-
- Aktivis lingkungan menilai impor wood pellet oleh Jepang dan Korea Selatan memperparah deforestasi dan melanggar prinsip keadilan iklim.
- Investigasi FWI menemukan lebih dari 80% wood pellet berasal dari hutan alam, bukan dari hasil rehabilitasi atau sumber berkelanjutan.
- Gerakan global melalui International Day of Action on Biomass menyerukan penghentian impor biomassa dan mendorong transisi energi yang adil serta benar-benar bersih.
Suara.com - Hutan Indonesia kembali menjadi korban dalam perebutan sumber energi dunia. Ketika negara-negara maju berlomba mencapai target net-zero emission, mereka justru membuka jalan baru bagi bentuk kolonialisme iklim: mengubah hutan tropis menjadi bahan bakar.
Di balik label “energi hijau”, permintaan impor wood pellet atau pelet kayu oleh Jepang dan Korea Selatan justru mempercepat deforestasi dan memperparah krisis iklim di Indonesia.
Dalam lima tahun terakhir, kedua negara tersebut menjadi pembeli utama wood pellet dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Padahal, biomassa ini seringkali berasal dari penebangan hutan alam, bukan hasil rehabilitasi.
Akibatnya, jutaan hektar hutan yang seharusnya menyerap karbon justru menjadi sumber emisi baru.
“Hutan Indonesia bukan bahan bakar kalian, wahai warga Jepang dan Korea.Setop impor wood pellet dari Indonesia dan hentikan pengrusakan hutan di negara Indonesia,” tegas Tsabit Khairul Auni, Koordinator Aksi Forest Watch Indonesia (FWI), dalam aksi damai di depan Kedutaan Besar Jepang, Jakarta (20/10).
Selain merusak lingkungan, praktik impor wood pellet ini juga melanggar prinsip keadilan iklim. Ketika Jepang dan Korea menghitung emisinya nol, negara produsen seperti Indonesia menanggung beban deforestasi dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Investigasi FWI menunjukkan lebih dari 80 persen wood pellet diekspor dari hasil deforestasi hutan alam.
Menjawab situasi tersebut, para aktivis dari berbagai organisasi lingkungan menggelar aksi serentak di depan Kedubes Jepang dan Korea Selatan, bersamaan dengan peringatan International Day of Action on Biomass.
Mereka menuntut agar pemerintah kedua negara menghentikan impor wood pellet dari Indonesia, mencabut subsidi energi berbasis biomassa, serta mendorong transisi energi yang benar-benar bersih dan berkeadilan.
“Kami menuntut agar kedua negara segera menghentikan praktik ini dan beralih pada energi terbarukan yang benar-benar bersih, meninggalkan batu bara dan tidak merusak ekosistem di belahan bumi manapun,” tegas Satrio Manggala dari Biomass Action Network.
Seruan ini menjadi pengingat bahwa tanpa keadilan bagi hutan, transisi energi hanya akan menjadi wajah baru dari eksploitasi global.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
Terkini
-
Tega Banget! Pria di Jagakarsa Maling di Rumah Tetangga, Begini Ending-nya usai Kain Sprei Copot
-
Serahkan Rp13,2 Triliun Uang Sitaan Kasus CPO, Komisi III Dorong Kejagung Buru Aset Koruptor Lain
-
Belajar dari Covid-19, Menkes Tegaskan Keterlibatan TNI Penting Dalam Penanganan Penyakit Menular
-
Survei Poltracking: Isu Ijazah Palsu Jokowi Tak Dipercaya Publik, Upaya Gulingkan Gibran Juga Gagal?
-
Heboh Warung Epy Kusnandar Dipalak Preman, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Mahasiswa Unud Pembully Timothy Minta Maaf, Ekspresi Calista Amore Disorot: Calon Dokter Begini?
-
Jejak Licik Suila Rohill: Perempuan Bekasi Tipu 58 Orang, Raup Duit Miliaran dari Kavling Fiktif
-
Mahfud MD Heran Disuruh KPK Lapor Dugaan Korupsi Whoosh: Aneh, Panggil Saja Saya
-
Nekat Bobol Rumah Tetangga Sendiri, Aksi Pencuri di Jagakarsa Berakhir Nahas Karena Sprei Putus
-
Maling Apes di Jagakarsa: Niat Gasak Harta Tetangga, Malah Jatuh dari Plafon, Endingnya Bonyok