- Refly Harun mengatakan kemungkinan adanya “gelombang kedua” reshuffle setelah beberapa waktu lalu sejumlah posisi diganti.
- Publik akan menilai keseriusan Prabowo dalam menegakkan pemerintahan yang mandiri dan stabil.
- Habil juga menyoroti pentingnya stabilitas politik dan ekonomi menjelang tahun fiskal baru.
Suara.com - Wacana reshuffle kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kembali menguat menjelang peringatan satu tahun pemerintahannya pada 20 Oktober mendatang.
Pakar hukum tata negara, Refly Harun, menyebut momentum tersebut bisa menjadi titik balik penting bagi Prabowo untuk melepaskan diri dari bayang-bayang Presiden sebelumnya, Joko Widodo.
Habil Marati, politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), menilai sejumlah posisi strategis di kabinet masih didominasi sosok yang dianggap loyal kepada Jokowi.
“Kalau sampai 20 Oktober tidak ada perubahan fundamental yang signifikan, maka Prabowo akan sulit melakukan recovery politik,” ujar Habil dalam akun Youtube Refly Harun, dikutip Kamis (9/10/2025).
Menurutnya, publik akan menilai keseriusan Prabowo dalam menegakkan pemerintahan yang mandiri dan stabil jika berani mengganti para menteri yang masih terafiliasi dengan pemerintahan sebelumnya.
Ia juga menyinggung kemungkinan adanya “gelombang kedua” reshuffle setelah beberapa waktu lalu sejumlah posisi diganti, termasuk Menteri Keuangan dan Menteri BUMN.
“Yang diganti itu kan masih proksi-proksi Jokowi. Tapi kalau kita hitung kuantitatifnya, menteri baru juga banyak dari Golkar. Jadi masih di lingkar yang sama,” kata Habil.
Lebih lanjut, ia menyoroti dua posisi yang dianggap krusial untuk segera diganti yaitu Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Menurutnya, tanpa pergantian Kapolri, reformasi di tubuh Polri tidak akan berjalan maksimal.
Baca Juga: Dikomandoi Ade Armando, Relawan Jokowi Ancam Propamkan Polda Metro Soal Kasus Roy Suryo
“Kalau mau reformasi Polri, ya harus ganti Kapolrinya. Sebelum akhir tahun lebih baik sudah diganti karena gejolak ekonomi akan makin berat,” ujarnya.
Habil juga menyoroti pentingnya stabilitas politik dan ekonomi menjelang tahun fiskal baru. Ia menilai langkah reshuffle bisa menjadi sinyal kuat bagi investor bahwa pemerintahan Prabowo serius menata ulang arah kebijakan.
Selain itu, ia menyarankan agar Prabowo mengakomodasi sejumlah tokoh oposisi seperti Gatot Nurmantyo dan Anies Baswedan dalam kabinet baru. Hal itu, kata dia, bisa menjadi langkah strategis untuk merangkul kekuatan politik yang lebih luas.
“Daripada Anies di luar, kenapa tidak dimanfaatkan visinya? Pemimpin yang tangguh itu yang bisa menjadikan lawan politik sebagai aset, bukan ancaman,” kata Habil.
Refly menutup diskusi dengan menekankan bahwa 20 Oktober nanti akan menjadi momen krusial bagi Prabowo untuk membuktikan kemandiriannya.
“Publik akan melihat apakah Prabowo berani mengambil keputusan besar. Kalau masih dikelilingi orang-orang Jokowi, masyarakat akan sulit percaya bahwa perubahan benar-benar terjadi,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Sambangi Makam Keluarga Jokowi: Refly dan Dokter Tifa Ungkap Kejanggalan Silsilah Keluarga Presiden
-
Siang Ini, Prabowo Panggil Tiga Menteri dan Satu Wamen Menghadap ke Istana
-
Sejalan dengan Prabowo, TNI Sebut Sudah Terapkan Meritokrasi dalam Promosi Jabatan, Ini Contohnya
-
Dikomandoi Ade Armando, Relawan Jokowi Ancam Propamkan Polda Metro Soal Kasus Roy Suryo
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
Di Bawah Presiden Baru, Suriah Ingin Belajar Islam Moderat dan Pancasila dari Indonesia
-
Prediksi FAO: Produksi Beras RI Terbesar Kedua di Dunia, Siapa Nomor Satu?
-
Biaya Sewa Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Pramono Anung Janji Tak Ada Penggusuran!
-
Swasembada Pangan! Mentan: InsyaAllah Tak Impor Beras Lagi, Mudah-mudahan Tak Ada Iklim Ekstrem
-
Indonesia Jadi Prioritas! Makau Gelar Promosi Besar-besaran di Jakarta
-
Cak Imin Bentuk Satgas Audit dan Rehabilitasi Gedung Pesantren Rawan Ambruk
-
Semarang Siap Jadi Percontohan, TPA Jatibarang Bakal Ubah Sampah Jadi Energi Listrik
-
Ragunan Buka hingga Malam Hari, Pramono Anung: Silakan Pacaran Baik-Baik
-
Skandal Robot Trading Fahrenheit: Usai Kajari Jakbar Dicopot, Kejagung Buka Peluang Pemecatan
-
Pengacara Nadiem: Tak Ada Pertanyaan Kerugian Negara di BAP, Penetapan Tersangka Cacat Hukum