News / Metropolitan
Rabu, 15 Oktober 2025 | 15:17 WIB
Dicap Menyesatkan, Kritik Telak Pemuda Muhammadiyah Banten soal Tayangan Ponpes Xpose Trans7
Baca 10 detik
  • Gelombang protes terhadap tayangan Xpose Uncensored' Trans7 makin meluas. 
  • Pemuda Muhammadiyah Banten pun ikut memberikan kritik telak.
  • Selain menyesatkan, narasi dalam tayangan program Tv itu dianggap banyak keliru soal tradisi ponpes. 

Suara.com - Tayangan program 'Xpose Uncensored' Trans7 kini menjadi sorotan banyak kalangan setelah diduga telah menjatuhkan martabat kiai dan santri di pondok pesantren (ponpes).

Pemuda Muhammadiyah Banten ikut memberikan kritik telak dan menyebut jika tayangan program TV swasta itu menyesatkan. Pasalnya, narasi dalam tayangan itu berlebihan dan dinilai sangat keliru soal tradisi santri di ponpes.

Bendahara Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Banten Moh. Riefqi Saputra menyebut pesantren bukan hanya mengajarkan ilmu pendidikan tetapi membentuk karakter dan akhlak para santrinya.

"Pondok Pesantren membentuk akhlak mulia dan karakter. Bukan hanya ilmu pengetahuan," ujarnya ditulis pada Rabu (15/10/2025).

Dia pun mengungkap sumbangsih pesantren negara, terutama mencetak tokoh dan pemimpin bangsa. Maka menurutnya, tak selayaknya program Trans7 itu menampilkan citra negatif terhadap ponpes.

"Pondok Pesantren itu telah lahir ratusan tahun. Jangan menempatkan pesantren secara negatif, jadi harus memahami pesantren secara utuh dan kultural," katanya.

Trans7 Digeruduk Santri

Diketahui, hari ini Gedung Trans7 di Jakarta digeruduk massa pendemo. Aksi unjuk rasa itu berkaitan dengan tayangan program 'Xpose Uncensored' pada Senin (13/10/2025) yang menampilkan KH Anwar Manshur, pengasuh Ponpes Lirboyo, Kediri, Jatim. 

Dikutip dari Antara,massa pendemo yang menggeruduk Gedung Trans7 berasal dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta dan alumni pesantren. 

Sejumlah pengurus dan kader Partai Kebangkitan Bangsa hadir dalam aksi solidaritas bersama ribuan santri, alumni, serta kader Nahdlatul Ulama (NU) di halaman atau depan kantor Trans7, Jakarta, Rabu (15/10/2025). ANTARA/HO-PKB.

Massa pendemo dari kalangan santri itu terlihat kompak mengibarkan bendera hijau saat menggelar aksi demo di depan Gedung Trans7. 

Baca Juga: Sebut Kasus Kepsek SMAN 1 Cimarga Aniaya Murid Merokok Unik, Rocky Gerung Bilang Begini

Kedatangan mereka diawali dengan melintasnya mobil komando dari arah Tendean pada Rabu sekitar pukul 09.00 WIB.

Kemudian, para pengunjuk rasa yang berkumpul di sejumlah titik di kawasan tersebut mulai menyatu dengan berjalan kaki menuju gedung pemberitaan TV swasta itu.

Mereka juga berselawat, membawa spanduk bertuliskan "Menciderai Marwah Pesantren Tangkap Direksi Trans7" dan menyanyikan mars NU serta lagu Indonesia Raya.

Unjuk rasa ini dilakukan untuk menjaga marwah pesantren dan merespons pemberitaan yang dinilai tidak proporsional terhadap dunia pesantren.

Mereka mengenakan pakaian putih dan gelap. Ada juga yang mengenakan kemeja dengan aksen loreng.

"Berkat pengajian dan pendidikan dari ulama pesantren sampai sekarang kita demikian kuat dan kokoh, Alhamdulillah kita hidup tenang," kata Ketua PWNU DKI Jakarta KH Samsul Ma'arif di atas mobil komando di depan gedung Trans7.

Load More