News / Nasional
Rabu, 01 Oktober 2025 | 10:35 WIB
Gembong narkoba jaringan internasional asal Indonesia Fredy Pratama alias Miming. (foto dok. Polisi)
Baca 10 detik
  • Brigjen Pol Untung menegaskan hilangnya nama Fredy dari laman publik tidak menghapus status buronannya.
  • Ada buronan berstatus red notice yang ditampilkan untuk publik, dan ada pula yang hanya bisa diakses aparat penegak hukum.
  • Fredy merupakan gembong narkoba internasional yang tengah diburu Bareskrim Polri.

Suara.com - Nama gembong narkoba internasional Fredy Pratama tidak lagi tercantum dalam daftar red notice di situs resmi Interpol. Apa artinya sudah tertangkap?

Identitas Fredy sebelumnya sempat terpampang lengkap bersama sejumlah buronan lain di situs resmi Interpol. Dalam catatan Interpol, Fredy lahir di Banjarmasin pada 25 Juni 1985.

Foto yang ditampilkan menggambarkan dirinya berambut panjang hitam, mengenakan kaus biru, serta pernah masuk daftar bersama tujuh buronan lain seperti Pietruschka Evelina Fadil (64), Kurniawan Edo (40), dan Daschbach Richard Jude (88).

Sekretaris National Central Bureau (NCB) Interpol Polri, Brigjen Pol Untung Widyatmoko menyebut Fredy hingga kekinian masih dalam pengejaran.

Ia menegaskan hilangnya nama Fredy dari laman publik tidak menghapus status buronannya.

“Dalam red notice memang ada dua tipe,” kata Untung saat dikonfirmasi, Rabu (1/10/2025).

Ia menjelaskan, ada buronan berstatus red notice yang ditampilkan untuk publik, dan ada pula yang hanya bisa diakses aparat penegak hukum. Fredy termasuk dalam kategori kedua.

“Satu published for public dan kedua published for law enforcement only," jelasnya.

Fredy merupakan gembong narkoba internasional yang tengah diburu Bareskrim Polri.

Baca Juga: Ridwan Kamil Tolak Pintu Damai! Akui Rumah Tangga Rusak Gara-gara Lisa Mariana

Dalam pelariannya pria yang kini berusia 40 tahun itu memiliki banyak nama samaran dan julukan seperti The Secret, Airbag, Mojopahit, hingga Casanova.

Dalam setiap bulan jaringan narkoba Fredy ini disebut mampu menyelundupkan narkoba sebanyak 100 kg hingga 500 kg.

Ia menyelundupkan barang haram tersebut dari kawasan Segitiga Emas menggunakan kemasan teh China yang kemudian dikirim ke Malaysia dan Indonesia.

Load More