- Komisi X DPR RI mengusulkan agar wacana pengajaran bahasa Portugis di sekolah diujicobakan terlebih dahulu di NTT karena alasan kedekatan historis dan geografis
- DPR mendukung pengayaan bahasa asing siswa, namun meminta pemerintah melakukan kajian mendalam mengenai manfaat strategis dan dampak pada kurikulum yang sudah padat
- Wacana ini bermula dari pernyataan Presiden Prabowo Subianto saat bertemu Presiden Brazil, sebagai langkah untuk mempererat hubungan diplomatik kedua negara
Suara.com - Wacana Presiden Prabowo Subianto untuk memasukkan bahasa Portugis ke dalam kurikulum sekolah nasional mendapat respons cepat dari parlemen.
Komisi X DPR RI, melalui ketuanya, Hetifah Sjaifudian, memberikan lampu hijau namun dengan syarat krusial: program tersebut harus diujicobakan terlebih dahulu di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Usulan ini bukan tanpa alasan. Hetifah menyoroti bahwa NTT memiliki kedekatan historis dan interaksi sosial-budaya yang kental dengan negara-negara berbahasa Portugis.
Selain itu, posisi geografisnya yang berbatasan langsung dengan Timor Leste, negara yang juga menggunakan bahasa Portugis, menjadi nilai tambah yang strategis.
"Pendekatan kontekstual ini akan memungkinkan proses pembelajaran menjadi lebih relevan, efektif, dan memberi manfaat nyata bagi peserta didik serta masyarakat setempat," kata Hetifah saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (27/10/2025).
Meski menyambut baik upaya pemerintah untuk memperkaya kompetensi bahasa asing siswa, Komisi X menegaskan bahwa kebijakan ini tidak boleh gegabah.
Menurut Hetifah, pemerintah perlu memastikan bahwa pengajaran bahasa Portugis memiliki landasan yang kuat dan jelas.
"Pemerintah perlu memastikan bahwa pengajaran bahasa Portugis, seperti juga bahasa asing lainnya memiliki dasar yang jelas, baik dari segi manfaat strategis, hubungan diplomatik, maupun relevansinya dengan kebutuhan masa depan siswa," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mendorong Kementerian Pendidikan untuk segera melakukan kajian mendalam terkait potensi kerja sama dengan negara-negara Lusophone (berbahasa Portugis) seperti Brasil, Portugal, dan Timor Leste.
Baca Juga: Prabowo Ajukan Wacana Pengajaran Bahasa Portugis di Sekolah, Begini Respon DPR
Kajian ini diharapkan bisa menjadi model pengembangan bahasa asing yang adaptif dengan karakter dan kebutuhan unik setiap daerah.
Namun, di tengah antusiasme tersebut, Hetifah juga mengingatkan pemerintah untuk tidak menutup mata terhadap dampak implementasinya pada kurikulum yang sudah dianggap padat.
Ia khawatir penambahan mata pelajaran baru akan membebani siswa jika tidak direncanakan dengan matang.
"Prinsipnya, kami mendukung kebijakan pendidikan yang memperkuat daya saing global pelajar Indonesia, selama dilakukan dengan perencanaan matang dan tetap menjaga prioritas bahasa Indonesia serta bahasa daerah sebagai identitas bangsa," katanya.
Wacana ini pertama kali dilontarkan oleh Presiden Prabowo Subianto saat pertemuan bilateral dengan Presiden Brazil, Luiz Inácio Lula da Silva, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (23/10).
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo secara tegas menyatakan niatnya untuk mendekatkan hubungan kedua negara melalui jalur pendidikan bahasa.
Berita Terkait
-
Prabowo Ajukan Wacana Pengajaran Bahasa Portugis di Sekolah, Begini Respon DPR
-
Negara Mana Saja yang Pakai Bahasa Portugis? Indonesia Mau Masukkan Sebagai Mapel Sekolah
-
Indonesia Siap Tambah Bahasa Portugis ke Kurikulum, Ini Alasan Strategisnya
-
Apa Urgensi Bahasa Portugis Masuk Kurikulum Sekolah? Begini Sejarah Relasi Indonesia dan Brasil
-
Prabowo Minta Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah, Sulit Mana Dibandingkan Inggris?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Geger Grup WA 'Mas Menteri', Pengacara Nadiem Bantah Atur Proyek Chromebook
-
Sudah Diizinkan Hakim untuk Pindah, Jaksa Agung Ngotot Minta Anak Riza Chalid 'Dikembalikan'!
-
Jakarta Punya 111 Stasiun Aktif Jaga Lingkungan, Warga Akui Pentingnya Data Valid Kualitas Udara
-
Sambangi KPK, Pelapor Ketua Bawaslu Serahkan Bukti Dugaan Korupsi Proyek Renovasi Gedung
-
Bikin Merinding, Video Viral Penyelamatan Pria yang Celananya Dimasuki Ular Kobra
-
Umrah Mandiri Jadi Sorotan, Wamenhaj: Itu Keniscayaan Karena Arab Saudi Sudah Buka Gerbang Lebar
-
Penumpang Asal Medan Tewas di Kursi Tunggu Bandara Soetta, Benarkah 'Death on Arrival' Penyebabnya?
-
Tragedi Pohon Tumbang di Pondok Indah: Pemprov Gercep Siapkan Penyangga dan Pemangkasan
-
Ricuh di PN Jaksel: Polisi dan Pendukung Aktivis Khariq Anhar Saling Dorong Rebut Poster
-
Dua Pria Ditangkap Terkait Pencurian Permata Berharga di Museum Louvre