- Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga dinonaktifkan sementara oleh Pemprov Banten setelah adanya laporan dugaan kekerasan terhadap seorang siswa
- Insiden ini memicu protes besar dari sekitar 630 siswa yang melakukan aksi mogok belajar dan menuntut kepala sekolah dilengserkan secara permanen
- Kasus ini kini ditangani dari dua sisi: proses sanksi internal oleh Pemprov Banten dan proses hukum setelah orang tua korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Lebak
Suara.com - Pemerintah Provinsi Banten disebut telah mengambil langkah dengan menonaktifkan Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, buntut dari dugaan kekerasan yang dilakukannya terhadap seorang siswa. Keputusan ini diambil setelah kasus tersebut viral di media sosial dan memicu aksi mogok belajar massal oleh ratusan siswa.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten, Deden Apriandhi Hartawan, mengonfirmasi bahwa laporan mengenai insiden tersebut telah sampai langsung ke meja Gubernur. Pihaknya tidak butuh waktu lama untuk merespons tuntutan siswa dan masyarakat.
“Udah saya laporkan langsung ke Pak Gubernur, dan tadi udah saya minta Kadisdik menonaktifkan dan manggil kepseknya,” kata Deden saat dikonfirmasi wartawan, dikutip Senin (13/10/2025).
Deden menegaskan bahwa semua pihak yang terlibat dalam insiden ini akan dipanggil untuk dimintai keterangan. Jika terbukti bersalah, sanksi tegas sudah menanti.
“InsyaAllah semua yg terlibat akan dipanggil dan disanksi jika terbukti,” katanya.
Proses pemanggilan, lanjut Deden, dijadwalkan akan berlangsung pada Selasa (14/10/2025) hari ini.
“Kami lagi acara di luar kota kemungkinan besok (hari ini),” katanya.
Langkah cepat Pemprov Banten ini merupakan respons atas situasi yang memanas di SMAN 1 Cimarga. Pada Senin (13/10/2025), sekitar 630 siswa serempak melakukan aksi mogok belajar sebagai bentuk protes.
Mereka membentangkan spanduk di gerbang sekolah dengan tuntutan yang jelas: ‘Kami Tidak Akan Sekolah Sebelum Kepsek Dilengserkan’.
Baca Juga: Heboh Siswa Curhat Dianiaya karena Merokok, Publik Dukung Kepsek SMAN 1 Cimarga: Gen Z Meresahkan!
Aksi ini dipicu oleh dugaan pemukulan yang dilakukan kepala sekolah terhadap seorang siswa yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah. Kasus ini pun telah dibawa ke ranah hukum oleh orang tua korban.
Tri Indah Alesti, ibu dari siswa yang menjadi korban, menyatakan telah membuat laporan resmi ke pihak kepolisian.
"Saya datang ke Polres Lebak untuk melaporkan kepala sekolah SMAN 1 Cimarga yang sudah melakukan kekerasan kepada anak saya," ujarnya seperti dikutip dari unggahan akun Instagram @fakta.indo.
Di sisi lain, Kepala SMAN 1 Cimarga, Dini Fitria, memberikan klarifikasi atas kejadian tersebut. Ia mengakui adanya tindakan fisik, namun menyebutnya sebagai pukulan ringan yang bersifat spontan untuk menahan emosi.
"Saya spontan menegur dengan keras, bahkan sempat memukul pelan karena menahan emosi. Tapi saya tegaskan, tidak ada pemukulan keras," kata Dini.
Berita Terkait
-
Heboh Siswa Curhat Dianiaya karena Merokok, Publik Dukung Kepsek SMAN 1 Cimarga: Gen Z Meresahkan!
-
Kepala SMAN 1 Cimarga Tampar Murid Gegara Merokok, Ratusan Siswa Mogok Belajar
-
Tol Kataraja Dibuka Fungsional, Tarif Gratis hingga 20 Oktober 2025
-
Radiasi di Cikande Jadi Alarm Awal: Mengapa Edukasi dan Respons Cepat Sangat Penting
-
Kejati Banten Siap Jadi Mediator Polemik Penutupan Jalan Puspitek Serpong
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Ahmad Sahroni Akhirnya Muncul Lagi dan Kini Bertemu Bro Ron, Ada Isyarat Kejutan: Bakal Gabung PSI?
-
Heboh Siswa Curhat Dianiaya karena Merokok, Publik Dukung Kepsek SMAN 1 Cimarga: Gen Z Meresahkan!
-
Fakta-fakta Sidang Anak Riza Chalid, Disebut Pakai Uang Korupsi Pertamina Rp176 M Buat Main Golf
-
Gubernur Bobby Dorong Sinergi Pemerintah dan Dunia Usah, Targetkan Ekonomi Sumut 7,2 Persen
-
Jaksa Ungkap Anak Riza Chalid Foya-foya Rp176 M Uang Sewa BBM Pertamina Buat Main Golf di Thailand
-
Anggota Komisi IX DPR RI Meminta Ada Kelanjutan Program Magang Nasional: Jangan Sampai Mubazir
-
Sakit Pneumonia, Anak Riza Chalid Terdakwa Korupsi Rp285 T Minta Pindah ke Rutan Salemba
-
Bersama Warga, PLN Rehabilitasi Mangrove Lindungi Pesisir Utara Jateng dari Banjir Rob
-
Tanpa Alasan Jelas, KPK Ungkap 2 Saksi Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina Kompak Mangkir
-
TKP Arya Daru Belum Bisa Ditinjau, Kuasa Hukum: Kami Ikuti Permainannya Dulu!