- Proyek tersebut juga menimbulkan kemacetan di sejumlah titik yang dilewati jalur konstruksi.
- August meminta kepastian fase 1B ini akan selesai dan dapat digunakan oleh masyarakat kapan.
- Salah satu titik yang disebut paling parah terdampak kemacetan adalah kawasan Pasar Rumput.
Suara.com - Pembangunan proyek LRT Jakarta Fase 1B yang menghubungkan Stasiun Velodrome hingga Stasiun Manggarai menuai sorotan.
Selain belum kunjung rampung, proyek tersebut juga menimbulkan kemacetan di sejumlah titik yang dilewati jalur konstruksi.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta sekaligus Penasihat Fraksi PSI, August Hamonangan, mengaku banyak menerima keluhan dari masyarakat soal dampak pembangunan LRT ini.
Ia pun mempertanyakan kepastian waktu penyelesaian proyek yang dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo (JakPro).
"Untuk fase 1B, mohon kepastiannya kapan fase 1B ini selesai dan dapat digunakan oleh masyarakat. Karena ada banyak juga keluhan dalam pengerjaan tiap-tiap bagiannya yang mengakibatkan alur lalu lintas bisa tiba-tiba berubah," ujar August dalam rapat bersama JakPro.
August mengaku dirinya pun ikut merasakan dampak dari pembangunan tersebut, lantaran kerap melewati jalur yang sedang dikerjakan saat pulang beraktivitas.
"Sama, saya juga pulang kerja selalu lewat jalan itu," katanya.
Salah satu titik yang disebut paling parah terdampak adalah kawasan Pasar Rumput.
Menurut August, meski sudah ada koordinasi antara pihak proyek dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, perubahan arus lalu lintas di sana justru semakin menyulitkan pengendara.
"Nah, ada juga perubahan-perubahan yang dikatakan sudah dikoordinasikan dengan Dishub, salah satunya perubahan tempat putar balik atau u-turn. Jadi, saya ambil contoh katakanlah di Pasar Rumput," jelasnya.
Ia mencontohkan, pengendara dari arah Jalan Sultan Agung yang ingin memutar balik ke Pasar Rumput atau menuju Manggarai kini harus menempuh jalan lebih jauh hingga ke Jalan Tambak, Matraman.
Padahal sebelumnya, mereka cukup berputar di pertigaan dekat Pasar Rumput.
"Sebenarnya, kalau dari arah sini, dari arah Kebon Sirih kita mau ke Manggarai, mau ke Pasar Rumput tadi, kita jadi jauh untuk yang namanya putar balik. Tadinya ada di lampu merah pas belokkan di pertigaan, nah itu harus ke Jalan Tambak dulu. Belum di Jalan Tambak itu ada di bawah flyover yang mau ke Stasiun Manggarai sering tawuran," ungkapnya.
Hal itu, lanjut August, menambah jarak tempuh, memakan waktu lebih lama, sekaligus membuat warga merasa tidak nyaman.
Ia mempertanyakan apakah pihak pelaksana proyek tidak mengantisipasi dampak tersebut sejak awal.
Berita Terkait
-
Rekayasa Lalu Lintas di Manggarai Imbas Pembangunan LRT Fase 1B
-
Kabar Baik untuk Anker! PT KAI Commuter Tambah 15 Perjalanan KRL Jabodetabek
-
Kenaikan Tarif Air Perpipaan di Jakarta Mulai Berlaku, DPRD DKI Minta Pemasangan Smart Meter Digencarkan
-
Viral Stasiun Manggarai Dipadati Penumpang KRL, Gegara Tarif Rp1?
-
Dibela Budi Arie soal Pesawat Jet, Erina Istri Kaesang Kudu Tiru Aisyah Tak Ngeluh Naik KRL Meski Lagi Hamil
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Soal Tim Reformasi, DPR Harap Bukan Cuma 'Kosmetik': Polri Harus Kembali ke Mandat Konstitusi
-
Menko Yusril: Pemerintah Harus Berhati-hati Menentukan Siapa yang Layak Menerima Pengampunan Negara
-
Demi Netralitas, Anggota Komisi III DPR Sebut Polri Harus Tetap di Bawah Presiden
-
Soal Kerja Sama Keamanan RI-Australia, Legislator PDIP Ini Kasih 2 Catatan, Minta Prabowo Hati-hati
-
Babak Baru Kasus Korupsi CSR BI-OJK: KPK Kejar Aliran Dana, 2 Staf Ahli Heri Gunawan Diperiksa
-
Babak Baru Ledakan SMAN 72: Ayah Terduga Pelaku Diperiksa Intensif, Polisi Ungkap Fakta Ini
-
DPR-Pemerintah Mulai 'Bedah' 29 Klaster RUU KUHAP: Sejumlah Pasal Sudah Disepakati, Ini di Antaranya
-
Sisi Gelap Taman Daan Mogot, Disebut Jadi Lokasi Prostitusi Sesama Jenis Tiap Tengah Malam
-
Luruskan Simpang Siur, Ini Klarifikasi Resmi Aliansi Terkait 7 Daftar Organisasi Advokat yang Diakui
-
Kasus Femisida Melonjak, Komnas Perempuan Sebut Negara Belum Akui sebagai Kejahatan Serius