- Jokowi menjadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy, sebuah lembaga elite global.
- Jokowi bergabung dengan tokoh top dunia seperti eks PM Italia dan Wakil Direktur Pelaksana IMF.
- Jokowi bertugas memberi masukan strategis untuk hadapi krisis iklim, teknologi, dan geopolitik.
Suara.com - Pasca menuntaskan dua periode kepemimpinan sebagai presiden, Jokowi kini resmi melangkah ke arena global dengan menerima jabatan prestisius sebagai anggota Dewan Penasihat (Advisory Board) untuk Bloomberg New Economy.
Pengumuman penting ini disampaikan langsung dari New York, Amerika Serikat, pada Rabu, 9 April 2025, menandai babak baru bagi sang mantan presiden di kancah internasional.
Penunjukan ini menempatkan Jokowi dalam sebuah lingkaran elite global yang sangat berpengaruh.
Ia akan duduk sejajar dengan deretan nama besar yang menjadi motor penggerak ekonomi dan kebijakan dunia.
Di antaranya adalah mantan Perdana Menteri Italia, Mario Draghi, dan mantan Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo.
Tak hanya itu, dewan ini juga diisi oleh tokoh-tokoh sekaliber Marc Rowan, CEO raksasa investasi Apollo Global Management, Gita Gopinath orang nomor dua di Dana Moneter Internasional (IMF), Ravi Menon Duta Aksi Iklim Singapura yang disegani, hingga Noubar Afeyan salah satu pendiri perusahaan bioteknologi terkemuka, Moderna.
Kehadiran Jokowi di tengah mereka menjadi pengakuan atas rekam jejak dan pengaruhnya selama satu dekade memimpin Indonesia.
Dalam pernyataan resminya, Bloomberg New Economy secara khusus menyoroti profil unik Jokowi.
Mereka tidak hanya melihatnya sebagai politisi dan pengusaha, tetapi juga menggarisbawahi statusnya sebagai presiden pertama Indonesia yang tidak berasal dari latar belakang militer ataupun elite politik tradisional.
Baca Juga: Siapa Dokter Tifa? Dulu Soroti Ijazah Jokowi, Kini Kritik Pendidikan Gibran
Hal ini dianggap sebagai cerminan kepemimpinan yang lahir dari rakyat dan dekat dengan realitas sosial-ekonomi.
Lalu, apa sebenarnya misi yang akan diemban Jokowi bersama para tokoh dunia ini?
Dewan Penasihat ini dibentuk sebagai wadah strategis untuk memberikan masukan dan arahan dalam menghadapi tantangan paling mendesak di era modern.
Fokus utamanya adalah menavigasi perubahan besar dalam lanskap perdagangan global, dinamika investasi, revolusi teknologi, hingga krisis iklim yang menjadi ancaman nyata bagi seluruh dunia.
Gina Raimondo menekankan urgensi peran dewan ini di tengah kompleksitas zaman.
"Saat dunia menghadapi ketidakpastian geopolitik, kemajuan teknologi, dan krisis iklim yang semakin besar, menemukan titik temu dan membangun kemakmuran global menjadi semakin penting," ujarnya dalam keterangan resmi.
Berita Terkait
-
Siapa Dokter Tifa? Dulu Soroti Ijazah Jokowi, Kini Kritik Pendidikan Gibran
-
Geger Rocky Gerung Ramal Duet Gibran-Jokowi di 2029: Sah Secara Undang-undang Dasar!
-
Rocky Gerung Sebut Gibran Anak Kecil, Walk Out dari Acara TV Usai Debat Skenario Jokowi Wapres 2029
-
Heboh! Video Wanita Kebal Pukulan dan Tendangan, Lawan Terpental Tanpa Disentuh
-
Cek Pendidikan 3 Anak Jokowi: Ijazah Gibran Diributin, Ada yang IPK S2 Nyaris Sempurna
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Jurnalisme Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Mesin di Workshop Google AI
-
Suara.com Raih Top Media of The Year 2025 di Seedbacklink Summit
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025
-
Pratikno di Gereja Katedral Jakarta: Suka Cita Natal Tak akan Berpaling dari Duka Sumatra
-
Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?