News / Nasional
Senin, 06 Oktober 2025 | 12:59 WIB
Digugat Rp125 T Gegara Ijazah, Subhan Palal Tantang Gibran 2 Syarat Ini Agar Berdamai, Beranikah?
Baca 10 detik
  • Subhan Palal penggugat Gibran melayangkan proposal perdamaian di sidang gugatan soal ijazah SMA
  • Subhan memasang dua poin sebagai syarat untuk mencabut gugatannya kepada Gibran
  • Dia pun mengubah isi petitum, yakni tidak menutut ganti rugi Rp125 T.  

Suara.com - Subhan Palal, warga yang menggugat wakil presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka secara perdata kekinian melayangkan proposal perdamaian. 

Dalam proposal perdamaian yang diserahkan dalam sidang lanjutan di PN Jakarta Pusat pada Senin (6/10/2025), Subhan memuat dua poin yang mesti dipenuhi oleh Gibran selaku tergugat.

Dua syarat yang dipatok Subhan dalam proposal perdamaian Gibran diminta untuk meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia dan bersedia mundur dari jabatan wapres. 

Dalam proposal perdamaian itu, Subhan mengubah isi tuntutannya dari petitum awalnya, yakni tak lagi menuntut ganti rugi kepada Gibran. Ganti rugi dalam isi petitum sebelumnya adalah sebesar Rp125 triliun yang mesti dibayarkan oleh Gibran. 

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. (ist)

"Jika kedua syarat tersebut dapat dipenuhi oleh para Tergugat, maka gugatan akan dicabut oleh Penggugat," demikian isi proposal perdamaian Subhan kepada Gibran. 

Adanya perubahan isi petitum dalam gugatan Subhan bakal ditentukan dalam sidang lanjutan dengan agenda mediasi yang bakal digelar pada Senin (13/10/2025) depan. Nantinya kubu Gibran akan memberikan tanggapan terkait prosposal perdamaian yang diajukan oleh Subhan selaku penggugat. 

Gibran Digugat Rp125 T

Diberitakan sebelumnya, Gibran digugat warga bernama Subhan Palal ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Gugatan yang dilayangkan Subhan Palal ini sendiri berakar dari dugaan adanya perbuatan melawan hukum yang dilakukan Gibran dan KPU. Ia menilai ada syarat pendaftaran calon wakil presiden yang tidak terpenuhi oleh Gibran saat Pilpres 2024 lalu.

Baca Juga: Identifikasi Puluhan Jasad di Ponpes Al Khoziny, Tim DVI Pakai Foto Senyum Para Santri, Mengapa?

Oleh karena itu, dalam petitumnya, Subhan menuntut tiga hal utama. Pertama, meminta majelis hakim menyatakan Gibran dan KPU telah melakukan perbuatan melawan hukum.

Kedua, menuntut agar status Gibran sebagai Wakil Presiden saat ini dinyatakan tidak sah. Terakhir, ia menuntut Gibran dan KPU untuk membayar ganti rugi senilai Rp 125 triliun yang harus disetorkan kepada negara.

Load More