News / Nasional
Rabu, 22 Oktober 2025 | 18:27 WIB
Anaknya jadi korban bullying sekolah malah memberhentikannya (Instagram)
Baca 10 detik
  • Gina Dwi Sartika (16) dikeluarkan dari SMP Negeri 13 Bandar Lampung setelah menjadi korban perundungan karena kemiskinan keluarganya.

  • Pihak sekolah memilih memulangkan Gina dengan alasan menjaga ketertiban, alih-alih menindak para pelaku perundungan.

  • Kini Gina membantu ibunya yang bekerja sebagai pemulung sambil berharap suatu hari bisa kembali bersekolah.

Seragam sekolahnya telah lama tergantung rapi, menjadi saksi bisu atas cita-citanya yang terenggut.

Video tersebut juga menyingkap betapa beratnya perjuangan hidup keluarga ini. Dengan isak tangis yang tak terbendung, Misna mengaku seringkali kesulitan untuk sekadar makan.

"Makan saja susah, kadang dua tiga hari nggak makan," lirihnya.

Penghasilan sebagai pemulung yang tak seberapa, sekitar Rp600 ribu sebulan, harus dibagi untuk sewa rumah Rp300 ribu dan kebutuhan hidup enam orang anak.

Kesulitan ekonomi diperparah dengan kendala administrasi. Ia tak bisa menyekolahkan anak bungsunya karena terhambat pembuatan akta kelahiran yang mensyaratkan buku nikah.

"Ini bukan tangis bohongan, Pak. Ini tangis beneran. Saya masyarakat, makan saja susah," jeritnya dalam keputusasaan.

Di tengah himpitan kemiskinan dan ketidakadilan, Gina masih menyimpan harapan.

Ia mengaku masih ingin kembali ke sekolah jika ada kesempatan. Namun untuk saat ini, ia hanya bisa pasrah, menelan pahitnya kenyataan bahwa menjadi miskin seolah sebuah kesalahan yang membuatnya tak layak mendapatkan pendidikan dan perlindungan.

Baca Juga: Badru Si Bocah Istimewa Diejek Suporter Bola, Sang Ibu Menangis: Tak Ada Anak yang Mau Lahir Cacat

Load More