News / Nasional
Rabu, 29 Oktober 2025 | 18:08 WIB
Ketum Projo, Budi Arie Setiadi
Baca 10 detik
  • Di tengah isu korupsi, Projo menekankan bahwa Whoosh adalah proyek "hijau" yang berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dengan memindahkan pengguna kendaraan pribadi ke transportasi massal
  • Proyek ini diklaim tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga menciptakan manfaat sosial melalui pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah yang dilintasi jalur kereta cepat
  • Projo mendorong perpanjangan rute Whoosh hingga Surabaya dengan target ambisius untuk melipatgandakan pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa hingga tiga kali lipat

Suara.com - Di tengah panasnya isu pemeriksaan dugaan korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, justru menyoroti sisi lain dari proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh.

Ia menegaskan bahwa proyek strategis ini lebih dari sekadar mesin pencari keuntungan, melainkan sebuah lompatan peradaban yang membawa manfaat besar bagi lingkungan dan sosial.

Sembari menyatakan pihaknya menghormati penuh proses hukum yang berjalan, Budi Arie menekankan bahwa narasi publik tidak boleh hanya terpaku pada potensi masalah hukum, tetapi juga harus melihat dampak positif jangka panjang yang dihasilkan.

“Bahwa ada problematika di dalam pengadaan atau pelaksanaan project itu, silakan saja aparat penegak hukum mengambil langkah-langkah kalau ditemukan adanya pelanggaran hukum,” kata Budi Arie di Kantor DPP Projo, Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).

Menurut Budi, Whoosh adalah sebuah transformasi fundamental dalam transportasi publik Indonesia.

Ia memandangnya sebagai program strategis yang akan mengubah wajah mobilitas dan konektivitas bangsa untuk dekade-dekade mendatang.

“Whoosh itu adalah program strategis yang memang membawa perubahan yang sangat luar biasa bagi bangsa. Ini transformasi, ini lompatan, ini percepatan. Karena program Whoosh itu betul-betul menjadi program yang strategis untuk jangka panjang,” ujarnya.

Lebih jauh, Budi Arie membeberkan bahwa orientasi proyek ini tidak semata-mata mengejar profitabilitas.

Manfaat sosial dan lingkungan, menurutnya, menjadi nilai utama yang seringkali terlupakan.

Baca Juga: Ekonom Sebut Danantara 'Duitnya Mepet', Negara Siap-siap Menalangi Utang Whoosh

Ia menunjuk dua dampak konkret, yakni berkurangnya emisi karbon berkat peralihan dari kendaraan pribadi dan tumbuhnya pusat-pusat ekonomi baru di sepanjang jalur kereta.

“Kita yakin bahwa program ini tidak hanya mengejar profit, tetapi juga benefit. Coba lihat nilainya, gas emisi berkurang karbon, terus kemanfaatan sosialnya, pertumbuhan di sekitar wilayah Whoosh,” tutur Budi.

Visi besar di balik proyek ini pun tak berhenti di Bandung. Projo mendorong agar jalur kereta cepat ini diperluas hingga ke Surabaya.

Ambisinya adalah menjadikan koridor ini sebagai tulang punggung ekonomi Pulau Jawa yang mampu melipatgandakan pertumbuhan hingga tiga kali lipat.

“Kita justru mengharapkan program kereta cepat ini bukan sekadar Jakarta–Bandung, tapi Jakarta–Surabaya. Dilanjutkan sehingga pertumbuhan ekonomi ini bisa, karena bisa mengungkit ekonomi Jawa tiga kali lipat,” imbuhnya.

Budi mengakui bahwa setiap proyek raksasa pasti akan menuai pro dan kontra. Namun, ia kembali menegaskan komitmennya untuk mempersilakan penegak hukum bekerja secara independen jika memang ditemukan indikasi pelanggaran.

Load More