News / Nasional
Jum'at, 03 Oktober 2025 | 14:20 WIB
Petugas gabungan mencari korban bangunan musala yang ambruk di Pondok Pesantren Al Khoziny Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/9/2025). Sejumlah santri terluka dan beberapa santri diduga masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan [Suara.com/ANTARA]
Baca 10 detik
  • Total korban meninggal akibat ambruknya gedung Ponpes Al Khoziny Sidoarjo kini tercatat 9 orang, sementara 54 santri masih dalam pencarian.

  • Evakuasi dilakukan tim gabungan 24 jam dengan metode fisik, pemanggilan suara, dan alat khusus, termasuk penggunaan alat berat sesuai izin keluarga korban.

  • Dari 166 korban terdampak, 14 dirawat inap, 89 sudah pulang, dan seluruh proses penanganan tetap memperhatikan keamanan serta pendataan kebutuhan keluarga.

Suara.com - Jumlah korban jiwa insiden ambruknya gedung musala Pondok Pesantren (ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, terus bertambah.

Tim pencarian dan pertolongan gabungan kembali menemukan empat korban dalam kondisi meninggal dunia. Sehingga total korban jiwa hingga Jumat (3/10) siang tercatat sembilan orang.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan, tiga jenazah segera dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk identifikasi dan penanganan lebih lanjut.

"Penemuan jenazah itu, sekaligus menambah data jumlah korban meninggal dunia menjadi sembilan orang, sejak hari pertama kejadian. Di sisi lain, jumlah korban yang masih dalam proses pencarian ada sebanyak 54 orang. Data ini didasari dari daftar absensi santri yang dirilis oleh pihak pondok pesantren," kata Abdul dalam keterangannya kepada media, Jumat (3/10/2025).

Upaya pencarian dan pertolongan dilakukan oleh Basarnas, TNI-Polri, BPBD, Pemadam Kebakaran, Dinsos Tagana, Dinas PU dan SDA, serta relawan sebanyak lebih dari 400 orang selama 24 jam bergantian.

Pencarian dilakukan secara re-assessment dengan metode fisik, pemanggilan suara korban, hingga penggunaan peralatan khusus seperti Search Cam Flexible Olympus, Xaver 400 Wall Scanner, dan Multi Search Leader.

Abdul menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan tidak adanya tanda-tanda korban selamat, sehingga proses pencarian difokuskan pada evakuasi dan pembersihan menggunakan alat berat.

"Dalam pelaksanaannya, seluruh langkah di lapangan dilakukan dengan penuh perhitungan agar tidak menimbulkan risiko tambahan bagi proses evakuasi jenazah. Sejalan dengan itu, BNPB bersama tim juga melakukan kaji cepat di lokasi kejadian dan mendata kebutuhan dasar para korban serta keluarga yang terdampak," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto.

Dia memastikan kalau seluruh pihak keluarga korban sudah menghendaki penggunaan alat berat, seandainya dalam proses pencarian dapat mengganggu kondisi jenazah.

Baca Juga: Terungkap! Alasan Haru Tim SAR Pilih 'Tangan Kosong' di Ponpes Al Khoziny

Para keluarga korban juga dipastikan sudah merelakan dan mengikhlaskan semuanya, setelah sehari sebelumnya diberikan penjelasan bahwa dipastikan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di balik reruntuhan bangunan lantai empat itu.

Data sementara yang telah dihimpun per Kamis (3/10) pukul 11.45 WIB, secara keseluruhan, jumlah korban terdampak mencapai 166 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 111 orang telah ditemukan, sementara sekitar 54 orang masih dalam pencarian.

Adapun rincian kondisi korban meliputi 14 orang dirawat inap di sejumlah rumah sakit, 89 orang telah diperbolehkan pulang dan sembilan orang dinyatakan meninggal dunia.

Load More