- TNI menegaskan kebijakan bebas aktif menjadi landasan pembelian alutsista dari negara manapun, termasuk rencana akuisisi jet tempur Chengdu J-10 dari China.
- Indonesia saat ini sangat bergantung pada armada jet tempur F-16 buatan AS.
- Analisis komparatif menunjukkan J-10 setara dengan F-16 generasi akhir, menegaskan modernisasi pertahanan udara Indonesia.
Kemampuan rudal jarak jauh J-10C bahkan diklaim unggul dalam skenario tempur tertentu.
Keputusan membeli alutsista dari negara pesaing AS, seperti Rusia (Su-35 yang sempat dipertimbangkan) atau China (J-10), memang selalu membawa risiko geopolitik, terutama di tengah memanasnya rivalitas AS-China di kawasan Indo-Pasifik.
Amerika Serikat seringkali menggunakan sanksi atau membatasi dukungan logistik dan suku cadang (spare parts) bagi negara yang mengakuisisi alutsista dari rivalnya.
Namun, Kapuspen TNI memastikan bahwa langkah ini merupakan wujud nyata dari strategi non-blok atau non-aligned Indonesia.
Keberanian untuk mencari platform terbaik dari berbagai negara, baik Prancis (Rafale), AS, maupun China, menunjukkan Indonesia tidak terikat pada satu blok kekuatan saja.
Meskipun Menhan Sjafrie Sjamsoeddin telah menyebutkan J-10 "sebentar lagi terbang di Jakarta," kepastian pembelian dan nilai anggaran masih berada di tangan Kemhan dan masih menunggu hasil pengkajian TNI AU.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- Ke Mana Saja Rp26 Triliun Dana Transfer Pusat Mengalir di Sulawesi Selatan?
Pilihan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
Terkini
-
PBNU Sebut Tudingan TPPU Prematur, Ada Manuver Politik Jegal Gus Yahya?
-
Akses Masih Terputus, Pemerintah Fokus Buka Jalur ke Wilayah Terisolir di Aceh dan Sumut
-
Update Basarnas 2 Desember: 583 Orang Meninggal dan 553 Hilang dalam Bencana Sumatera
-
Ditangkap di Kamboja, Dewi Astutik Ternyata Pengendali Jaringan Fredy Pratama di Golden Triangle!
-
Gus Yahya Tolak Ultimatum Syuriyah PBNU, Tegaskan Tetap Jalankan Amanat Muktamar
-
Kejagung Telah Periksa Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu Terkait Dugaan Korupsi Pajak 20162020
-
Kejagung Telah Periksa Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu Terkait Dugaan Korupsi Pajak 20162020
-
Mendagri Dorong Daerah Kelola Sarpras Olahraga secara Profesional
-
Jalur Medan-Aceh Tamiang Mulai Normal, BNPB Pastikan Jaringan Listrik Bisa Segera Pulih
-
DPR Beri Lampu Hijau: Menteri PU dan Basarnas Silakan Pakai Dana Darurat untuk Bencana Sumatera