News / Nasional
Kamis, 09 Oktober 2025 | 13:36 WIB
Kapuspen TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah. (Suara.com/Fakhri Fuadi)
Baca 10 detik
  • Penekanan Presiden Prabowo merupakan "perintah strategis" yang sesungguhnya sudah diimplementasikan di internal TNI.
  • Menurutnya, reformasi di internal TNI telah mengedepankan pembinaan karier dan promosi jabatan.
  • Freddy memberikan contoh konkret dari rotasi kepemimpinan di tingkat Kapuspen sendiri.

Suara.com - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI, Mayjen TNI Freddy Ardianzah, menegaskan bahwa kepemimpinan dan promosi jabatan di lingkungan TNI telah lama berlandaskan pada keteladanan, prestasi, dan meritokrasi, bukan semata-mata senioritas.

Hal ini disampaikan Freddy menanggapi pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya kepemimpinan TNI berdasar keteladanan dan prestasi.

Mayjen Freddy Ardianzah menyatakan bahwa penekanan Presiden Prabowo merupakan "perintah strategis" yang sesungguhnya sudah diimplementasikan di internal TNI sejak beberapa dekade terakhir.

"Penyampaian Bapak Presiden itu merupakan perintah strategis kepada pimpinan TNI, dan itu sudah berjalan beberapa tahun ini, bahkan beberapa dekade ini," ujar Mayjen Freddy saat ditemui di Mabes TNI Cilangkap, Kamis (9/10/2025).

Menurutnya, reformasi di internal TNI telah mengedepankan pembinaan karier dan promosi jabatan yang selalu mempertimbangkan "meritokrasi dan kompetensi" dari seorang prajurit.

"Itu sudah berjalan, reformasi di internal TNI selalu berkala dievaluasi terus, dan sudah berjalan," tegasnya.

Freddy memberikan contoh konkret dari rotasi kepemimpinan di tingkat Kapuspen sendiri, menunjukkan bahwa faktor senioritas tidak selalu menjadi penentu utama.

"Berapa kali pimpinan TNI, termasuk saya juga junior," katanya. "Dari Kapuspen angkatan letting '89, diganti '91, kemudian '97. Dari '91 ke '97 itu kan jaraknya jauh sekali. Pak Kristomei Sianturi (Kapuspen sebelumnya) baru ke saya."

Ia menambahkan, "Dari '89, '91 ke '97, itu enam angkatan dilalui. Itu kan menunjuan Bapak Panglima sudah menerapkan itu, kompetensi yang diutamakan, bukan lagi berdasarkan subjektivitas, tapi kemampuan profesionalisme."

Baca Juga: NasDem Sentil Projo Soal Isu Jokowi-Prabowo Renggang: Itu Nggak Relevan

Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen kuat TNI untuk terus mengembangkan sistem pembinaan karier yang transparan, adil, dan berorientasi pada kualitas individu.

Hal ini diharapkan dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin TNI yang cakap, berintegritas, dan mampu menghadapi tantangan pertahanan negara di masa depan.

Presiden Prabowo Subianto menuju lapangan Monas naik Maung Garuda MV3 Limousine. (Suara.com/Novian Ardiansyah)

Pernyataan Prabowo

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto saat memberikan amanatnya dalam upacara peringatan HUT Ke-80 TNI menyatakan prajurit-prajurit berhak mendapatkan pemimpin-pemimpin terbaik sehingga senioritas tidak harus selalu menjadi pertimbangan utama dalam seleksi kepemimpinan.

"Saya memberi izin kepada Panglima TNI dan kepala staf dalam rangka seleksi kepemimpinan tidak perlu terlalu memperhitungkan senioritas. Yang penting prestasi, pengabdian, cinta tanah air," kata Presiden Prabowo di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Minggu (5/10).

Pernyataan Prabowo itu ditujukan langsung kepada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono.

Load More