- Kasus bullying mahasiswa Unud atas kematian Timothy masih menjadi sorotan
- Aksi perundungan itu ikut membuat Prof Zubairi Djoerban terenyuh
- Dia pun menyinggung soal empati dan mati rasa terkait aksi perundungan mahassiwa terhadap mendiang Timothy.
Suara.com - Aksi sejumlah mahasiswa Universitas Udayana (Unud), Bali yang diduga mengolok-olok pasca-tewasnya Timothy Anugerah Saputra kekinian menjadi sorotan publik. Bahkan, mantan Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban ikut terenyuh dengan aksi perundungan alias bullying terhadap mendiang Timothy oleh sejumlah mahasiswa di kampus tersebut.
Lewat cuitan di akun X pribadinya, Pendiri Yayasan Pelita Ilmu (YPI) dan Yayasan Lupus Indonesia (YLI) menyingung soal empati atas aksi perundungan mahasiswa terhadap kematian Timothy. Dia pun merasa rasa empati kekinian sudah menjadi barang langka.
"Apakah empati kini jadi barang langka? Seorang Timothy sudah pergi, tapi masih juga diserang, seolah kematian belum cukup untuk membuat mereka berhenti menghakimi Timothy," tulisnya dikutip pada Sabtu (18/10/2025).
Penemu kasus pertama sekaligus pionir penanganan HIV dan AIDS di Indonesia itu menganggap para mahasiswa yang menjadi pelaku bullying pasca-tewasya Timothy kemungkinan tidak memiliki kepekaan sosial atas hal-hal yang terjadi di sekitarnya.
"Apakah mereka juga biasa menertawakan duka, layaknya hiburan saja di linimasa. Benar-benar sudah mati rasa," ujar Prof Zubair.
Cuitan Prof Zubair Djoerban soal kasus bullying mahasiswa Unud pun turut direspons netizen dengan berbagai komentar. Bahkan, ada netizen yang membongkar dua terduga pelaku bullying terkait kematian Timothy yang diduga berasal dari Fakultas Kedokteran (FK) Unud.
"Ada dokter juga lagi," tulis netizen disertai unggahan dua terduga pelaku bullying terhadap mendiang Timothy.
Selain itu, netizen lainnya menganggap adanya keterlibatan mahasiswa FK Unud juga menjadi tanggung jawab Prof Zubair selaku dokter.
"Yg bundir anak FISIP, yg bully anak FK yg sedang koas. Jangan bilang empati hilang, tapi kemungkinan FK menghapus mata kuliah empati, itu wilayah anda, prof," kritik yang lain.
Baca Juga: Geger Di-bully Mahasiswa Unud usai Meninggal, Sosok Timothy Ternyata Aktivis Kampus!
Diketahui, jagat maya sempat dihebohkan dengan beredarnya tangkapan layar grup chat mahasiswa Unud yang diduga melakukan bullying usai Timothy meninggal dunia. Kabarnya, Timothy diduga bunuh diri dengan melompat dari lantai dua Gedung FISIP Kampus Sudirman, Denpasar, pada Rabu (15/10/2025) lalu.
Setelah grup chat itu beredar luas, muncul video permintaan maaf dari sejumlah mahasiswa usai mengolok-olok usia Timothy meninggal dunia.
Mencuatnya kasus tersebut, pihak Fakultas FISIP Unud telah memberikan sanksi akademik berupa nilai D atau tidak lulus untuk semua mata kuliah semester kepada enam mahasiswa terduga pelaku perundungan.
Tag
Berita Terkait
-
Geger Di-bully Mahasiswa Unud usai Meninggal, Sosok Timothy Ternyata Aktivis Kampus!
-
Heboh Raja Juli Sindir Ijazah Asli di Depan Jokowi, Sammy Notaslimboy: Lempar Punchline tapi Anyep
-
Auto Salfok, Ucapan Selamat Anies ke Ultah Prabowo Bikin Netizen Geleng-geleng: Sentilan Berkelas!
-
Heboh Ekspresi Dheninda Chaerunnisa Diduga Ledek Pendemo, JJ Rizal: Muda Fisiknya tapi Pikiran Jompo
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Siapa Pria Misterius di Samping Ratu Narkoba Dewi Astutik Saat Digerebek di Kamboja?
-
Update Korban Jiwa di Aceh: 249 Orang Meninggal, 660 Ribu Warga Mengungsi
-
Tata Ruang Amburadul Biang Banjir Sumatra, KLH Siap 'Obrak-abrik' Aturan
-
Pemerintah Ungkap Arah Kebijakan 2026, Sektor MICE dan Hilirisasi Jadi Fokus Baru
-
Kang Dedi Siapkan Kereta Kilat Pajajaran, Whoosh Bakal Ditinggalkan?
-
Banjir Sumatra Bawa Kayu Gelondongan, Ketua MPR Muzani: Sepertinya Hasil Tebangan Itu
-
4.000 Siswa Sekolah Rakyat Mau Kuliah, Kemensos Gandeng Diktisaintek Minta Bimbingan
-
Terungkap, Sosok 'Penjahat' di Balik Tema Besar Reuni 212
-
Jalan Buntu Paulus Tannos: Praperadilan Ditolak, KPK Kebut Proses Ekstradisi
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029