan demikian, sosok S belum dapat dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO).

"(Sosok S) Belum DPO, ya," ujar Wira.

Sebagian informasi terkait peran sosok S dalam rangkaian aksi penculikan berujung kematian korban MIP telah dibeberkan.

"Hasil pemeriksaan, saudara C alias K itu mendapatkan informasi dari temannya inisial S, ini masih kita dalami dan melakukan pengejaran karena identitasnya belum jelas disampaikan," tutur Wira dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (16/9).

Pihaknya pun masih enggan membeberkan rincian terkait sosok S lantaran masih dalam pencarian.

"Mohon maaf, nanti kalau kita sampaikan nanti kabur," ucap Wira.

Total 17 Tersangka

Baca Juga: Sebut Sulap Status Pendidikan Gibran Bisa Kena Pidana, Roy Suryo: Istilah Saya Srimulat, Dagelan!

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra mengungkapkan 17 tersangka terkait penculikan berujung kematian MIP terbagi menjadi empat klaster, yakni otak perencana, eksekutor penculikan, pelaku penganiayaan, serta tim surveilans yang membuntuti korban.

"Ada empat orang yang berperan otak perencana, misalnya C alias K. Dia yang mengatur pertemuan dengan DH, merancang rencana, hingga menyiapkan perangkat IT untuk memindahkan uang dari rekening dormant ke rekening penampung. C pula yang mengklaim punya data rekening-rekening dormant yang siap dipindahkan," ungkap Wira dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (16/9).

Kemudian, ada DH yang bertugas menghadiri pertemuan, menghubungi JP untuk mencari tim penculik, menyiapkan orang-orang yang akan membuntuti korban, sekaligus mengatur skenario penculikan. Untuk operasional, DH menyiapkan uang yang disetorkan kepada JP.

"Berikutnya, AAM, juga ada di dalam perencanaan. Ia turut hadir dalam pertemuan bersama C dan DH, membantu merancang penculikan, serta menyiapkan tim pengintai," jelas Wira.

Sementara itu, JP berperan mengumpulkan tim eksekutor bersama N, mengawasi jalannya pembuntutan, hingga ikut membuang korban di Cikarang. JP bahkan menggelontorkan uang kepada Serka N untuk memperlancar operasi tersebut.

"Klaster pertama merupakan otak perencana pelaku penculikan. Ini terdiri dari empat orang," terang Wira.

Load More