- Pelatihan konstruksi menjadi bagian dari upaya pemerintah memperkuat kapasitas santri yang kerap gotong royong ikut membangun gedung ponpes.
- Cak Imin menekankan kalau program itu hanya dapat diikuti oleh santri berusia minimal 18 tahun.
- Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan, pelatihan bagi santri itu bersifat dasar dan akan disertifikasi agar bisa diakui secara profesional
Suara.com - Pemerintah seriuskan program pelatihan konstruksi bagi para santri di pesantren. Menko Pemberdayaan Manusia (PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, pelatihan konstruksi menjadi bagian dari upaya pemerintah memperkuat kapasitas santri yang kerap gotong royong ikut membangun gedung ponpes.
Kendati begitu, Cak Imin menekankan kalau program itu hanya dapat diikuti oleh santri berusia minimal 18 tahun. Ketentuan ini ditetapkan karena pelatihan tersebut akan bersertifikat dan masuk dalam kategori vokasi resmi di bawah Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
"Menteri PU dan jajaran siap melatih menambah skill para santri yang usia minimum 18 tahun untuk menjadi tambahan ilmu pengetahuan dan vokasi," kata Cak Imin dalam Rapat Tingkat Menteri (RTM) di kantor Kemenko PM, Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Selain pelatihan, pemerintah juga akan melanjutkan proses audit terhadap kondisi pesantren, terutama yang berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan belajar akibat masalah keamanan gedung.
Proses audit akan dibarengi dengan pendampingan dan penyempurnaan mekanisme perizinan bangunan pesantren.
Sementara itu, Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan, pelatihan bagi santri itu bersifat dasar dan akan disertifikasi agar bisa diakui secara profesional
"Harapan kami sih semacam vokasi lah ya. Kalau memang mereka nanti ke depan tertarik berada di bidang konstruksi ya monggo saja. Paling engga mereka di awal sudah mendapat pelatihan awal yang bersertifikat makanya kemudian ada minimum usia 18 tahun," tuturnya.
Diketahui sebelumnya, program itu dibuat pemerintah tak lama adanya insiden masjid ponses Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, roboh pada akhir September lalu. Para santri kedapatan kerap ikut membangun masjid tersebut.
Dody sebelumnya juga mengakui kalau banyak pondok pesantren yang menumbuhkan semangat gotong royong dengan turut membangun gedung belajarnya.
Baca Juga: Prabowo Minta Tak Boleh Ada Aset Negara Mangkrak, Fasilitas Pemerintah Harus Dipakai untuk UMKM
"Ini lahir dari keikhlasan. Kami benar-benar tidak ingin semangat budaya itu hilang. Kami justru ingin memperkuatnya dengan pengetahuan. Untuk itu, insya Allah PU akan melatih dan mensertifikasi para santri sebagai tenaga kerja konstruksi. Itu for free," kata Dody di Jakarta beberapa waktu lalu.
Kendati sempat tuai kritikan publik karena dinilai bentuk eksploitasi anak, Dody meyakini kalau program pelatihan konstruksi yang direncanakan tidak akan menimbulkan hal tersebut.
Dia menyampaikan kalau para santri yang masih berusia anak itu bisa membantu lakukan pekerjaan ringan.
"Hanya membantu agar yang kecil-kecil, misalnya yang urusan yang tidak terlalu berat, sekadar ikut bantu nyemen. Yang agak berat itu bisa dikerjakan oleh tenaga alihnya. Saya kok tidak yakin bahwa itu akan menjadi eksploitasi karena dari dulu pesantren itu banyak sekali sifatnya sudah gotong royong," ucapnya.
Berita Terkait
-
Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
-
Trans7 Minta Maaf Usai Dianggap Lecehkan Kiai dan Pesantren: Program Kontroversial Dihentikan!
-
Pesantren Di-framing Buruk, Arie Untung Curiga Ada Hubungannya dengan Gaza
-
Prabowo Minta Tak Boleh Ada Aset Negara Mangkrak, Fasilitas Pemerintah Harus Dipakai untuk UMKM
-
Profil 3 Tokoh Besar NU Lulusan Al Khoziny: MUI Sebut APBN Pantas Buat Ponpes
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
-
Gubernur BI : Tiga Kunci Ini Bisa Bikin Indonesia Meroket di 2026, Apa Saja?
-
Darurat Tengah Malam? Ini Daftar Rumah Sakit & Puskesmas 24 Jam di Palembang
Terkini
-
Diperiksa KPK Kasus BJB, Ridwan Kamil: Saya Senang, Ini Momen Hentikan Persepsi Liar
-
PBB Nobatkan Jakarta Kota Terpadat Dunia, Gubernur Pramono: Itu Salah, Mungkin...
-
KPK Bergerak! Telusuri Jejak 'Uang Panas' Mardani Maming ke PBNU
-
Luhut Buka Suara Soal Asal Usul Izin Bandara Khusus IMIP
-
Bangun Iklim Kompetitif, Kemendagri Gelar Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah 2025
-
Telkom Siapkan Berbagai Program Dukung Digitalisasi Pembelajaran
-
Jelang Reuni 212 Polisi Siapkan Rekayasa Lalin dan Kantong Parkir: Ini Titik-titiknya!
-
KPK Periksa Ridwan Kamil Hari Ini Terkait Dugaan Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
KPK Tak Paham Alasan Presiden Rehabilitasi Terdakwa Korupsi ASDP
-
Waspada Macet! Dishub DKI Bocorkan Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Monas Saat Reuni 212