- Retno menduga kasus kekerasan yang terjadi di SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, kemungkinan bukan kasus pertama.
- Retno menyoroti bahwa keluhan siswa kepada orang tua mengindikasikan dampak yang lebih serius dari klaim pukulan pelan.
- Dalam konteks penanganan hukum, Retno menjelaskan langkah-langkah yang harus diambil.
Suara.com - Ketua Dewan Pakar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti, menduga kasus kekerasan yang terjadi di SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, kemungkinan bukan kasus pertama yang dilakukan oleh kepala sekolah.
"Saya juga gak tau ya, kalau membaca artikel keterangannya kan kepsek seolah-olah mukulnya pelan, nah saya rasa kalau anak-anak tentu sampai melapor ke orang tua, berarti ada sesuatu gitu ya," ujar Retno kepada Suara.com, Selasa (14/10/2025).
Ia juga menyoroti bahwa keluhan siswa kepada orang tua mengindikasikan dampak yang lebih serius dari klaim pukulan pelan.
Retno bahkan memperkirakan adanya akumulasi insiden kekerasan di sekolah tersebut. Hal ini bisa dilihat dari respons ratusan siswa tersebut yang membentangkan spanduk dan mogok sekolah sebagai bentuk protes terhadap dugaan kekerasan kepala sekolah.
"Mungkin, kalau anak-anak sampai bersikap begini mungkin ini bukan kasus yang pertama, artinya pernah terjadi kasus-kasus kekerasan yang dilakukan oleh si kepala sekolah," tegasnya.
Pernyataan ini mengisyaratkan adanya pola kekerasan yang mungkin sudah berlangsung lama dan akhirnya memicu protes massal dari para siswa.
Dalam konteks penanganan hukum, Retno menjelaskan langkah-langkah yang harus diambil. Jika kasus ini dilaporkan ke kepolisian, dapat menggunakan undang-undang perlindungan anak, dan menekankan pentingnya bukti medis dalam proses ini.
“Tentu saja menggunakan pasal 76 C undang-undang perlindungan anak dan prosesnya tentu harus divisum ya,” katanya.
Menurut Retno, protes yang dilakukan siswa adalah bentuk ekspresi siswa dalam suatu kasus yang dilakukan oleh kepala sekolahnya.
Baca Juga: Viral Tampar Siswa Merokok di Sekolah, Kepsek SMAN 1 Cimarga Disebut Telah Dinonaktifkan
“Sebenernya, ini bentuk protes atau cara mereka berekspresi terkait suatu kasus dugaan kekerasan yang dilakukan oleh kepala sekolah,” ucapnya.
Ia juga menyatakan bahwa kejadian ini terjadi karna faktor yang sudah tertumpuk, dan mungkin kejadian ini tidak terjadi satu kali saja.
“Jadi, saya rasa ini faktor yang tertumpuk, ya gak mungkin sih ya baru satu kejadian,” ucapnya.
Retno Listyarti berharap penanganan kasus ini dapat memberikan keadilan bagi para siswa dan mencegah terulangnya kekerasan di lingkungan pendidikan.
Reporter: Safelia Putri
Berita Terkait
-
Siswa SMAN 1 Cimarga Mogok Belajar Protes Kepsek, FSGI: Pendisiplinan Tak Boleh dengan Kekerasan
-
Sosok Kepsek SMAN 1 Cimarga: Dituding Tampar Siswa Merokok, Bikin Ratusan Murid Mogok
-
5 Fakta Kunci Geger Kepsek SMAN 1 Cimarga Tampar Siswa Merokok di Sekolah Berujung Laporan Polisi
-
Viral Tampar Siswa Merokok di Sekolah, Kepsek SMAN 1 Cimarga Disebut Telah Dinonaktifkan
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Bikin Gaduh karena Hina Kiai, KPI Siap Ambil Sikap Tegas ke Trans7, Apa Sanksinya?
-
Kementerian PU Akan Siapkan Pelatihan Konstruksi untuk Santri, Pastikan Tak Ada Unsur Eksploitasi
-
KPI Bereaksi: Siaran Pesantren Trans7 Bikin Gaduh, Sanksi Tegas di Depan Mata
-
Kasus Udang Tercemar Radioaktif, Greenpeace Soroti Kecerobohan Pemerintah Awasi Industri Logam
-
PBNU Seret Trans7 ke Jalur Hukum, Gus Yahya: Terang-terangan Melecehkan Pesantren!
-
Dicap Hina Kiai dan Santri, Seruan Gus Nadir: Pecat Produser hingga Boikot Iklan di Trans7
-
APBN untuk Ponpes Roboh? Cak Imin: Itu Wujud Kehadiran dan Kewajiban Pemerintah
-
Jejak Mentereng Kerry Adrianto: Lulusan London, Anak Riza Chalid di Pusaran Korupsi Rp285 Triliun
-
Nadiem Makarim Muncul Usai Operasi: Siap Hadapi Kasus Korupsi, Minta Doa dari Guru dan Ojol
-
Keok, Nadiem Makarim Pasrah Gugatan Praperadilan Ditolak Hakim: Saya Terima Hasilnya!