Suara.com - Kekayaan Eric Trump menjadi perbincangan usai sosoknya ingin ditemui Presiden Prabowo Subianto. Sebelumnya, Presiden Prabowo menyatakan niatnya ingin bertemu Eric kepada Presiden AS Donald Trump.
Percakapan Prabowo dan Trump ini bocor dalam insiden "hot mic" di KTT tentang Gaza di Mesir. Terpelas dari itu, mari kita lihat kekayaan Eric Trump yang sangat ingin ditemui oleh Prabowo.
Kekayaan Eric Trump
Putra kedua Presiden Amerika Serikat Donald Trump ini diperkirakan memiliki kekayaan bersih USD 750 juta. Menyadur Forbes, sekitar USD 40 juta dari kekayaan Eric dihasilkan dari investasi kripto.
Sebagian besar kekayaannya berasal dari American Bitcoin, sebuah perusahaan penambangan kripto yang ia dirikan pada bulan Maret. Perusahaan tersebut telah melantai di bursa pada awal September.
Saat itu, lonjakan harga saham sempat membuatnya menjadi miliarder dalam waktu singkat. Meskipun euforianya telah mereda, kepemilikan saham Eric sebesar 7,5% masih bernilai sekitar USD 500 juta.
Eric juga diperkirakan mendapat 10% dari penjualan token World Liberty Financial.
Pada bulan Mei, bersama kakaknya Don Jr., Eric melakukan perjalanan ke Timur Tengah dan menandatangani kesepakatan melisensikan nama keluarga mereka pada proyek resor golf di Qatar, serta beberapa usaha baru lainnya.
Per Juli 2024, kedua bersaudara ini kabarnya berbagi 20% keuntungan dari sejumlah perjanjian lisensi.
Baca Juga: Dari Prabowo dan Trump, Menilik Makna Pose Jempol Tak Sekadar Gaya Bapak-Bapak?
Kronologi Percakapan Bocor antara Prabowo dan Trump
Menyadur Reuters, Presiden Prabowo kedapatan meminta kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump agar bisa bertemu dengan putranya, Eric Trump, yang menjabat sebagai wakil presiden eksekutif di Trump Organization.
Permintaan itu terdengar dari rekaman mikrofon yang masih menyala setelah Trump berpidato di KTT tentang Gaza di Mesir, pada Senin awal pekan ini.
Trump dan Prabowo, yang juga terekam dalam video, tampaknya tidak sadar bahwa mikrofon di dekat mereka masih aktif dan merekam percakapan tersebut.
Keduanya berbincang di kota resor Sharm el-Sheikh, Mesir, setelah Trump menyampaikan pidatonya kepada para pemimpin dunia yang hadir dalam KTT tersebut, yang digelar tak lama setelah pengumuman gencatan senjata di Gaza.
Dalam rekaman yang sama, Prabowo terdengar berbicara kepada Trump sambil berdiri di belakang podium dengan mikrofon di depannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Prabowo Beri Hasto Amnesti, Habiburokhman: Agar Hukum Tak Jadi Alat Balas Dendam Politik
-
Johan Budi Dukung Abolisi dan Amnesti Tom Lembong - Ira Puspadewi, Tapi Kritisi Untuk Hasto
-
Waspada Rob! Malam Minggu Pluit dan Marunda Masih Tergenang, BPBD DKI Jakarta Kebut Penyedotan Air
-
Habiburokhman Bela Zulhas yang Dituding Rusak Hutan hingga Bencana Sumatera: Agak Lucu Melihatnya!
-
Gebrakan Mendagri Tito untuk Geopark Disambut Baik Ahli: Kunci Sukses di Tangan Pemda
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026
-
Update Banjir Rob Jakarta: 17 RT Kepulaun Seribu Terdampak, 6 RT di Jakarta Utara Kembali Terendam!
-
Gelar Panggung Musikal di Sarinah, Aktivis Sebut Banjir Sumatera Tragedi Ekologis
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Hasto Kristiyanto: Respons Bencana Alam Bukan Sekadar Bantuan Cepat