- Bos Mata Elang, Hendra Lie (72), divonis 10 bulan penjara dan denda Rp200 juta karena terbukti mencemarkan nama baik pengusaha Fredie Tan melalui konten podcast di YouTube
- Hendra Lie menuduh Fredie Tan sebagai "pengusaha hitam" dan koruptor, namun gagal membuktikan semua tuduhannya di pengadilan
- Kasus ini dilatarbelakangi oleh pemutusan kontrak sewa Hendra Lie di gedung milik Fredie Tan karena terbukti melakukan wanprestasi
Suara.com - Panggung hukum bagi Hendra Lie (72), bos PT Mata Elang Production (MEIS), akhirnya ditutup dengan ketukan palu hakim. Ia divonis 10 bulan penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara atas kasus pencemaran nama baik yang dilakukannya melalui sebuah podcast di YouTube.
Hakim Ketua Yusti Cinianus Radja, dalam putusannya yang dibacakan pada Kamis, menyatakan Hendra Lie terbukti bersalah secara meyakinkan.
“Menyatakan terdakwa Hendra Lie terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana turut serta membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan atau dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik dalam dakwaan alternatif kedua,” kata Hakim Ketua Yusti Cinianus Radja di Jakarta, Kamis (31/10/2025).
Tak hanya kurungan badan, Hendra Lie juga diwajibkan membayar denda sebesar Rp200 juta. Jika denda tersebut tak kunjung dibayar, ia harus siap mendekam di penjara satu bulan lebih lama. Vonis ini sejatinya lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang sebelumnya meminta Hendra Lie dihukum satu tahun penjara.
Melansir kantor berita Antara, kasus ini bermula dari dua episode podcast di kanal YouTube "Kanal Anak Bangsa" yang tayang pada 20 November 2022 dan 8 Maret 2023. Dalam tayangan yang menjadi viral itu, Hendra Lie, yang berperan sebagai narasumber, bersama host Rudi S Kamri, melontarkan tuduhan-tuduhan serius yang menyerang kehormatan seorang pengusaha bernama Fredie Tan.
Majelis hakim menilai konten podcast tersebut berisi fitnah dan hoaks. “Kedua terdakwa sepakat secara bersama-sama membuat dan merekam tayangan podcast Youtube, lalu mengunggah sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 20 November 2022 dan 8 Maret 2023, hingga tayangan itu dapat diakses publik dan menjadi viral," papar majelis hakim.
Hendra Lie secara terang-terangan menuduh Fredie Tan sebagai "pengusaha hitam", melakukan korupsi yang merugikan negara, bahkan menyebut korban pernah dicekal dan ditetapkan sebagai tersangka. Namun, saat diminta membuktikan ucapannya di persidangan, Hendra Lie gagal total menunjukkan bukti-bukti konkret.
Perbuatannya dinilai melanggar Pasal 45 ayat (3) Jo Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang ITE. Kuasa hukum korban, Suriyanto, menyambut baik putusan hakim dan menegaskan bahwa keadilan telah ditegakkan.
“Hal ini membuktikan bahwa semua perkataan terdakwa semuanya adalah fitnah yang sangat keji, yang tak lain hanya bertujuan untuk membunuh karakter klien kami di mata masyarakat,” ungkap Suriyanto. Ia juga memperingatkan Hendra Lie untuk tidak lagi menyebarkan berita negatif tentang kliennya.
Baca Juga: Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
“Kami akan mengambil langkah tegas guna menindak secara hukum apabila kembali terjadi tayangan berita-berita negatif terhadap pribadi Bapak Fredie Tan, klien kami,” tegas Suriyanto.
Faktanya, Fredie Tan alias Awi adalah pemilik PT Wahana Agung Indonesia Propertindo, pengelola Beach City International Stadium Ancol. Sementara Hendra Lie adalah mantan penyewa di gedung tersebut yang kontraknya diputus pengadilan karena terbukti wanprestasi.
Berita Terkait
- 
            
              Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
- 
            
              'Kasusnya Nggak Seram': Jurus Pede Pengacara Jelang Pemeriksaan Perdana Lisa Mariana
- 
            
              Ridwan Kamil Tutup Pintu Damai! Lisa Mariana Terancam Dipenjara?
- 
            
              Jadi Tersangka, Lisa Mariana Tak Gentar Hadapi Ridwan Kamil
- 
            
              Respons Santai Lisa Mariana Usai Jadi Tersangka Fitnah Ridwan Kamil: Masih Pemanggilan Pertama!
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Gandeng Raksasa Pengembang Jepang, Sinar Mas Land Hadirkan Kota Wisata Ecovia
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
Terkini
- 
            
              Tanggul Baswedan Jebol, Lima RT di Jati Padang Terendam Banjir Hingga 1,5 Meter
- 
            
              Luhut Jawab Utang Whoosh Rp116 Triliun: 12 Juta Penumpang Bukti Keberanian
- 
            
              Utang Kereta Cepat Whoosh Rp120 T Bisa Lunas? Prabowo Tugasi 3 'Menteri Kunci' Cari Jalan Keluar
- 
            
              Kejari Bandung Soal Dugaan Korupsi Periksa Wakil Wali Kota: Demi Good Governance
- 
            
              Selamat Jalan Rinaldi Aban: Sosok Penuh Canda Perekat Suara.com
- 
            
              Mahfud MD Buka Kartu: KPK Bisa Panggil Mantan Presiden Terkait Kereta Cepat Whoosh!
- 
            
              Fix! Onad Ditangkap Polisi karena Narkoba
- 
            
              Onad Terjerat Kasus Narkoba, Polisi Masih Periksa Intensif
- 
            
              Said Didu: Menkeu Purbaya Buka Kotak Pandora Utang Era Jokowi, Angkanya Rp24.000 Triliun!
- 
            
              Gerindra Buka Suara Soal Putusan MKD: Rahayu Saraswati Segera Diproses