News / Internasional
Selasa, 21 Oktober 2025 | 19:10 WIB
Donald Trump [Arsip Kedutaan Besar AS di Italia]
Baca 10 detik
  • Presiden AS Donald Trump menyatakan optimisme tinggi bahwa ia akan mencapai "kesepakatan dagang yang sangat kuat" dengan Presiden China Xi Jinping.
  • Trump menekankan kesepakatan itu akan menguntungkan kedua negara, meskipun sebelumnya ia mengancam menaikkan tarif hingga 155% jika negosiasi gagal.
  • Trump memperkirakan pertemuan dengan Xi akan menghasilkan kesepakatan yang "fantastis"

Suara.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (20/10/2025) menyatakan keyakinan tinggi bahwa Washington akan berhasil mencapai kesepakatan dagang yang "sangat kuat" dengan Beijing.

Kesepakatan ini diharapkan dapat dicapai saat ia bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan dalam beberapa minggu mendatang.

Pernyataan optimis tersebut disampaikan Trump saat bertemu dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Gedung Putih.

Trump memperkirakan pertemuan dengan Xi akan menghasilkan kesepakatan yang "fantastis" yang akan memuaskan kedua belah pihak dan menguntungkan dunia internasional.

"Saat kami meninggalkan Korea Selatan, mungkin saya bisa salah, tapi saya pikir kami akan mencapai kesepakatan dagang yang sangat kuat," kata Trump, dikutip dari OANA via Antara.

"Kedua pihak akan puas."

Pertemuan di Tengah Ketegangan Tarif

Pertemuan antara kedua pemimpin itu diperkirakan akan berlangsung di Korea Selatan, bersamaan dengan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Gyeongju pada 31 Oktober hingga 1 November 2025.

Trump diperkirakan akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Korea Selatan pada 29–30 Oktober.

Baca Juga: Dari Prabowo dan Trump, Menilik Makna Pose Jempol Tak Sekadar Gaya Bapak-Bapak?

Optimisme Trump muncul di tengah ketegangan dagang yang terus meningkat, menyusul langkah Beijing yang memperketat pengendalian ekspor atas logam tanah jarang—komponen vital dalam produksi peralatan militer dan komersial.

Sebelumnya, Trump sempat mengancam akan membatalkan pertemuan tersebut dan mengecam kebijakan perdagangan China yang disebutnya "sikap sangat agresif."

Ia bahkan mengumumkan rencana penerapan tarif tambahan sebesar 100 persen terhadap barang China mulai 1 November, diiringi pemberlakuan pengendalian ekspor atas seluruh perangkat lunak penting.

Trump menegaskan bahwa jika kesepakatan gagal dicapai, tarif AS terhadap China dapat meningkat drastis.

"China saat ini membayar tarif 55 persen, dan bisa naik hingga 155 persen pada 1 November jika tidak ada kesepakatan," ancamnya.

Hubungan Personal dan Isu Taiwan

Load More