- Satpol PP menindak PKL di sekitar Danau Sunter gegara suara musik.
- Penindakan itu setelah warga mengeluh suara musik yang dinyalakan para pedagang hingga dini hari
- Imbas laporan itu, belasan speaker milik pedagang akhirnya diangkut Satpol PP.
Suara.com - Para pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Danau Sunter, Jakarta Utara yang berjualan dengan menggunakan pengeras suara alias speaker menjadi sasaran petugas Satpol PP. Penertiban itu karena speaker yang dinyalakan pedagang saat berjualan dianggap mengganggu warga sekitar.
Penindakan itu dilakukan setelah petugas Satpol PP menerima keluhan penghuni Apartemen Green Lake Sunter dan warga Perumahan Opulance. Keluhan itu karena warga sekitar terganggu dengan ulah para PKL yang kerap menyetel musik dari malam hingga dini hari.
“Kegiatan penertiban itu dilakukan sebagai penegakan Perda (Peraturan Daerah) Nomor 8 Tahun 2007 juga tindak lanjut pengaduan masyarakat tentang adanya aktifitas kebisingan di lokasi tersebut,” kata Kepala Satpol PP Kecamatan Tanjung Priok Evita Wahyu Pancawati di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, para PKL itu berjualan sambil membawa speaker aktif untuk berkaraoke hingga larut malam sehingga mengganggu masyarakat.
Dia mengatakan PKL yang ditertibkan, yaitu pedagang yang membawa speaker aktif karena pihaknya mendapatkan pengaduan masyarakat tentang kebisingan tersebut melalui aplikasi Jaki.
Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, kata dia, mengatur perilaku masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.
“Termasuk larangan membuat kebisingan yang mengganggu ketertiban umum," ujar Evita.
Dalam penertiban itu, pihaknya mengamankan speaker aktif beserta berikut mic dari sejumlah PKL. Sempat terjadi tarik menarik saat petugas ingin mengamankan speaker tersebut.
"Kami mengamankan ada 19 speaker aktif dan empat unit mic dalam razia kali ini,” ucap Evita.
Baca Juga: Ledek Kubu Roy Suryo Cs? Pentolan ProJo usai Jokowi Pamer Ijazah: Tanya Mas Roy Sajalah
Seluruh speaker dan mic itu, sambung dia, telah dibawa ke Gudang Induk Satpol-PP di Cakung.
“Bila pelanggar mau ambil, silakan membuat surat ke kelurahan dan Satpol PP Kota," ungkap Evita.
Berita Terkait
-
Ledek Kubu Roy Suryo Cs? Pentolan ProJo usai Jokowi Pamer Ijazah: Tanya Mas Roy Sajalah
-
Siswa Sekolah Rakyat Diam-diam Surati Prabowo, Seskab Teddy Bongkar Isi Suratnya!
-
Ganti Dana Otsus, Walkot Sabang Usul Legalkan Ganja di Aceh: Kalau di Sini Dijual Pasti Laku Keras
-
Ajak Bakar Mabes Polri, TikTokers Laras Faizati Curhat Lewat Surat di Penjara, Begini Isinya!
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
Terkini
-
Sidang Perkara Tata Kelola Minyak, Kerry Riza Bantah Intervensi Penyewaan Kapal Oleh Pertamina
-
Kurangi Risiko Bencana Hidrometeorologi, KLH Dukung Penanaman Pohon di Hulu Puncak
-
Penasihat DWP Kemendagri Tri Tito Karnavian Tegaskan Kualitas Manusia Indonesia: Mulai dari Keluarga
-
Trotoar 'Maut' di Tugu Yogyakarta, Pedestrian Jogja Belum Ramah Difabel
-
Menunjuk Hidung Menteri di Balik Bencana Sumatra, Siapa Paling Bertanggung Jawab?
-
Tambang Disebut Jadi Biang Kerok Gaduh PBNU, Begini Kata Gus Yahya?
-
Pemprov DKI Tanggung Seluruh Biaya Pemakaman Korban Kebakaran Maut Kemayoran
-
Cerita Hasto Pernah Tolak Tawaran Jadi Menteri: Takut Nggak Tahan Godaan
-
Amnesty International Beberkan 36 Video Kekerasan Polisi di Demo Agustus Lalu
-
Anggap Islah Jalan Satu-satunya Selesaikan Konflik PBNU, Gus Yahya Ngaku Sudah Kontak Rais Aam