- DPP Partai Golkar akan memanggil pihak-pihak yang melaporkan dugaan ujaran kebencian terhadap Ketum Bahlil Lahadalia ke polisi
- Sekjen Golkar Muhammad Sarmuji menegaskan bahwa laporan tersebut dibuat tanpa arahan atau izin dari partai
- Laporan polisi dibuat oleh kelompok relawan seperti PILAR 08 karena menemukan adanya dugaan serangan buzzer yang masif dan terstruktur untuk menyudutkan Bahlil
Suara.com - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar mengambil sikap tegas terkait laporan polisi atas dugaan ujaran kebencian yang menyasar Ketua Umum Bahlil Lahadalia. Partai berlambang beringin itu akan memanggil para pelapor untuk dimintai keterangan, lantaran laporan tersebut dibuat tanpa ada arahan atau izin dari pimpinan partai.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, menegaskan bahwa inisiatif pelaporan yang dilakukan sejumlah kelompok relawan adalah gerakan tanpa komando. Ia mengaku DPP ingin mengetahui motif sebenarnya di balik langkah hukum yang diambil secara sepihak tersebut.
“Kami tidak tahu (alasan membuat laporan polisi). Anak-anak muda ini tidak konfirmasi, tidak mengajukan izin,” katanya, Kamis (23/10).
Sarmuji, yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI, menyatakan akan membuka ruang diskusi dengan para pelapor yang bergerak atas inisiatif sendiri itu. Ia memastikan bahwa tidak ada instruksi apapun dari DPP Golkar untuk membawa masalah ini ke ranah kepolisian.
“Saya jamin tidak, tidak ada (arahan),” ujarnya sebagaimana dilansir kantor berita Antara.
Meski demikian, Sarmuji juga mengingatkan bahwa semua pihak memiliki kewajiban untuk menjaga ruang publik agar terhindar dari fitnah, rasisme, hoaks, hingga framing jahat yang dapat merusak iklim demokrasi.
Sebelumnya, sejumlah kelompok, termasuk organisasi sukarelawan PILAR 08, mendatangi Bareskrim Polri pada Senin (20/10) untuk melaporkan beberapa akun media sosial.
Laporan ini terkait dugaan penyebaran ujaran kebencian yang masif terhadap Bahlil Lahadalia, yang diketahui merupakan Ketua Dewan Pembina Pilar 08.
Ketua Umum PILAR 08, Kanisius Karyadi, mengungkapkan alasan di balik pelaporan tersebut. Menurutnya, ditemukan pola serangan buzzer yang terstruktur dan menyebarkan konten berisi informasi palsu untuk mendiskreditkan Bahlil.
Baca Juga: Idrus Marham: Pemerintahan Prabowo Lakukan Penataan Mendasar, Golkar Terdepan Mendukung
“Tindakan Terlapor menghasut masyarakat supaya membenci Pak Bahlil Lahadalia. Terlihat jelas peningkatan serangan verbal,” katanya.
Berita Terkait
-
Idrus Marham: Pemerintahan Prabowo Lakukan Penataan Mendasar, Golkar Terdepan Mendukung
-
Meme Bahlil Makin Menjadi-jadi Usai Diancam UU ITE, Underbow Golkar Polisikan Sejumlah Akun Medsos
-
Rasio Elektrifikasi Nasional Capai 99,1Persen: Pulau Terluar dan Pedalaman Masih Sulit Dijangkau!
-
Meme Bahlil Dilaporkan, Warganet: Siap-Siap Satu Indonesia Masuk Penjara
-
Bahlil Ungkap Progres Program Hilirisasi Minerba dan Energi
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?