Suara.com - Seorang netizen yang mengaku sebagai ahli gizi di program Makan Bergizi Gratis (MBG) membagikan curahan hatinya di media sosial soal berbagai tantangan yang dihadapi di lapangan.
Dalam unggahannya, dia menggambarkan betapa kompleks dan beratnya tanggung jawab seorang ahli gizi dalam program tersebut.
Pertama, dia menyebutkan bahwa dirinya harus ikut dalam proses penerimaan bahan pangan bersama akuntan yang menunjukkan betapa luas cakupan tugas yang harus dijalankan di luar tanggung jawab gizi semata.
Tak hanya itu, dia juga harus membuat purchase order (PO) bahan pangan bersama akuntan.
Namun, beban kerja tersebut belum seberapa dibandingkan dengan tantangan utama yakni menyusun siklus menu sehat.
Ahli gizi itu mengaku telah membuat siklus menu 10 hari untuk program MBG namun ujung-ujungnya justru kerap diganti sesuka hati oleh atasan.
"Bikin siklus menu 10 hari walaupun ujung-ujungnya suka gak kepake karena diganti-ganti sama atasan," tulis netizen tersebut dari unggahan di akun @bushcoo pada Senin, 29 September 2025.
Padahal, menu tersebut disusun berdasarkan standar gizi dan kebutuhan anak-anak penerima program.
Selain menyusun menu, ahli gizi ini juga turun langsung ke dapur untuk mengawasi proses produksi makanan dalam skala besar.
Baca Juga: Ingin Benahi Masalah Keracunan MBG, Prabowo Minta Ompreng Dicuci Ultraviolet hingga Lakukan Ini
Dia bahkan mengaku harus ikut memantau dan membantu tim pemorsian dari pukul 02.00 dini hari sampai pukul 09.00 pagi. Bahkan ketika tidak berada di dapur, dia tetap harus memantau CCTV.
Permasalahan distribusi juga tak luput menjadi sorotan.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Dasar Negeri
Menjawab melalui kolom komentar unggahan tersebut, ahli gizi itu menjelaskan bahwa memasak untuk 3.500 porsi membutuhkan ratusan kilogram bahan makanan, sehingga tidak mungkin memulai proses masak dari jam 2 pagi.
Dia menambahkan bahwa program perlu evaluasi besar-besaran karena satu dapur melayani terlalu banyak penerima manfaat.
Proses distribusi menjadi tidak maksimal, makanan sampai dalam kondisi dingin karena sudah lebih dari dua jam sejak dimasak.
Bahkan kondisi tersebut menjadi penyebab salah satu terjadinya keracunan yang kerap menyasar siswa-siswa penerima MBG.
Berita Terkait
-
Isu BEEF Dicaplok Raksasa Korea Selatan, Efek Program MBG?
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
-
Makan Bergizi Gratis Dimulai Serempak 8 Januari 2026, Simak Jadwal Persiapan dari BGN
-
Program MBG: Bukan Pemicu Inflasi, Justru Jadi Mesin Ekonomi Rakyat
-
Support Pembiayaan, BSI Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra