-
Pemerintah memperluas akses listrik ke daerah terpencil melalui program Lisdes dan BPBL.
-
Tantangan terbesar adalah menjangkau wilayah pulau terluar dan pedalaman.
-
Target rasio elektrifikasi 100% pada 2030 didorong lewat energi terbarukan
Suara.com - Program Listrik Desa (Lisdes) dan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) menjadi upaya pemerintah untuk memperluas akses energi bagi seluruh masyarakat, khususnya yang bertempat tinggal di daerah terpencil.
Sejumlah tantangan pun dihadapi program ini, di antaranya kawasan yang berada di pulau terluar dan pedalaman.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut, kementeriannya telah memperluas program Lisdes hingga 10.068 lokasi untuk menjangkau sekitar 1,2 juta calon pelanggan baru.
Bersamaan dengan itu, realisasi BPBL dari Januari hingga September 2025 telah menjangkau 135.482 rumah tangga dari target 215.000.
"Melalui program ini pemerintah berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, sekaligus mempercepat pemerataan energi, sebagai bagian dari keadilan dan kemandirian nasional," kata Bahlil lewat keterangannya yang dikutip Suara.com pada Rabu (22/10/2025).
Bahlil mengakui bahwa pemerataan energi listrik bukan tanpa tantangan.
Disebutnya rasio elektrifikasi nasional saat ini telah mencapai 99,1 persen.
"Sisanya adalah yang paling sulit untuk dijangkau karena rumah tangganya tersebar di berbagai pulau terluar dan pedalaman," tuturnya.
Untuk menghadapi tantangan itu, Kementerian ESDM mengakalinya dengan tengah menggagas proyek energi baru dan terbarukan (EBT), beberapa diantaranya, kata Bahlil, telah diresmikan.
Baca Juga: Setahun Berdampak: Listrik Hadir di Pelosok, Warga Merasakan Terangnya Perhatian Negara
"Perubahan arah kebijakan juga mencakup transformasi menuju energi yang bersih dan berkelanjutan. Pemerintah sudah meresmikan puluhan pembangkit energi terbarukan, mempercepat proyek PLTS berkapasitas 100 gigawatt, dan melibatkan koperasi desa dalam transisi energi," jelas Bahlil.
"Ekonomi dan ekologi tidak harus dipertentangkan. Keduanya bersinergi menciptakan fondasi pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan merata," lanjutnya.
Bahlil pun menargetkan rasio elektrifikasi 100 persen harus tercapai pada 2030.
Setiap rumah di Indonesia, tegasnya, harus sudah dimasuki listrik.
"Setelah 80 tahun merdeka, tidak selayaknya ada warga yang masih mengalami gelap gulita,” tuturnya.
Tag
Berita Terkait
-
Bahlil Beri Sindiran Menohok ke SPBU Swasta: Monggo Cari Negara Lain!
-
Warga Ujung Negeri Tak Lagi Hidup dalam Gelap, Listrik Datang Bawa Harapan
-
Perpres Sampah jadi Energi Diterbitkan, Bahlil Ajak Danantara Koordinasi
-
Satu Tahun Prabowo-Gibran Dinilai Gagal Penuhi Ekspektasi
-
Bahlil Ungkap Potensi Sumur Rakyat: Ada di Belakang Rumah Warga
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Kacang Mete Indonesia Sukses Jadi Camilan Penerbangan Internasional
-
Target Inflasi 2,5 Persen, Ini Kata Gubernur Bank Indonesia
-
Sepak Terjang dan Bisnis Dedi Handoko
-
Sahamnya Terbang 500 Persen, Laba Bersih Emiten Grup Salim DCII Tumbuh 83,4 Persen
-
Legalisasi Sumur Rakyat Dinilai Berpotensi Tutup Kebocoran Pajak Rp 7,02 Triliun
-
Modal Asing Kabur Rp87 Triliun Bikin Rupiah Meriang, Bos BI Buka Suara
-
Ditahannya BI Rate Jadi Pendorong IHSG Merosot 1 Persen Hari Ini
-
Purbaya Siapkan Rp 20 Triliun untuk Pemutihan BPJS Kesehatan, Sarankan Pakai Teknologi AI
-
Penyaluran Dana Rp200 Triliun Bikin Bank Himbara Kewalahan
-
Obat Kuat BI Ampuh, Rupiah 'Comeback' Setelah Sempat Tertekan