- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengumumkan akan ada penangkapan mafia besar-besaran dalam waktu dekat
- Selain menindak mafia dari luar, Kemenkeu juga sedang melakukan pembersihan internal
- Masyarakat diundang untuk berpartisipasi aktif dengan melaporkan pelanggaran pajak dan bea cukai melalui layanan aduan WhatsApp "Lapor Pak Purbaya"
Suara.com - Sinyal perang terhadap para mafia penyelundup digelorakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Tidak main-main, Purbaya mengungkap bakal ada penangkapan besar-besaran terhadap para pemain kakap yang selama ini merugikan negara dalam waktu dekat.
Pernyataan tegas ini disampaikannya saat berada di Kompleks Istana Kepresidenan pada Senin (20/10), menandakan keseriusan pemerintah dalam memberantas praktik ilegal yang menggerogoti perekonomian negara. Menurutnya, target utama operasi ini adalah para mafia yang terlibat dalam penyelundupan berbagai komoditas, mulai dari tekstil hingga baja.
Purbaya bahkan mengklaim bahwa pemerintah sudah mengantongi daftar nama para pelaku yang menjadi target operasi. Hal ini mengindikasikan bahwa langkah penindakan hukum hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk dieksekusi.
"Tinggal kita pilih saja siapa yang mau diproses. Intinya yang selama ini under invoicing, nyelundupin. Yang paling banyak tekstil, baja segala macam. Sudah ada nama-namanya," katanya.
Meski demikian, saat ditanya mengenai detail kerugian negara yang diakibatkan oleh ulah para mafia tersebut, Purbaya mengaku pihaknya masih dalam proses penghitungan. Potensi pendapatan negara yang bisa diselamatkan atau disita dari para pelaku juga masih dalam tahap kalkulasi.
"Belum tahu. Masih kita hitung," ujarnya singkat.
Langkah tegas ini tidak hanya menyasar para pelaku di luar pemerintahan. Purbaya menegaskan bahwa sapu bersih juga sedang dilakukan di internal Kementerian Keuangan.
Fokus utamanya adalah membersihkan oknum-oknum pegawai "nakal" yang bercokol di Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dua pos yang dianggap paling rawan.
Untuk mendukung gerakan bersih-bersih ini, Purbaya secara resmi meluncurkan nomor aduan WhatsApp bernama "Lapor Pak Purbaya".
Baca Juga: Bea Cukai dan Pajak Bermasalah? Ini Cara Kirim Aduan 'Lapor Pak Purbaya' via WhatsApp
Layanan ini dibuka lebar bagi masyarakat yang ingin melaporkan berbagai permasalahan terkait pajak dan bea cukai, termasuk jika menemukan petugas yang bermain curang.
Masyarakat yang memiliki informasi atau keluhan dapat langsung mengirim pesan ke nomor WhatsApp 0822 4040 6600.
Langkah ini merupakan bagian dari visi besar Purbaya untuk memberantas kebocoran anggaran dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan sehat.
"Arah ke depan. Kita tumbuh lebih cepat. Berantas kebocoran-kebocoran. Saya akan kerjakan di mana? Di Bea Cukai dan Pajak," katanya.
Berita Terkait
-
Pindad Tidak Siap, Menkeu Purbaya Batal Borong Maung untuk Mobil Dinas Menteri Tahun Ini
-
Bea Cukai dan Pajak Bermasalah? Ini Cara Kirim Aduan 'Lapor Pak Purbaya' via WhatsApp
-
Menkeu Purbaya Sudah Kantongi Nama-nama Mafia Tekstil dan Baja
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Menkeu Purbaya Sebut Urusan Perut Tak Pernah Bohong, Buktinya Pak Harto Bisa Bertahan 32 Tahun
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
Terkini
-
Disiram Air Keras Saat Melerai Tawuran, Juru Parkir di Pulogebang Jadi Korban Kebrutalan Remaja
-
KPK Pamerkan Kasus Noel dalam 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Kasus Pembunuhan Kacab Bank: Sambangi Polda Metro Jaya, Keluarga Korban Bawa Bukti Baru
-
Sandra Dewi Keberatan Harta Disita Kejagung, Hasil Keringat Sendiri atau Uang Panas Korupsi Timah?
-
Nasib Eko Patrio dan Uya Kuya di DPR RI Masih Menggantung, Waketum PAN Bilang Begini
-
Polisi Usut Kasus Keracunan Massal di NTB: Siswa Mendadak Muntah hingga Mual usai Santap MBG
-
Prabowo di Depan Tumpukan Uang Rp13 Triliun: Renovasi 8.000 Sekolah, Jangan Zalimi Rakyat Kecil
-
Mantan Kapolres Ngada Fajar Widyadharma Hadapi Vonis, DPR Desak Hukuman Maksimal
-
Dorong Investasi Hijau, Menteri LH Siap Cabut Sanksi Ekowisata di Puncak Bogor
-
Roy Suryo Tuding KPU Otak Konspirasi Jahat, Siapkan 'Karpet Merah' Loloskan Gibran