- Mayjen TNI Taufik Budi Santoso adalah Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI yang turut mendampingi Pangkormar bersilaturahmi dengan Jenderal (Purn) Andika Perkasa
- Sebagai Komandan PMPP TNI, Mayjen Taufik bertanggung jawab penuh dalam menyiapkan dan melatih seluruh personel Kontingen Garuda
- Lulusan Akmil 1989 ini memiliki rekam jejak karier yang beragam dan strategis
Suara.com - Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI, sejumlah perwira tinggi aktif menggelar anjangsana ke para senior dan tokoh nasional. Salah satu momen yang mencuri perhatian adalah ketika Panglima Korps Marinir (Pangkormar) Letjen TNI (Mar) Dr. Endi Supandi mengunjungi kediaman mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa di Senayan Residence Town House, Jakarta Selatan, Selasa (30/9/2025).
Dalam rombongan tersebut, tampak sosok perwira tinggi Angkatan Darat yang turut mendampingi Pangkormar, yakni Mayor Jenderal TNI Taufik Budi Santoso. Kehadirannya bukan tanpa alasan, mengingat jabatan strategis yang kini diembannya sebagai Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (Dan PMPP) TNI.
Lantas, siapakah sebenarnya Mayjen TNI Taufik Budi Santoso dan bagaimana rekam jejaknya di dunia militer?
Komandan Pasukan Elite Penjaga Perdamaian Dunia
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Mayjen TNI Taufik Budi Santoso adalah seorang perwira tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat yang telah resmi menjabat sebagai Komandan PMPP TNI ke-9 sejak 27 Mei 2024. Dengan jabatan ini, pundaknya dihiasi pangkat bintang dua emas.
PMPP TNI bukanlah satuan sembarangan. Berada di bawah komando langsung Markas Besar TNI, pusat ini menjadi kawah candradimuka bagi seluruh prajurit TNI yang akan diberangkatkan dalam misi perdamaian dunia di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang lebih dikenal sebagai Kontingen Garuda.
Markas PMPP TNI yang megah di Sentul, Bogor, Jawa Barat, diresmikan oleh Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono, pada 19 Desember 2012 dan bahkan pernah dikunjungi oleh Sekretaris Jenderal PBB saat itu, Ban Ki-moon.
Tugas utama Mayjen Taufik di sini adalah merencanakan, menyiapkan, dan melatih personel TNI agar siap tempur dan mampu beradaptasi dalam Operasi Pemeliharaan Perdamaian PBB di berbagai negara konflik.
Jejak Karier Lulusan Akmil 1989
Baca Juga: Aksi Serangan Udara hingga Pembebasan Sandera Warnai Gladi Bersih HUT ke-80 TNI
Sebagai lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1989, karier Mayjen Taufik terbilang cemerlang dan sarat pengalaman di berbagai bidang. Sebelum memimpin PMPP TNI, ia tercatat pernah menduduki sejumlah posisi penting yang membentuk kepemimpinannya.
Perjalanan kariernya antara lain sebagai Inspektur Kodam (Irdam) IX/Udayana, sebuah posisi vital yang bertugas mengawasi dan memeriksa kinerja satuan di bawah Kodam Udayana. Ia juga pernah menjabat sebagai Komandan Pusat Pendidikan Kavaleri (Danpusdikkav) Kodiklatad pada periode 2020-2021, di mana ia bertanggung jawab mencetak prajurit-prajurit kavaleri andal.
Pengalamannya semakin lengkap saat menjabat sebagai Direktur Umum Pusat Kesenjataan Kavaleri (Dirum Pussenkav) dari 2021 hingga 2023. Sebelum akhirnya dipercaya menjadi Komandan PMPP TNI, jabatan terakhirnya adalah Pa Sahli Tk. II Kasad Bidang Kumham dan Narkoba (2023-2024), yang menunjukkan kedalaman wawasannya di bidang hukum, HAM, dan isu-isu strategis nasional.
Kehadirannya mendampingi Pangkormar dalam anjangsana ke Jenderal Andika Perkasa, bersama Brigjen TNI Muhammad Thohir dan Kolonel Inf Nanang Thomas Tautan W, menunjukkan sinergitas antar-matra dan soliditas para perwira TNI dalam menjaga tradisi dan hubungan baik dengan para pendahulunya.
Berita Terkait
-
Aksi Serangan Udara hingga Pembebasan Sandera Warnai Gladi Bersih HUT ke-80 TNI
-
Dari Atas Kapal Perang, Prabowo Beri Pangkat Kehormatan dan Pesan: Jangan Khianati Rakyat!
-
HUT ke-80 TNI di Monas, DLH DKI Kerahkan 2.100 Petugas Kebersihan
-
HUT TNI ke-80: TNI AL Gelar Parade Laut dengan 51 Kapal Perang
-
HUT ke-80 TNI 2025 Kapan? Monas Jadi Etalase Kekuatan Pertahanan Bangsa
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dari Puncak JI ke Pangkuan Ibu Pertiwi: Kisah Abu Rusydan dan Komitmen Deradikalisasi Negara
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
Terkini
-
Soal Tangkap dan Adili Jokowi, Rocky Gerung: Harus Ada Proses, Dimulai di DPR atau Meja Pengadilan
-
Khawatir Kekuatan Disalahgunakan? Pesan Prabowo ke TNI: Jangan Khianati Bangsa dan Rakyat!
-
Dana Hibah Jatim Jadi Bancakan Berjamaah, Proyek Rakyat Cuma Kebagian Ampas
-
Dari Puncak JI ke Pangkuan Ibu Pertiwi: Kisah Abu Rusydan dan Komitmen Deradikalisasi Negara
-
Drama Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi: Pernah Dilaporkan Hilang, Pulang Jadi Tersangka Korupsi Rp32,2 M
-
Rekening Istri dan Staf Pribadi Jadi Penampung Aliran Dana Rp32,2 M Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi
-
Sebut Suku Dayak Punya Ilmu Hitam, Konten Kreator Riezky Kabah Diciduk Polisi di Jakarta
-
Kritik Gus Nadir soal Ambruknya Ponpes Al Khoziny: Kita Kerap Berlindung dari Kalimat 'Sudah Takdir'
-
Lodewyk Pusung Diganjar Pangkat Kehormatan, Keputusan Prabowo Dinilai Tepat, Mengapa?
-
Awasi Subsidi Rp 87 Triliun, Pemerintah Kaji Pembentukan Badan Pengawas Khusus LPG 3 Kg