- Pemangkasan membuat Pemprov harus melakukan penyesuaian besar terhadap APBD tahun 2026.
- Pemprov DKI akan melakukan efisiensi di berbagai pos anggaran yang tidak bersifat mendesak.
- Langkah efisiensi dilakukan menyusul keputusan pemerintah pusat yang memangkas dana transfer ke Jakarta dari Rp26 triliun menjadi Rp11 triliun.
Suara.com - Pemangkasan dana transfer dari pemerintah pusat ke DKI Jakarta sebesar Rp15 triliun membuat Pemprov harus melakukan penyesuaian besar terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2026.
Namun, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan bahwa program bantuan sosial untuk pendidikan seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) tidak akan terganggu sedikit pun.
“Hal yang berkaitan dengan KJP, yang dibagi 707.513 siswa tidak boleh diotak-otik. Termasuk kemudian KJMU yang telah dibagikan untuk 16.979. Yang lain-lain tentunya akan ada refocusing, efisiensi, dan juga realokasi,” ujar Pramono kepada wartawan, Senin (7/9/2025).
Pemprov DKI, lanjut Pramono, akan melakukan efisiensi di berbagai pos anggaran yang tidak bersifat mendesak.
Mulai dari pemangkasan perjalanan dinas, pengurangan belanja makan-minum, hingga penundaan sejumlah proyek pembangunan yang masih bisa ditunda pelaksanaannya.
“Jadi, era menggunakan dana besar yang tanpa pengawalan ketat sudah lewat. Sekarang pasti akan kami kawal secara khusus,” ucap Pramono.
Ia menjelaskan, langkah efisiensi tersebut dilakukan menyusul keputusan pemerintah pusat yang memangkas dana transfer ke Jakarta dari Rp26 triliun menjadi hanya Rp11 triliun.
Pemotongan ini berdampak langsung pada turunnya proyeksi APBD DKI 2026 dari Rp95,35 triliun menjadi Rp79,06 triliun.
Meski demikian, Pramono menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan tetap menjaga keberlanjutan program sosial dan pendidikan yang sudah menjadi andalan Pemprov DKI selama ini.
Baca Juga: Dana Hibah Jatim Rp2 Triliun Dikorupsi: KPK Periksa Kades dan Swasta!
“KJP dan KJMU adalah wujud kehadiran negara di tingkat daerah untuk menjamin akses pendidikan warga Jakarta. Itu tidak bisa dikorbankan,” ujarnya.
Selain melakukan efisiensi, Pemprov DKI juga menyiapkan sejumlah langkah kreatif untuk menutup celah anggaran.
Pramono menyebut, salah satunya melalui strategi pembiayaan alternatif (creative financing) dengan melibatkan sektor swasta dalam proyek pembangunan strategis.
“Salah satu hal yang akan saya lakukan adalah melakukan kreatif financing. Hal-hal yang bisa katakanlah dibangun dengan berpartner, kerja sama, mitra strategis, ataupun dari dana KLB, SLF, SP3L, dan sebagainya, tetap akan dilakukan,” jelasnya.
Pramono menilai, sinergi dengan sektor swasta bisa membantu pemerintah menjaga ritme pembangunan tanpa harus membebani APBD. Ia juga menegaskan pentingnya transparansi dalam setiap bentuk kolaborasi agar publik bisa ikut mengawasi prosesnya.
Pemangkasan dana transfer ini, tambahnya, menjadi momentum bagi Pemprov DKI untuk memperkuat tata kelola keuangan yang lebih efisien, adaptif, dan berorientasi langsung pada kebutuhan masyarakat.
Berita Terkait
-
Dipotong Rp15 Triliun, Jakarta Alami Pemangkasan Dana Transfer dari Pusat Paling Besar
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Perintah Pusat Pangkas Dana Transfer, Pramono Pastikan Program Masyarakat Ini Aman
-
Dana Hibah Jatim Rp2 Triliun Dikorupsi: KPK Periksa Kades dan Swasta!
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 7 Oktober 2025: Waspada Hujan Lokal di Sejumlah Kota
-
Melengos Tak Disalami, Heboh SBY Cueki Kapolri Listyo Sigit di HUT TNI, Publik Curigai Gegara Ini!
-
Dipotong Rp15 Triliun, Jakarta Alami Pemangkasan Dana Transfer dari Pusat Paling Besar
-
KPK Pulangkan Alphard yang Disita dari Eks Wamaneker Noel, Kok Bisa?
-
Prabowo Singgung Kerugian Tambang Ilegal Rp300 Triliun, Gestur Bahlil Colek Rosan Jadi Sorotan!
-
Perkara Diklakson, Anggota Ormas Gebuki Warga di Kramat Jati: Dijenggut, Diseret hingga Bonyok!
-
Menkeu Purbaya Temui Pramono di Balai Kota, Apa yang Dibahas?
-
Keuntungan PAM JAYA jika Berubah Status Perseroda, Salah Satunya Ini!
-
Kemenpar Gelar SEABEF 2025, Forum Perdana Bahas Industri Event Asia Tenggara dan Tantangannya
-
Uji Keabsahan Penangkapan, Sidang Praperadilan Delpedro Cs Bakal Digelar 17 Oktober