- Pemerintah Malaysia melalui Menteri Komunikasi Fahmi Fadzil mengumumkan akan segera mengambil langkah cepat, termasuk jalur diplomatik, untuk membebaskan 23 relawan Malaysia yang diduga diculik oleh militer Israel saat menyalurkan bantuan ke Gaza dengan kapal Global Sumud Flotilla.
- PM Anwar Ibrahim menuntut pembebasan segera seluruh relawan.
Suara.com - Pemerintah Malaysia menyatakan kesiapan untuk mengambil tindakan cepat menyusul dugaan penculikan relawan Malaysia oleh militer Israel.
Para relawan tersebut dilaporkan diculik saat dalam perjalanan menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, sebagai bagian dari rombongan kapal Global Sumud Flotilla. Dalam rombongan itu dilaporkan ada seorang WNI.
Menteri Komunikasi Malaysia, Fahmi Fadzil, pada Kamis (2/10), seusai membuka Seminar Pengembangan Modul Pelatihan Pemberantasan Berita Palsu di ASEAN, Kuala Lumpur, mengumumkan bahwa pemerintah sedang berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Wisma Putra) dan Kantor Perdana Menteri.
"Ada beberapa langkah yang akan diambil. Kami sedang koordinasi... Dalam beberapa jam akan ada pengumuman tindakan yang akan diambil kerajaan (pemerintah)," kata Fahmi Fadzil, dikutip via Antara.
Malaysia Mengecam Keras Aksi Penculikan di Perairan Internasional
Fahmi Fadzil menyampaikan kecaman keras Malaysia terhadap tindakan zionis Israel yang diduga kuat telah mengadang dan menculik relawan Flotilla tersebut.
Dari total 34 relawan Malaysia yang berpartisipasi dalam misi kemanusiaan, sebanyak 23 orang dilaporkan telah diculik oleh militer Israel.
"Kami menolak dengan keras upaya mengganggu dan menculik relawan di perairan internasional. Ini tidak bisa diterima. Kami akan layangkan protes secepatnya," tegas Fahmi.
Pemerintah Malaysia berencana menempuh jalur-jalur diplomatik yang memungkinkan agar para relawan dapat segera dilepaskan dan dipulangkan dengan aman ke Malaysia.
Baca Juga: Beda dengan Malaysia, Diam-Diam Filipina Punya Pemain yang Debut Bersama Barcelona
Tuntutan Langsung dari Perdana Menteri Anwar Ibrahim
Secara terpisah, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, turut merespons insiden ini dengan mengeluarkan tuntutan tegas. Anwar mendesak Israel untuk segera membebaskan seluruh aktivis dan relawan Global Sumud Flotilla yang diculik, baik yang berasal dari Malaysia maupun dari negara-negara internasional lainnya.
"Bebaskan mereka segera! Jangan bertindak kejam dan zalim kepada aktivis serta relawan Malaysia dan internasional," seru Anwar, menunjukkan sikap tidak kompromi pemerintah Malaysia terhadap insiden kemanusiaan ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum