-
Keterlibatan TNI/Polri dalam program makan bergizi menuai protes keras.
-
ICW kini tengah selidiki potensi masalah dari keterlibatan aparat.
-
Pemerintah didesak evaluasi total program dan utamakan standar higienitas.
Suara.com - Pelibatan Aparat TNI dan Polri dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) memicu protes keras dari sejumlah elemen masyarakat.
Sejumlah massa yang tergabung dalam Suara Ibu Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Badan Gizi Nasional (BGN) pada Rabu (15/10/2025) untuk menyuarakan penolakan ini.
Sebab, pelibatan institusi keamanan dinilai tidak tepat sasaran dan justru menimbulkan kekhawatiran baru.
"Yang lebih megkhawatirkan, pemerintah melibatkan TNI/Polri dalam rantai distribusi dan pengawasan program ini. Padahal militer bukan lembaga pangan, dan tugas mereka bukan mengurusi gizi atau makan anak sekolah," ungkap Koordinator Suara Ibu Indonesia, Ririn Sefsani, Rabu (15/10/2025).
Ririn mengungkapkan bahwa isu ini juga telah menarik perhatian lembaga anti-korupsi.
Indonesia Corruption Watch (ICW), menurutnya, sedang melakukan riset mendalam terkait pelaksanaan MBG, termasuk potensi masalah dari keterlibatan aparat.
“Ya, saya dengar ICW lagi melakukan riset tentang itu, dan ini bagus sekali. Jadi, untuk melihat potensi, tidak hanya keterlibatan TNI Polri, tetapi juga melihat apakah memang institusi atau lembaga atau SPBG yang menyelenggarakan ini memenuhi standar dan kualifikasi. Dugaan saya kok nggak ini,” kata Ririn.
Ia menegaskan bahwa berbagai kejanggalan di lapangan memperkuat dugaannya bahwa banyak pelaksana program tidak memenuhi standar yang seharusnya.
Fokus Salah Arah di Tengah Krisis
Baca Juga: BGN Sebut Rp10 Ribu Cukup untuk Menu MBG Ayam dan Telur: Presiden Sendiri yang Hitung
Menurut Ririn, pemerintah seharusnya fokus memperbaiki borok dalam program, bukan memperluas kewenangan ke lembaga non-kompeten.
Ia kemudian menyoroti serangkaian kegagalan yang sudah terjadi.
"Apakah pernah dimunculkan standar higienitas dalam menyediakan makanan? Apakah pemenuhan gizinya, bahkan makanannya berkurang, minyak jelek, kotor, keracunan, blablabla, itu udah membuktikan,” ujarnya.
Atas dasar itu, Suara Ibu Indonesia mendesak pemerintah untuk melakukan evaluasi total, mulai dari kebijakan, penentuan prioritas, hingga standar penyelenggaraan.
“Evaluasi total, mulai dari kebijakannya, prioritas yang dapat, penyelenggarannya, kemudian jenis standarnya itu harus diperbaiki semua,” ucapnya.
Mereka juga menyarankan agar pemerintah lebih memberdayakan praktik-praktik lokal yang sudah ada, seperti kantin sekolah, yang dinilai lebih memahami konteks dan kebutuhan di lapangan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Misteri Hilangnya Ambulans Laut di Selat Makassar, Basarnas Turunkan KN SAR 104 Kamajaya
-
Waspada Sesar Lembang, Gempa M 5,5 Berpotensi Guncang Bandung Barat
-
Desak Permintaan Maaf Disiarkan Seminggu, PWNU DKI Tebar Ancaman Ini jika Trans7 Tak Penuhi Tuntutan
-
Indef: Sentimen Negatif Terhadap BGN Negatif Sekali, dalam Etika Pejabatnya Sudah Harus Mundur
-
2 Wanita jadi Korban, Kronologi Mengerikan Ledakan Dahsyat di Cengkareng, Regulator Gas Biang Kerok?
-
Terekam CCTV! Detik-detik Tabung Gas 12 Kg Meledak di Cengkareng, Rumah Hancur, 2 Terluka
-
Respons Cepat Dedi Mulyadi Atas Protes Viral Rieke Diah Pitaloka Soal Jalan Hancur di Cikidang
-
Analis Politik 'Roasting' PSI: Gimmick 'Bapak J' Cuma Tanda Partai Lemah dan Miskin Gagasan
-
Minta Maaf Usai Viral, Legislator Dheninda Chaerunnisa Bantah Cibir Pendemo: Ya Allah, Buat Apa?
-
BGN Sebut Rp10 Ribu Cukup untuk Menu MBG Ayam dan Telur: Presiden Sendiri yang Hitung