-
BBC Indonesia fokus jurnalisme investigasi, mengungkap akar masalah, awasi kekuasaan, dan kejar dampak nyata.
-
Liputan mendalam BBC gunakan kolaborasi, data akurat, dan humanisasi isu (lingkungan, HAM, minoritas).
-
Kasus plasma sawit dan adopsi ilegal Indonesia-Belanda buktikan dampak liputan investigasi BBC.
Suara.com - Di tengah arus informasi yang serba cepat, BBC Indonesia mengambil langkah strategis dengan memperkuat fokus pada jurnalisme investigasi dan liputan mendalam.
Pengalaman tersebut dijabarkan pada acara Local Media Summit (LMS) 2025 yang digelar oleh Suara.com di Hotel Jw Marriot, Selasa (7/10/2025).
Senior Journalist Team Manager BBC Indonesia, Ayomi Amindoni menjelaskan bahwa pendekatan ini bertujuan untuk menggali akar masalah, mengungkap penyimpangan dan mengawasi kekuasaan, dengan dampak nyata sebagai prioritas utama.
"BBC sekarang mulai melakukan berita-berita panjang atau liputan mendalam. Soal akar masalah dan kejahatan, penyimpangan dalam suatu kasus," ungkap Ayomi saat pemaparan di hadapan pesetra LMS 2025.
Ia menegaskan kembali pentingnya peran jurnalis sebagai pengawas kekuasaan, sebuah fungsi vital dalam demokrasi.
Untuk mewujudkan hal ini, BBC Indonesia pernah berkolaborasi dengan BBC Eye, sebuah inisiatif investigasi global, untuk menghasilkan liputan yang tidak hanya mendalam tetapi juga mudah diingat melalui teknik bercerita yang kreatif.
Topik-topik yang menjadi perhatian BBC Indonesia dalam liputan mendalam ini mencakup isu lingkungan, hak asasi manusia (HAM), dan masalah minoritas.
"Kita bekerjasama dengan BBC Eye kolaborasi global, kita membuat liputan itu membuat teknik bercerita mendalam agar mudah diingat, seperti isu lingkungan, HAM dan minoritas, ini topik yang dilakukan oleh BBC Indonesia," jelas Ayomi.
Ayomi memberikan beberapa contoh liputan mendalam yang telah dilakukan oleh BBC berkolaborasi dengan berbagai pihak:
Baca Juga: Storytelling sebagai Kunci Engagement di EraMediaDigital
Mulai dari kasus Skema Plasma Sawit. Salah satu liputan mendalam adalah mengenai isu plasma sawit, di mana BBC Indonesia berkolaborasi dengan wartawan daerah.
Liputan ini menyoroti isu pelanggaran janji skema plasma, mulai dari kehilangan tanah dan lainnya.
Pendekatan visual yang digunakan BBC Indonesia untuk liputan ini sangat kuat, menampilkan visual penderitaan di tengah kemakmuran kebun sawit, yang secara efektif menggambarkan kontras dan ketidakadilan yang terjadi.
Kemudian skandal Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda. Kasus lain yang menjadi sorotan adalah skandal adopsi ilegal yang terjadi pada tahun 1970-an hingga 1980-an, di mana anak-anak Indonesia diadopsi secara ilegal di Belanda.
"Kita melakukan liputan ini selama 2 tahun soal skandal adopsi Indonesia-Belanda pada tahun 70-an hingga 80-an walaupun pada akhirnya sampai saat ini belum menemukan orang tua kandungnya," cerita Ayomi.
"Dampak dari liputan ini sangat signifikan. Setelah penerbitan berita ini, Belanda mensuspensi adopsi, pun juga Indonesia," ucapnya.
Tag
Berita Terkait
-
Storytelling sebagai Kunci Engagement di EraMediaDigital
-
Jelang Lawan Arab Saudi, Tiga Bek Diaspora Timnas Indonesia Cetak Momen Gila
-
Ajak Anak Muda Bertindak di LMS 2025, BBC Media Action Susun Strategi Jitu Atasi Isu Lingkungan
-
Whisnu Santika Ungkap Situasi Abu-Abu Cinta Gen Z di Lagu Baru "Yalla Habibi"
-
Media Lokal Didorong Jadi Rujukan Edukasi Regulasi Daerah
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional