News / Internasional
Senin, 27 Oktober 2025 | 08:22 WIB
Presiden Prabowo Subianto (Tim Media Presiden Prabowo)
Baca 10 detik
  • Presiden Prabowo Subianto mendorong ASEAN untuk mempertimbangkan pengiriman tim pengamat ke Myanmar guna memastikan transparansi dan akuntabilitas Pemilu Desember 2025.
  • Ia menegaskan pentingnya menjadikan konsensus lima poin sebagai dasar utama menuju perdamaian di negara tersebut.
  • Selain Myanmar, Prabowo juga menyoroti ketegangan antara Thailand dan Kamboja, menyerukan semangat dialog dan persaudaraan di antara negara anggota ASEAN.

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto mengatakan ASEAN dapat mempertimbangkan untuk mengirimkan tim pengamat ke Myanmar dengan tujuan membantu memastikan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan Pemilu di negara tersebut.

Saran tersebut disampaikan Prabowo dalam pernyataannya pada sesi retret Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN yang digelar pada Minggu, 26 Oktober 2025 di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia.

Kepala negara menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong langkah-langkah nyata ASEAN dalam menyelesaikan berbagai krisis di kawasan, termasuk situasi di Myanmar.

“Krisis di sekitar kita terus menguji tekad kita, di kawasan kita, dan di antara sahabat-sahabat kita. Situasi di Myanmar masih menjadi keprihatinan yang mendalam. Kami mencermati perkembangan terkini, termasuk rencana penyelenggaraan pemilu pada Desember 2025,” kata Prabowo, dikutip melalui keterangan resmi, Senin (27/10/2025).

Prabowo mendorong ASEAN untuk memastikan prinsip-prinsip demokrasi dan transparansi dijunjung tinggi di Myanmar.

Ia menyarankan agar ASEAN mempertimbangkan pengiriman tim pengamat untuk membantu menjamin akuntabilitas dalam pelaksanaan pemilu mendatang.

“Utusan Khusus Ketua ASEAN dapat terus melibatkan semua pemangku kepentingan terkait, dan pada waktu yang tepat, ASEAN dapat mempertimbangkan untuk mengirimkan tim pengamat guna membantu memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses demokrasi,” kata Prabowo.

Prabowo turut menyoroti implementasi konsensus lima poin yang terbatas meski telah disepakati hampir 5 tahun lalu. Menjelang Pemilu di Myanmar, Prabowo menekankan pentingnya agar konsensus lima poin tetap menjadi acuan utama dalam upaya perdamaian dan stabilitas di Myanmar.

“Kita harus terus menyerukan gencatan senjata untuk menciptakan ruang yang diperlukan bagi dialog yang bermakna. Indonesia siap mendukung Ketua ASEAN dalam melibatkan semua pihak menuju proses yang benar-benar inklusif,” kata Prabowo.

Baca Juga: RESMI! Timor Leste Gabung ASEAN, Prabowo dan Pemimpin Asia Tenggara Teken Deklarasi

Prabowo sekaligus menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan antara Thailand dan Kamboja. Menurutnya, perbedaan yang tidak segera diredakan dapat mengganggu dan berisiko terhadap perdamaian di kawasan ASEAN.

“Saya mengapresiasi kepemimpinan Perdana Menteri Anwar dalam memfasilitasi dialog dan gencatan senjata. Kami mendesak kedua belah pihak untuk menyelesaikan perbedaan mereka dengan semangat ASEAN, sebagai satu keluarga,” kata Prabowo.

Load More