-
Sidang Khariq Anhar diwarnai aksi saling dorong aparat dan pendukung.
-
Kericuhan dipicu upaya polisi merebut poster dukungan yang dibawa massa.
-
Di dalam sidang, hakim akhirnya menolak gugatan praperadilan Khariq Anhar.
Suara.com - Ketegangan mewarnai Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menjelang sidang putusan praperadilan aktivis Khariq Anhar.
Aksi saling dorong antara aparat kepolisian dan puluhan anggota masyarakat sipil tak terhindarkan saat petugas berusaha merebut alat peraga berupa poster yang dibawa massa.
Insiden ini terjadi pada Senin (27/10/2025), ketika massa menggelar aksi solidaritas untuk memberikan dukungan moril kepada Khariq, yang ditangkap imbas gelombang demonstrasi akhir Agustus lalu.
“Woii yang benar aja dong,” teriak salah seorang anggota masyarakat sipil yang tidak terima posternya direbut paksa oleh petugas.
Kericuhan ini menjadi pemandangan kontras dari proses hukum yang berlangsung di dalam ruang sidang.
Di dalam, nasib Khariq ditentukan oleh Hakim Tunggal Sulistyo Muhamad Dwi Putro yang pada akhirnya menolak seluruh gugatan praperadilan yang diajukan.
Khariq sebelumnya menggugat keabsahan status tersangkanya dalam kasus dugaan penghasutan.
"Mengadili, satu, menolak permohonan praperadilan Pemohon untuk seluruhnya," ucap hakim dalam putusannya.
Hakim menilai penetapan tersangka dan penyitaan yang dilakukan oleh penyidik Polda Metro Jaya telah sesuai prosedur.
Baca Juga: Sidang Praperadilan Delpedro Marhaen: Hakim Tunda Putusan Hingga Pukul 2 Siang
Dengan demikian, status tersangka Khariq Anhar kini dinyatakan sah secara hukum.
"Membebankan biaya perkara kepada Pemohon sejumlah nihil," ujar hakim.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menetapkan 4 tersangka sebagai dalang penghasutan dan kericuhan aksi unjuk rasa Agustus 2025.
Keempat tersangka yakni Direktur Eksekutif Lokataru Delpedro Marhaen, kemudian aktivis Khariq Anwar, Muzaffar Salim, dan Syahdan Husein.
Tak terima dengan ditetapkannya sebagai tersangka, Delpedro cs melakukan perlawanan dengan mengajukan gugatan praperadilan di PN Jakarta Selatan.
Pada petitumnya, Delpedro Cs meminta hakim yang mengadili mengabulkan permohonan gugatan praperadilannya dan membebaskan dirinya dari tahanan Polda Metro Jaya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Tragedi Pohon Tumbang di Pondok Indah: Pemprov Gercep Siapkan Penyangga dan Pemangkasan
-
Dua Pria Ditangkap Terkait Pencurian Permata Berharga di Museum Louvre
-
Mengenang Johnson Panjaitan: Kritik Keras untuk Polri dan Ingatkan 'Potong Kepalanya'
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan
-
Prabowo Tak Happy, Mendagri Setrap Pejabat Bojonegoro Gegara Realisasi Belanja Rendah: Jangan Bohong
-
Mulai Dibahas Hari Ini, DPR Berharap Biaya Haji 2026 Turun Lagi Tanpa Mengurangi Kualitas
-
Jatinegara Berdarah: Pria Nekat Tebas Leher Kenalan Gara-Gara Sabu, Ini Motifnya!