- IDAI menyoroti maraknya kasus keracunan MBG dan menegaskan pentingnya keamanan pangan sejak pengolahan hingga distribusi.
- Penyimpanan makanan di “danger zone” 5–60°C jadi faktor utama pertumbuhan bakteri yang memicu keracunan massal.
- IDAI minta standar ketat food safety diterapkan agar program MBG benar-benar menyehatkan, bukan menimbulkan risiko.
3. Kebersihan pengolah makanan, termasuk tangan, alat masak, dan wadah yang kotor.
4. Kualitas bahan makanan yang bila tidak segar atau salah penyimpanan bisa memicu pertumbuhan bakteri.
Gejala Keracunan dan Langkah Pertolongan
IDAI menjelaskan gejala umum keracunan makanan seperti mual, muntah, diare, sakit perut, demam, dan lemas.
Namun ada pula gejala berbahaya yang butuh penanganan segera di rumah sakit, seperti muntah terus-menerus, diare berdarah, dehidrasi, kejang, atau pandangan kabur.
Jika terjadi kasus keracunan, IDAI menganjurkan lima langkah penting:
1. Segera hentikan konsumsi makanan yang dicurigai.
2. Amankan sisa makanan untuk diperiksa petugas kesehatan.
3. Beri pertolongan awal dengan cukup minum air bersih.
Baca Juga: Wakil Ketua DPR RI Soroti Keracunan Program MBG: Kita Turut Prihatin!
4. Segera cari pertolongan medis bila gejala berat muncul.
5. Laporkan kasus ke petugas kesehatan agar bisa ditangani dan dicegah meluas.
Penegasan IDAI
Dengan maraknya kasus keracunan MBG, IDAI menekankan bahwa program pemberian makan bergizi gratis harus diiringi dengan standar keamanan pangan yang ketat.
“Food safety adalah langkah sederhana namun penting untuk melindungi anak dari risiko keracunan makanan,” tegas IDAI.
Program MBG sejatinya membawa misi mulia untuk mendukung tumbuh kembang anak. Namun tanpa pengawasan mutu dan keamanan pangan yang baik, program ini justru bisa berbalik menimbulkan masalah kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Ucapan Natal Prabowo: Ada Duka Bencana Sumatra di Balik Damai Natal Kita
-
Kakek di Bandung Ditembak Air Soft Gun, Diduga Terkait Transaksi Emas Fiktif
-
Kardinal Suharyo Soroti Kerusakan Hutan: Negara Kaya Merusak, Rakyat Miskin Menanggung
-
Akhirnya Islah, PBNU Sepakat Gelar Muktamar Ke-35 Secepatnya
-
Resmi! PBNU Sepakat Islah di Lirboyo, Drama Gus Yahya vs Rais Aam Berakhir Damai
-
Sentil Wilayah Lain, Ketua PPP Sulsel: Yang Minta Muktamar Cepat Harus Konsisten Segera Muswil!
-
Gibran Kaget Lihat Ojol Bertongkat di Semarang, Langsung Tanya: 'Sudah Aman?'
-
Arus Japek Membeludak saat Libur Natal, Rekayasa Contraflow Diperpanjang hingga KM 65!
-
Ragunan Buka Lebih Pagi Selama Nataru, Tiket Cuma Rp4 Ribu dan Ada Atraksi Spesial
-
Kaleidoskop 2025: Jejak Tiga Kali Reshuffle Kabinet di Pemerintahan Prabowo